BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pemerintah daerah banyak menjadi sorotan akhir-akhir ini, terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai
mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayan yang dilakukan oleh instansi pemerintah daerah. Walaupun anggaran rutin dan pembangunan yang
dikeluarkan oleh pemerintah semakin banyak, nampaknya masyarakat belum puas akan kualitas jasa maupun barang yang diberikan oleh instansi pemerintah daerah.
Besarnya tekanan terhadap akuntabilitas pemerintah daerah dan penerapan good governance pada pemerintah daerah yang mempengaruhi praktek-praktek
penyelenggaraan operasi entitas sektor publik untuk memberi tanggapan akan perubahan yang dinginkan masyarakat, sebagai salah satu stakeholders. Kepala dinas
di pemerintah daerah diharapkam memiliki kinerja baik, karena kinerja yang baik akan menunjukkan stewardship dan akuntabilitas kepala dinas akan sumberdaya-
sumber daya publik yang dikelolanya Dalam rangka meningkatkan kinerja birokrasi pemerintah daerah yang handal,
akuntabel, efektif dan efisien maka pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu telah melaksanakan beberapa hal antara lain dengan menciptakan pemekaran Kabupaten
Labuhanbatu yang sesuai dengan Undang-Undang No. 22 dan 23 Tahun 2008 tentang Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu. Undang-Undang No. 22 Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
tentang Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Undang-Undang No. 23 Tahun 2008 tentang Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu
dengan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pelaksanaan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu dimulai sejak tanggal 13 Januari 2009, yang ditandai dengan pelantikan
pejabat Bupati Labuhanbatu Utara dan pejabat Bupati Labuhanbatu Selatan oleh Gubernur Sumatera Utara. Dengan terjadinya pemekaran ini maka Kabupaten
Labuhanbatu terbagi menjadi 3 tiga kabupaten yaitu Kabupaten Labuhanbatu ibukotanya Rantau Prapat, Labuhanbatu Utara ibukotanya Aek Kanopan dan
Labuhanbatu Selatan ibukotanya Kota Pinang. Dengan terbentuknya pemekaran kabupaten maka pemerintah daerah
Kabupaten Labuhanbatu membentuk beberapa badandinas. Pembentukan badan dinas di pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu berpedoman pada Peraturan
Daerah No. 35 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Labuhanbatu pada mulanya bernama Dinas Pendapatan Daerah Ksabupaten Labuhanbatu yang berpedoman pada Perda No. 4 Tahun 2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang bertanggung jawab kepada bupati. Kemudian pada tahun 2008 terjadi pelaksanaan
penggabungan antara Dinas Pendapatan, bagian Keuangan dan Perlengkapan yang ada di sekretariat daerah Kabupaten Labuhanbatu dengan nama Badan Pengelola
Keuangan dan Kekayaan Daerah dengan berpedoman Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Perda Kabupaten Labuhanbatu No. 05 Tahun 2001
Universitas Sumatera Utara
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Kemudian pada tanggal 10 Februari 2009 terjadi lagi
perubahan, Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu berubah menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
daerah Kabupaten Labuhanbatu dengan berpedoman pada Perda No. 35 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas-dinas Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas di Daerah
Kabupaten Labuhanbatu. Selanjutnya dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan good
corporate governance maka Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu harus mempersiapkan diri agar tetap eksis dan
mengupayakan perbaikan kinerja dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan suatu visi yang merupakan cara pandang jauh ke depan yang merefleksikan cita-cita
sekaligus menentukan arah perjalanan instansi ini. Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu merupakan bagian integral dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu secara logis, visinya merupakan turunan dari visi Kabupaten Labuhanbatu.
Untuk mengakomodasi pernyataan di atas maka kinerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang
berkedudukan sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah kabupaten dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman
pada Peraturan Bupati Labuhanbatu No. 19 Tahun 2008. Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah berfungsi sebagai pengelola pendapatan,
Universitas Sumatera Utara
keuangan dan aset daerah terus berupaya meningkatkan kinerjanya demi terwujudnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan
pembangunan. Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output
individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta
keinginan untuk berprestasi lebih baik. Kinerja adalah semua tindakan atau prilaku yang dikontrol oleh individu dan
memberikan kontribusi bagai pencapaian tujuan-tujuan. Kinerja terbagi dua jenis yaitu: Kinerja tugas merupakan peran pekerjaan yang digambarkan dalam bentuk
kualitas dan kuantitas hasil dari pekerjaan tersebut. Kinerja kontekstual memberikan sumbangan pada keefektifan organisasi dengan mendukung keadaan organisasional,
sosial dan psikologis. Menurut Perda No. 35 Tahun 2008, Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu adalah ukuran prestasi suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatantugas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Menurut Peraturan Bupati Labuhanbatu No. 19 Tahun 2008, Kinerja Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu adalah kemampuan kepala dinas untuk mencapai prestasi kerja selama periode
tertentu dengan berdasarkan atas tugas pokok dan fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
Siagian 2000 menyatakan bahwa, “Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1. Faktor Kemampuan. a. Pengetahuan pendidikan, pengalaman, latihan dan
minat, b. Ketrampilan: kecakapan dan kepribadian, 2. Faktor Motivasi. a. Kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan dan serikat kerja,
b. Kebutuhan individu: fisiologis, sosial dan egoistik, c. Kondisi fisik: lingkungan kerja”.
Kinerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
1. Gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Gaya kepemimpinan dalam instansiorganisasi merupakan hal penting dalam sebuah era organisasi modern yang mengkehendaki
adanya demokratisasi dalam pelaksanaan kerja dan kepemimpinan kepala dinas. Akibat yang mungkin timbul dari adanya gaya kepemimpinan yang baik adalah
peningkatan kinerja dinasinstansi tersebut. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan bagi seorang kepala dinas untuk dapat meningkatkan kinerjanya yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat
menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja. 2.
Komunikasi Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Komunikasi adalah proses pemberian informasi-
informasi dari atasan kepada bawahan atau dari bawahan kepada atasan dalam penyampaian pemberian tugas dalam pencapaian tujuan organisasi. Seorang
Universitas Sumatera Utara
kepala dinas hanya dapat memahami sedikit demi sedikit motivasi seseorang apabila ia banyak mengadakan komunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya.
Maka untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi seorang kepala dinas perlu mengadakan komunikasi dengan para pegawainya. Dalam konteks pekerjaan,
komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong para pegawainya untuk bekerja.
3. Motivasi kerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Labuhanbatu. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga elemen kunci
dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat
tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan maka
diperlukan adanya pemberian motivasi. Motivasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan motivasi para pegawai
dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja dapat meningkat dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Selain gaya kepemimpinan dan komunikasi, motivasi kerja seorang Kepala Dinas juga dapat mempengaruhi kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Masalah-masalah diatas dalam jangka panjang akan
menghambat terciptanya kinerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang sesuai dengan tanggung jawab tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada peraturan daerah.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis merasa tertarik melakukan penelitian tentang kinerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Labuhanbatu dalam memenuhi tugas pokok dan fungsinya, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, dengan konteks demikian maka penulis
memilih judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Motivasi Kerja, terhadap Kinerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Labuhanbatu”.
1.2. Rumusan Masalah