IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Status Kawasan
Taman Nasional Gunung Leuser TNGL berada pada posisi 02º 50 - 04º 10 LU dan 96º 35 - 98º 30 BT dengan luas wilayah mencapai 1.094.692 Ha. Wilayah
kawasan TNGL mencakup: 1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Gayo Luwes dan Aceh Barat Daya ± 867.789,00 Ha
dan 2 di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Langkat dan Karo ± 226.903.00 Ha. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan No. 276Kpts-II1997 Tanggal 23 Mei 1997. Taman Nasional Gunung Leuser terbentang luas mengikuti gugusan
pegunungan Bukit Barisan dan merupakan kawasan konservasi yang memiliki perwakilan ekosistem lengkap, mulai dari hutan pantai, hutan dataran rendah, hutan
pegunungan, dan danau yang relatif masih utuh dengan kelimpahan satwa-satwa langka dan endemik. Potensi keanekaragaman hayatinya memiliki nilai konservasi
global. UNESCO menetapkan kawasan ini sebagai Cagar Biosfer, dan Cluster
Natural World Heritage Site, sedangkan Indonesia-Malaysia menetapkan kawasan
Leuser sebagai Sister Parks dengan Taman Negara National Park Malaysia. Kawasan TNGL juga merupakan kawasan tangkapan air dan sumber air bagi
banyak sungai-sungai besar di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Sistem hidrologi kawasan ini secara keseluruhan merupakan sistem pengairan
25
Universitas Sumatera Utara
terpenting di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Karo, dan Langkat.
Penetapan kawasan Gunung Leuser sebagai kawasan konservasi memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada jaman kolonial Belanda tahun 1934, Pemerintah
Belanda menetapkan kawasan Suaka Margasatwa Gunung Leuser dengan luas 142.800 ha. Tahun 1936, Pemerintah Belanda menetapkan suaka margasatwa baru, yaitu Suaka
Margasatwa Kluet Aceh dengan luas 20.000 ha. Tahun 1938, kembali ditetapkan kawasan Suaka Margasatwa Langkat di Sumatera Utara dengan luas 51.000 ha. Tahun
1976, Pemerintah Indonesia menunjuk kawasan Suaka Margasatwa Kappi di Provinsi Aceh dengan luas 142.000 ha. Tahun 1980, Menteri Pertanian mengumumkan keempat
suaka margasatwa tersebut di atas dan beberapa hutan wisata untuk dikelola sebagai taman nasional.
4.2. Topografi