Topografi Geologi KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

terpenting di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Karo, dan Langkat. Penetapan kawasan Gunung Leuser sebagai kawasan konservasi memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada jaman kolonial Belanda tahun 1934, Pemerintah Belanda menetapkan kawasan Suaka Margasatwa Gunung Leuser dengan luas 142.800 ha. Tahun 1936, Pemerintah Belanda menetapkan suaka margasatwa baru, yaitu Suaka Margasatwa Kluet Aceh dengan luas 20.000 ha. Tahun 1938, kembali ditetapkan kawasan Suaka Margasatwa Langkat di Sumatera Utara dengan luas 51.000 ha. Tahun 1976, Pemerintah Indonesia menunjuk kawasan Suaka Margasatwa Kappi di Provinsi Aceh dengan luas 142.000 ha. Tahun 1980, Menteri Pertanian mengumumkan keempat suaka margasatwa tersebut di atas dan beberapa hutan wisata untuk dikelola sebagai taman nasional.

4.2. Topografi

Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser terletak di kawasan pegunungan yang berbukit dan bergelombang. Sebagian kecil saja areal yang berupa dataran rendah, yaitu di daerah Sekundur-Langkat di pantai Timur dan di daerah Kluet di pantai Barat. Berbagai elemen morfologi terlihat nyata, seperti rangkaian pegunungan dengan berbagai lipatan patahan dan rengkahan, gugusan bukit terjal dan bergelombang, gunung-gunung, kubah-kubah, dataran tinggi, plato, celah, lembah, jurang, lereng, dataran rendah, pantai, kompleks, dan aliran sungai dengan berbagai bentukan dan sistem pola sungai dengan cabang-cabangnya. Di taman nasional tersebut sedikitnya terdapat 33 bukit atau gunung dan beberapa lainnya yang belum Universitas Sumatera Utara tercatat. Salah satu puncak tertinggi di sini adalah puncak Gunung Leuser, yaitu 3.404 m dpl.

4.3. Geologi

Dijelaskan oleh C.G.G. van Beek dalam C v.Schaik dan J.Supriatna Ed, 1996, bahwa TNGL terbagi ke dalam 5 Unit Fisiografi, dan di setiap Unit masih dapat dibagi ke dalam beberapa sub-unit. Unit-unit fisiografi utama tersebut terkait langsung dengan zona fisiografi longitudinal pada zona subduksi sepanjang Sumatra. Kelima unit fisiografi unit tersebut adalah: West Coast Chain Blangpidie plain, Tapaktuan chain, Kluet-Bakongan plain, dan Singkil Bay; West Barisan Senaboh chain, Leuser Kluet mountains, dan Bengkung plateau; West Alas Chain Kemiri block, Ketambe block, Mamas block, dan Sembabala block; Central Graben Bukit limus block, Gunung Api block, Blangkejeren basin, Palok mountain, dan Alas graben; East Barisan Gayo mountains, Singgamata mountain, Kapi plateau, Bendaharan block, dan Karo highland; dan East Coast Chain East coast hiils, dan East coast plain. Universitas Sumatera Utara Sumber: Yayasan Leuser Internasional Gambar 3. Peta Formasi Geologi TNGL 4.4. Iklim Beradasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson, termasuk tipe iklim A di mana musim kemarau terjadi pada bulan Maret sd Agustus dan musim hujan pada bulan September sd Februari. Curah hujan rata-rata berkisar antara 1.000 sd 3.000 mm pertahun. Suhu rata-rata minimum berkisar antara 23 – 25 º C dan rata-rata maksimum 30 – 33 º C, dan kelembaban udara relatif antara 65 - 75.

4.5. Hidrologi