B. 2. Gambaran Mean Dimensi Psychological Well-Being C. Kategorisasi Psychological Well-Being

Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa skor minimum Psychological Well- Being secara empirik adalah 192, skor maksimumnya adalah 324, mean atau rata- rata hitung adalah 250,70 dan standar deviasinya adalah 33,069. Mean empirik yang lebih besar dari nilai mean hipotetik menunjukkan bahwa Psychological Well-Being sampel penelitian berada di atas rata-rata teoritis.

IV. B. 2. Gambaran Mean Dimensi Psychological Well-Being

Gambaran dimensi Psychological Well-Being pada subjek penelitian dapat dilihat melalui dimensi-dimensi Psychological Well-Being. Tabel 16 Gambaran Mean, Standar Deviasi, Nilai Minimum dan Nilai Maksimum Psychological Well-Being Empirik No. Dimensi Psychological Well-Being Minimum Maksimum Mean SD 1. Penerimaan Diri 24 53 39,63 7,999 2. Hubungan Positif dengan Orang Lain 34 66 50,13 8,128 3. Otonomi 13 27 21,10 3,087 4. Penguasaan Lingkungan 30 53 41,45 5,857 5. Tujuan Hidup 35 65 49,72 8,249 6. Pertumbuhan diri 35 60 48,68 6,806 Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa secara empirik dari dimensi Psychological Well-Being yang dimiliki pekerja sosial, urutan mean tertinggi dimulai dari dimensi hubungan positif dengan orang lain 50,13, selanjutnya dimensi tujuan hidup 49,72, dimensi pertumbuhan diri 48,68, penguasaan Universitas Sumatera Utara lingkungan 41,45, penerimaan diri 39,63 dan yang terendah adalah otonomi 21,10.

IV. C. Kategorisasi Psychological Well-Being

Gambaran kategorisasi Psychological Well-Being pada pekerja sosial dari hasil penelitian ini dapat dilihat melalui skor mean, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum Psychological Well-Being pada pekerja sosial. Pada penelitian ini, subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat Psychological Well-Being yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat kategorisasi skor berdasarkan norma pada tabel 17 yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor Psychological Well-Being seperti pada tabel 18. Tabel 17 Norma Kategorisasi Skor Psychological Well-Being Variabel Rentang Skor Kategorisasi Psychological Well-Being x µ-ó Rendah µ- ó ≤ x µ+ó Sedang µ+ ó ≤ x Tinggi Keterangan : µ : mean empirik skala Psychological Well-Being ó : standar deviasi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan skor Psychological Well-Being pada pekerja sosial, maka sesuai dengan tabel 17 di atas diperoleh penggolongan Psychological Well-Being pada pekerja sosial serta frekuensi dalam setiap kategori. Tabel 18 Norma Kategorisasi Skor Psychological Well-Being Variabel Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategorisasi Psychological Well-Being x 217,631 6 orang 15 Rendah 217,631 ≤ x 283,769 24 orang 60 Sedang 283,769 ≤ x 10 orang 25 Tinggi Jumlah 40 orang 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah subjek yang memiliki Psychological Well-Being dalam kategori rendah sebanyak 6 orang 15, kategori sedang sebanyak 24 orang 60 dan kategoti tinggi sebanyak 10 orang 25. Tabel 19 Kategorisasi Skor Psychological Well-Being berdasarkan Dimensinya Dimensi Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Penerimaan Diri x 31,631 31,631 ≤ x 47,629 34,5 ≤ x Rendah Sedang Tinggi 6 orang 24 orang 10 0rang 15 60 25 Hubungan Positif dengan Orang Lain x 42,002 42,002 ≤ x 58,258 42, 167 ≤ x Rendah Sedang Tinggi 6 orang 27 orang 7 0rang 15 67,5 17,5 Otonomi x 18,013 18,013 ≤ x 24,187 24,187 ≤ x Rendah Sedang Tinggi 9 orang 27 0rang 4 0rang 22,5 67,5 10 Penguasaan Lingkungan x 35,593 35,593 ≤ x 47,307 47,307 ≤ x Rendah Sedang Tinggi 6 orang 26 orang 8 0rang 15 65 20 Tujuan Hidup x 41,471 41,471 ≤ x 57,969 Rendah Sedang 8 orang 22 orang 20 55 Universitas Sumatera Utara 57,969 ≤ x Tinggi 10 0rang 25 Pertumbuhan diri x 41,874 41,874 ≤ x 55,486 55,486 ≤ x Rendah Sedang Tinggi 7 orang 28 orang 5 orang 17,5 70 12,5 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa pada dimensi penerimaan diri, frekuensi subjek penelitian yang terdapat pada kategori tinggi berjumlah 10 orang 25 , kategori sedang 24 orang 60 dan kategori rendah terdapat 6 orang 15 . Pada dimensi hubungan positif dengan orang lain, frekuensi subjek penelitian yang terdapat pada kategori tinggi berjumlah 7 orang 17,5, kategori sedang 27 orang 67,5 dan kategori rendah terdapat 6 orang 15. Pada dimensi otonomi, frekuensi subjek penelitian yang terdapat pada kategori tinggi berjumlah 4 orang 10, kategori sedang 27 orang 67,5 dan kategori rendah terdapat 9 orang 22,5. Pada dimensi penguasaan lingkungan, frekuensi subjek penelitian yang terdapat pada kategori tinggi berjumlah 8 orang 20, kategori sedang 26 orang 65 dan kategori rendah terdapat 6 orang 15. Pada dimensi tujuan hidup, frekuensi subjek penelitian yang terdapat pada kategori tinggi berjumlah 10 orang 25, kategori sedang 22 orang 55 dan kategori rendah terdapat 8 orang 15. Pada dimensi pertumbuhan diri, frekuensi subjek penelitian yang terdapat pada kategori tinggi berjumlah 5 orang 12,5, kategori sedang 28 orang 70 dan kategori rendah terdapat 7 orang 17,5. Universitas Sumatera Utara

IV. C.1. Kategorisasi Psychological Well-Being berdasarkan Usia