Uji Koefisien Determinasi R

Berdasarkan Tabel 4.7 juga dapat diperoleh persamaan regresi linier sederhana. Y= 24,741 + 0,392 X Dari persamaan tersebut, dapat digambarkan interpretasi model sebagai berikut: Konstanta a = 24,741 menunjukkan harga konstan, dimana jika Variabel Iklim Organisasi X = 0 maka Variabel Kinerja Y pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan bernilai 24,741 satuan Koefisien bX = 0,392 menunjukkan bahwa Variabel Iklim Organisasi berpengaruh positif terhadap Variabel Kinerja Y pada PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan dan jika Variabel Iklim Organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka Kinerja akan meningkat sebesar 0,392. Tabel 4.8 Annova Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 55.865 413.016 468.882 1 74 75 55.865 5.581 10.009 a. Predictors: Constant, IO b. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Data Penelitian,Mei 2009

2. Uji Koefisien Determinasi R

2 Universitas Sumatera Utara Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan demikian sebaliknya. Tabel 4.10 Model Summary b .345 a .119 .356 2.36248 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, IO a. Dependent Variable: kinerja b. Sumber : Hasil data penelitian, Mei 2009 Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, nilai R 2 yang diperoleh sebesar 0,356 seperti pada Tabel 4.10 nilai Adjusted R Square. Untuk melihat kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dengan cara menghitung Koefisien Determinasi KD = R 2 x 100, sehingga diperoleh KD = 35,6. Universitas Sumatera Utara Angka tersebut menunjukkan bahwa sebesar 35,6 kinerja variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel iklim organisasi. Proporsi dari nilai ini dapat dikatakan tinggi, dan juga signifikan Sig = 0,002. Sisanya sebesar 0,644 atau 64,4 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Koefisien Determinasi pada penelitian ini adalah 35,6. Ini menunjukkan bahwa iklim organisasi sebagai variabel bebas dapat menjelaskan kinerja sebagai variabel terikat sebesar 35,6 pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan artinya dengan adanya iklim organisasi seperti kebijakan dan peraturan perusahaan, tingkat efekivitas komunikasi, hubungan antara karyawan dan tingkat partisipasi pimpinan dapat meningkatkan kinerja karyawan seperti kualitas, kuantitas kerja, dan pemanfaatan waktu dengan baik. Sedangkan sisanya sebesar 64,4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di ikutsertakan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan