dengan baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan penggunaan jamban adalah dengan cara identifikasi sedini mungkin baik yang dilakukan oleh penyuluh
kesehatan dengan mengunjungi rumah secara khusus maupun dilakukan secara pasif melalui pembinaan di tempat tertentu.
Berdasarkan penelitian Fauziah 2000, menyatakan bahwa pendidikan, kebiasaan dan pengetahuan sangat berpengaruh terhadap penggunaan jamban
keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Jika dilihat dari pengetahuan masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap sanitasi jamban keluarga maka sangat diperlukan
pemberian bimbingan kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik meneliti pengaruh
faktor predisposisi pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap, pendukung kondisi jamban dan pendorong peran penyuluh terhadap perilaku BAB
di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas Pada Tahun 2011.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang menjadi perumusan masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh faktor predisposisi pekerjaan, pendidikan, penghasilan,
pengetahuan, sikap, pendukung kondisi jamban dan faktor pendorong peran penyuluh terhadap perilaku BAB di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan
Lintongnihuta Kabupaten Humbahas Pada Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh faktor predisposisi pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap, pendukung
kondisi jamban dan pendorong peran penyuluh terhadap perilaku BAB di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas pada Tahun 2011.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan referensi bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Humbahas dalam melakukan kegiatan penyuluhan dalam rangka membangun sanitasi kesehatan
lingkungan dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan penggunaan jamban keluarga di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan Lintongnihuta.
2. Sebagai bahan masukan bagi petugas sanitasi di Puskesmas dalam meningkatkan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam penggunaan jamban keluarga. 3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti yang dapat
digunakan sebagai upaya mengembangkan pengetahuan masyarakat di Desa Sibuntuon Partur untuk meningkatkan kesadarannya tentang penggunaan
jamban keluarga. 4. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu Administrasi dan
Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
2.1.1. Batasan Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang mempunyai cakupan luas antara lain: berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar Notoatmodjo, 2007.
2.1.2. Perilaku Kesehatan
Menurut Notoatmodjo 2007, perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Secara lebih terinci, perilaku kesehatan itu mencakup:
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit adalah bagaimana seseorang merespons, baik secara pasif maupun aktif terhadap sakit dan penyakit yang
dialaminya. Perilaku ini meliputi tingkatan pencegahan sebagai berikut: a. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan health promotion
behaviour b. Perilaku pencegahan penyakit health prevention behaviour
c. Perilaku pencarian pengobatan health seeking behaviour d. Perilaku pemulihan kesehatan health rehabilitation behaviour
Universitas Sumatera Utara