Kinerja Karyawan Indikator Kinerja Latar Belakang Masalah

harus diketahui dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam toko-tokonya. Para karyawan didorong untuk membuat proposal guna meningkatkan isi manual tersebut dan juga bagaimana mengoperasikan toko-tokonya. Segera setelah sarannya diterima, dibuat prosedur yang ketat dalam berurusan dengannya. Saran yang dianggap baik oleh para manajer toko dan eksekutif senior diumumkan dalam rapat bulanan yang diselenggarakan untuk para manajer toko. Para karyawan yang memberikan saran yang baik diberi imbalan, dan pemberitahuan tentang saran dan nama orangnya dipasang dalam papan pengumuman Menurut Kossen 1986:192, partisipasi oleh manajer sering menghilangkan rasa permusuhan dan perlawanan dan, sebaliknya, menciptakan iklim sikap-sikap kerjasama yang cenderung meningkatkan pengaruh para manajer atas bawahan mereka.

F. Kinerja Karyawan

Menurut Tangkilisan 2003:109 : “kinerja adalah seperangkat keluaran income yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu”. Menurut Siswanto 2002:235 kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

G. Indikator Kinerja

Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan adalah merupakan indikator dari suatu kinerja. Indikator kinerja haruslah merupakan sesuatu yang dapat Universitas Sumatera Utara dihitug dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau meilihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Menurut Mathis 2002:78 : kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka member kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk : 1. Kuantitas kerja : Volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal. 2. Kualitas kerja : Kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. 3. Pemanfaatan waktu : Penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. 4. Kerjasama : Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan. Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat kita lihat bahwasannya kinerja karyawan ini adalah merupakan output dari penggabungan faktor-faktor penting yakni kemampuan dan minat, penerimaan seorang pekerja. Semakin tinggi faktor- faktor diatas, maka semakin tinggi besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.

H. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor-faktor yag menyertainya : Universitas Sumatera Utara

1. Faktor kemampuan ability.

Secara psikologis kemampun ability kayawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge and skill. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata 110-120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu karyawan perlu di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Faktor motivasi.

Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam mengahadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah wahana kegiatan dari orang–orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan tersebut pastilah berbeda-beda satu dan lainnya, misalnya dapat berupa laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya. Pengelolaan yang baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup suatu perusahaannya dalam pencapaian tujuannya. Untuk itu dalam mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor utamanya. Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada perusahaan dapat teratasi dengan baik. Universitas Sumatera Utara Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tangungjawab masing- masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisai bersangkutan sacara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Prawirosentono, 1999. Kinerja pegawai lebih mengarah pada tingkatan prestasi kerja pegawai. Kinerja pegawai merefleksikan bagaimana pegawai memenuhi keperluan pekerjaan dengan baik Rue dan Byars, 1995. Keefisienan kinerja memberikan manfaat di dalam meningkatkan keberhasilan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga kinerja merupakan salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan karyawan di dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan yang disertai dengan adanya tanggung jawab pemimpin di dalam memotivasi karyawan untuk dapat bekeja lebih baik sehingga permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat terselesaikan. Iklim organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan Gibson, dkk 1992:702. Iklim tersebut mengitari dan mempengaruhi segala hal kerja dalam organisasi. Iklim organisasi terbentuk oleh kumpulan persepsi dan harapan karyawan terhadap sistem yang berlaku. Iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaanya Gibson, dkk 2000. Universitas Sumatera Utara Faktanya secara definitif yang disebut sebagai iklim organisasi itu selalu ada dalam perusahaan, dan eksistensinya tidak pernah berkurang sedikitpun. Iklim organisasi senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar dan perilaku individu dalam perusahaan, dan pemimpin adalah faktor paling dominan yang paling mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi. Sehingga berdampak terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu faktor pencapaian tujuan perusahaan adalah kinerja karyawan perusahaan. PT.PLN Persero merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Pemenuhan kebutuhan listrik kepada masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari menjadikan pelayanan yang optimal sebagai tugas dan visi dari perusahaan. Sebagaimana perusahaan BUMN lainnya diharapkan kinerja karyawan PT.PLN Persero efektif dan efisien. Dikarenakan upaya peningkatan kinerja yang terus ditingkatkan pada PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara maka hal ini juga diupayakan oleh salah satu cabang dari perusahaan tersebut yaitu PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan. Gambaran umum yang dapat dilihat dari iklim organisasi pada PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan adalah suasana kerja karyawan yang cukup kondusif, tingkat efektifitas komunikasi yang terjadi antar karyawan belum optimal yang berdampak kesalah pahaman antara karyawan, kebijakan dan peraturan yang diterapkan perusahaan, dimana tidak semua karyawan menerapkan aturan dan menerima kebijakan perusahaan tersebut, serta partisipasi seorang Universitas Sumatera Utara pemimpin yang membawahi karyawan-karyawannya dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada karyawan. Secara keseluruhan kondisi tersebut mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.PLN Persero. Tabel 1.1 Laporan Laba Rugi Bersih PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan Tahun 2006 sd 2008 Sumber : Laporan Keuangan PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 1.1 di peroleh bahwa pada tahun 2006 PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan mendapat laba bersih sebesar 1.345.129.000. Pada tahun 2007 mendapat laba bersih sebesar 1.406.412.000 atau meningkat 4,35 dari pendapatan laba bersih tahun 2006. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan pendapatan laba bersih sebesar 1.628.623.000 atau meningkat 13,64 dari pendapatan laba bersih tahun 2007. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa telah terjadi ketidakstabilan laba dan rugi pada PT.PLN Wilayah Sumatera Uatara Cabang Medan. Tahun Laba Rugi 2006 1.345.129.000 2007 1.406.412.000 2008 1.628.623.000 Universitas Sumatera Utara Keefektifan dan keberhasilan dalam lingkungan kerja pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan bergantung pada iklim organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara berkesinambungan dan berdampak juga pada laba rugi bersih pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan. Oleh sebab itu iklim organisasi dapat menjadi faktor penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan tersebut.

B. Perumusan Masalah