B. 3. Peran Pekerja Sosial

kompetensinya dan secara terus menerus berjuang untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan profesionalnya serta pengaplikasian dalam praktek. Pekerja sosial harus menerima tanggung jawab atau pekerjaan hanya atas dasar kompetensi yang diperlukan atau dibutuhkan. Kompetensi merupakan cerminan dari nilai kreatif yaitu melakukan pekerjaan sosial sesuai area kompetensinya dan berjuang utnuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengaplikasian dalam praktek. Selain itu, nilai ini juga mencerminkan nilai bersikap yaitu menerima suatu tanggung jawab pekerjaan yang sesuai kompetensinya.

II. B. 3. Peran Pekerja Sosial

Menurut Zastrow dalam Isbandi, 1994, setidak-tidaknya ada tujuh peran pekerja sosial yaitu: a. Enabler Sebagai enabler seorang pekerja sosial membantu masyarakat agar dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka; mengidentifikasikan masalah mereka; dan mengembangkan kapasitas mereka agar dapat menangani masalah yang mereka hadapi secara lebih efektif. Peran sebagai enabler ini adalah peran klasik dari seorang community worker ataupun community organizer. Fokusnya adalah help people organize to help themselves. Ada empat fungsi utama seorang community worker yaitu a membantu masyarakat menyadari dan melihat kondisi mereka; b membangkitkan dan Universitas Sumatera Utara mengembangkan relasi interpersonal yang baik; d memfasilitasi perencanaan yang efektif. b. Broker Peranan seorang broker pialang berperan dalam menghubungkan individu ataupun kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan ataupun layanan masyarakat community services yang tidak tahu di mana dan bagaimana mendapatkan bantuan tersebut. Broker dapat juga dikatakan menjalankan peran mediator yang menghubungkan pihak yang satu klien dengan pemilik sumber daya. c. Expert Dalam kaitan peranan seorang community worker sebagai tenaga ahli di mana ia lebih banyak memberikan saran dan dukungan informasi dalam berbagai area. Seorang expert harus sadar bahwa usulan dan saran yang ia berikan bukanlah mutlak harus dijalankan masyarakat, tetapi usulan dan saran tersebut lebih merupakan sebagai masukan gagasan untuk bahan pertimbangan masyarakat ataupun organisasi dalam masyarakat tersebut. d. Social Planner Seorang perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah- masalah sosial yang terdapat dalam masyarakat tersebut; menganalisanya; dan menyajikan alternatif tindakan yang rasional untuk menangani masalah tersebut. Setelah itu, perencana sosial mengembangkan program, mencoba mencari Universitas Sumatera Utara alternatif sumber pendanaan dan pengembangan konsensus dalam kelompok yang mempunyai berbagai minat ataupun kepentingan. Peran expert dan social planner saling tumpang tindih. Seorang expert lebih memfokuskan pada pemberian usulan dan saran, sedangkan perencana sosial lebih memfokuskan tugas-tugas yang terkait dengan pengembangan dan pengimplementasian program. e. Advocate Peran sebagai advokat dalam pengorganisasian masyarakat dicangkok dari profesi hukum. Peran ini merupakan peran yang aktif dan terarah directive di mana community worker menjalankan fungsi sebagai advokat advocacy yang mewakili kelompok masyarakat yang membutuhkan suatu bantuan ataupun layanan tersebut tidak memperdulikan bersifat negatif ataupun menolak tuntutan warga. Peran advokasi, misalnya saja dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh lembaga non pemerintah yang menyampaikan tuntutan pada pemerintah agar pemerintah menyediakan ganti rugi yang memadai bagi mereka yang tergusur, atau pemerintah meringankan biaya pendidikan dan lain sebgainya. f. Activist sebagai activist, seorang community worker melakukan perubahan institutional yang lebih mendasar dan seringkali tujuannya adalah pengalihan sumber daya ataupun kekuasaan pada kelompok yang kurang mendapatkan keuntungan. Seorang activist biasanya memperhatikan isu-isu tertentu seperti ketidaksesuaian dengan hukum yang berlaku, ketidakadilan dan perampasan hak. Universitas Sumatera Utara Seorang activist biasanya mencoba menstimulasikan kelompok-kelompok yang kurang diuntungkan tersebut untuk mengorganisir diri dan melakukan tindakan melawan struktur kekuasaan yang ada. Taktik yang biasa mereka lakukan adalah melalui konflik, konfrontasi dan negosiasi. Serupa dengan peran advokat, seorang activist juga menjalankan peran partisan. Hal ini dilakukan karena kelompok tersebut dianggap sebagai korban dari struktur yang berkuasa. g. Educator Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, pekerja sosial diharapkan mempunyai keterampilan sebagai pembicara dan pendidik. Pekerja sosial harus mampu berbicara di depan publik untuk menyampaikan informasi mengenai beberapa hal tertentu sesuai dengan bidang yang ditanganinya.

BAB III METODE PENELITIAN