Khusus untuk pembuatan kuesioner kinerja kepala dinas dalam penelitian ini diambil dari tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu dengan berpedoman pada peraturan Bupati Labuhanbatu No. 19 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
serta Rincian Tugas Jabatan Struktural Dinas-dinas Daerah Kabupaten Labuhanbatu.
4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu gaya kepemimpinan X
1
, komunikasi X
2
dan motivasi kerja X
3
dan satu variabel dependen yaitu kinerja kepala dinas Y.
Gaya Kepemimpinan X
1
merupakan variabel bebas adalah kemampuan kepala dinas dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sehingga para
bawahannya bekerja dengan rasa bergairah, bersedia bekerja sama di mana para bawahan diikat dalam kelompok secara bersama-sama dan mendorong mereka
kesuatu tujuan tertentu. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval.
Komunikasi X
2
merupakan variabel bebas dalam penelitian ini komunikasi adalah kepala dinas dalam proses pemberian informasi-informasi dari atasan kepada
bawahan sehingga para bawahan dapat mengetahui apa yang harus dikerjakannya untuk mencapai tujuan organisasi. Pengukuran variabel dalam penelitian ini
menggunakan skala pengukuran interval.
Universitas Sumatera Utara
Motivasi Kerja X
3
merupakan variabel bebas adalah Kepala Dinas dapat mempengaruhi bawahannya agar dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai
tujuan organisasi. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval.
Kinerja kepala dinas Y merupakan variabel terikat adalah kemampuan seorang kepala dinas dalam mencapai prestasi kerja selama periode tertentu dengan
berdasarkan atas tugas pokok dan fungsinya.
Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Indikator Skala
1.Gaya Kepemimpinan
X
1
. Kemampuan Kepala Dinas
dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya
sehingga para bawahannya bekerja dengan rasa
bergairah, bersedia bekerja sama di mana para bawahan
diikat dalam kelompok secara bersama-sama dan
mendorong mereka ke suatu tujuan tertentu.
Diukur berdasarkan persepsi bawahan
responden dengan menggunakan 5 indikator
yang dikembangkan oleh Hopwood 1976, yaitu:
gaya partisipatif, gaya pengasuh, gaya otoriter,
gaya birokrasi, gaya yang berorientasi pada tugas.
Interval
2. Komunikasi X
2
. Kepala Dinas dalam proses
pemberian informasi- informasi dari atasan kepada
bawahan sehingga para bawahan dapat mengetahui
apa yang harus dikerjakannya untuk
mencapai tujuan organisasi. Diukur berdasarkan
persepsi responden dengan 2 indikator yang
dikembangkan oleh Sutarto 1991, yaitu:
komunikasi keatas dan komunikasi kebawah.
Interval
Universitas Sumatera Utara
3. Motivasi Kerja
X
3
Kepala Dinas dapat mempengaruhi bawahannya
agar dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai
tujuan organisasi. Diukur berdasarkan
persepsi dari respoden dengan menggunakan 6
indikator yang dikembangkan oleh
Parrek 1985, yaitu: prestasi kerja, pengaruh,
pengendalian, ketergantungan,
pengembangan afiliasi. Interval
Kinerja Kepala Dinas Y
Kemampuan seorang Kepala Dinas dalam
mencapai prestasi kerja selama periode tertentu
dengan berdasarkan atas tugas pokok dan fungsinya.
Diukur berdasarkan persepsi dari responden
dengan menggunakan 10 indikator yang diadopsi
dari tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas
Pendapatan, Pengelolahan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu,
yaitu merumuskan: a. Kebijakan teknis
di bidang PPKAD, b. Fungsi BUD
c. penetapan Perda d. Penetapan evaluasi
PAPB desa dan Ranperdes e. Pajak
daerah, Aset daerah serta BUMD mikro, BUMD
pinjaman daerah dan Obligasi daerah serta
BLU Kabupaten f. Penyelenggaraan
pengawasan fasilitasi, monitoring, evaluasi.
g. Alokasi DAU dan DAK h.Sisdur, i.UPTD
j. Tugas tugas yang lain. Interval
Lanjutan Tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
4.6. Model dan Teknik Analisis Data