Analisis Data Pembuatan Peta Sebaran Biomassa Atas Permukaan.

Alometrik yang digunakan dalam pendugaan biomassa atas permukaan pada penelitian ini adalah : BAP = 0.0292X 2,802 Heriansyah 2005 Keterangan : BAP = Biomassa Atas Permukaan X = Diameter cm Pendugaan biomassa atas permukaan menggunakan Biomass Expansion Factor BEF dilakukan dengan menggunakan rumus : BAP = VBEF Keterangan : BAP = Biomassa Atas Permukaan V = Volume Tegakan berdasarkan Tabel Volume Lokal V = 0.00003179977D 2,72647 untuk wilayah Bagian Hutan Majenang V = 0.000006910128D 3,21001999 untuk wilayah Bagian Hutan Dayeuh Luhur V = 0.00003922364D 2,687763 untuk wilayah Bagian Hutan Lumbir KPH Banyumas Barat 1995 BEF = Biomass Expansion Factor dengan koefisien 1,4 untuk Pinus pada hutan tropis Heriyanto et al 2005.

3.3.4 Analisis Data

Analisis hubungan antara biomassa dengan nilai backscatter dilakukan dengan meyusun model hubungan biomassa atas permukaan dengan nilai backscatter pada citra. Model-model yang dicobakan adalah sebagai berikut : Model Eksponensial Y = aExp bX Y = Exp a + bX Model Inverse Polymonial Y = X a + bX Model Regresi Linear Berganda Y = a + bX 1 + cX 2 Y = Expa + bX 1 + cX 2 Keterangan : Y = Biomassa Atas Permukaan X 1 = Nilai backscatter polarisasi HH X 2 = Nilai backscatter polarisasi HV a,b,c = Nilai estimasi parameter Penyusunan model hubungan biomassa dengan nilai backscatter masing- masing polarisasi pada citra ALOS PALSAR menggunakan metode penentuan subset predictor berdasarkan kriteria koefisien determinasi yang disesuaikan R 2 adj . Kita akan mengetahui seberapa besar nilai backscatter dari masing-masing polarisasi tersebut dapat menjelaskan nilai biomassa. Proses menganalisis hubungan nilai backscatter dan biomassa dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0. Pemilihan model terbaik menggunakan kriteria koefisien determinasi yang disesuaikan R 2 adj dan nilai Overall accuracy dan Kappa accuracy paling tinggi serta Root Mean Square Error RMSE paling rendah. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi yang disesuaikan R 2 adj , maka semakin besar peranan nilai backsatter dalam menjelaskan nilai biomassa atas permukaan. Selang nilai untuk koefisien determinasi yang disesuaikan R 2 adj adalah 0 – 100. Semakin rendah nilai RMSE maka semakin akurat hasil penaksiran yang diperoleh.

3.3.5 Pembuatan Peta Sebaran Biomassa Atas Permukaan.

Pembuatan peta sebaran dilakukan dengan bantuan software Erdas Imagine 9.1 dan ArcView 3.2. Peta sebaran dibuat berdasarkan kelas yang telah ditentukan. Penentuan banyaknya kelas diperoleh dengan acuan Starges : K = 1 + 3,3 log n Keterangan : K = Banyaknya kelas n = Banyaknya data Selang kelas ditentukan dengan : I = Bmax – Bmin K Keterangan : I = Interval kelas Bmax = Biomassa maksimum Bmin = Biomassa minimum K = Banyaknya kelas

3.3.6 Penghitungan Overall Accuracy dan Kappa Accuracy