BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Untuk menggambarkan pengaruh antara variabel independen X terhadap variabel dependen Y maka kerangka konseptual dari penelitian ini digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga
Saham Y sedangkan variabel independen terdiri dari Economic Value Added X
1
, Return On Asset X
2
, Net Profit Margin X
3
, dan Earning Per Share X
4
.
Return On Asset X
2
Net Profit Margin X
3
Earning Per Share X
4
Economic Value Added X
1
Harga Saham Y
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Harga saham digunakan sebagai proksi nilai perusahaan karena harga saham merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila investor ingin
memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, jadi semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu mengalami perubahan setiap harinya hal ini disebabkan oleh perubahan penilaian masyarakat terhadap nilai saham
perusahaan yang bersangkutan. Sebelum melakukan investasi dalam bentuk pembelian saham, para investor tentunya mempunyai dasar-dasar pertimbangan yang
dijadikan pedoman agar keputusan yang diambil tersebut dapat memberikan keuntungan dengan mengurangi resiko.
Adanya resiko tersebut membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan berinvestasi di bursa efek. Pada dasarnya, investor melakukan analisis dan
penilaian saham di pasar modal menggunakan 2 dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal, kedua analisis ini secara bersama-sama akan
membentuk kekuatan pasar dengan interaksi antara permintaan dan penawaran yang berpengaruh terhadap transaksi saham perusahaan. Semakin banyak investor yang
membeli suatu saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Demikian juga sebaliknya, semakin banyak investor yang menjual saham suatu
perusahaan, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun. Hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dapat
diuraikan sebagai berikut:
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
a. Hubungan antara Economic Value Added terhadap Harga Saham.
Economic Value Added adalah laba operasi setelah pajak NOPAT dikurangi biaya modal cost of capital dari seluruh modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan laba. Konsep EVA dianggap sebagai satu ukuran sederhana yang memberikan gambaran yang sebenarnya dari penciptaan kekayaan pemilik saham
Tully, 1993. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi EVA memicu meningkatnya harga saham Burkette dan Hedley, 1997 dalam Panggabean, 2005.
Hasil penelitian Panggabean 2005 menyimpulkan bahwa EVA mempunyai korelasi yang signifikan terhadap harga saham, fakta menunjukkan bahwa di Amerika Serikat
ada korelasi positif antara naiknya EVA suatu perusahaan terhadap harga saham perusahaan. Perusahaan Coca-Cola misalnya, pada Agustus 1993 harga sahamnya
meningkat menjadi US 42 dari hanya US 4 beberapa tahun sebelumnya, setelah mengadopsi konsep EVA Usahawan, No. 121993. Perusahaan yang memiliki nilai
EVA tinggi akan lebih menarik bagi investor, karena semakin besar nilai EVA semakin tinggi nilai perusahaan, berarti semakin besar keuntungan yang dinikmati
oleh pemegang saham. Semakin besar nilai EVA suatu perusahaan, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut maka harga saham
dari perusahaan tersebut akan cenderung naik. b.
Hubungan antara Return on Assets terhadap Harga Saham Return on Assets adalah rasio yang mengukur efektivitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor Riyanto, 2000. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin
besar Ang, 1997. Semakin tinggi ROA menunjukkan semakin tinggi keberhasilan kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas aktiva yang
digunakan sehingga menunjukkan semakin kecil resiko yang harus dihadapi investor dalam penanaman modalnya di perusahaan tersebut. Menurut Arifin 2004: 65
semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas aktiva yang digunakan sehingga resiko yang dihadapi investor dalam
penanaman modalnya semakin kecil. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham. Sesuai dengan hukum
permintaan dan penawaran, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan
di pasar modal mengalami kenaikan. c.
Hubungan antara Net Profit Margin terhadap Harga Saham Net Profit Margin NPM merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Selain sebagai bagian dari rasio profitabilitas perusahaan, Net Profit Margin NPM juga dapat
mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dengan meminimalkan beban perusahaan dan memaksimalkan laba
perusahaan. Nilai NPM dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham pada perusahaan tersebut. Nilai NPM yang tinggi menandakan
kemampuan perusahaan yang tinggi menghasilkan yang tinggi laba pada tingkat
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
penjualan tertentu. Menurut Arifin 2004: 116 semakin baik kinerja perusahaan maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham, sebaliknya
semakin menurun kinerja perusahaan maka semakin besar kemungkinan menurunnya harga saham yang diterbitkan dan yang diperdagangkan. Peningkatan atau penurunan
harga saham perusahaan ditentukan oleh kekuatan permintaan daya beli dan penawaran daya jual di pasar modal. Semakin banyak orang yang ingin membeli
saham maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya semakin banyak orang yang ingin menjual saham maka harga saham tersebut akan bergerak
turun. d.
Hubungan antara Earning per Share terhadap Harga Saham Earning per Share adalah laba bersih per lembar saham biasa yang beredar
selama satu periode. EPS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan.
Menurut Nachrowi 2006: 17, “dalam berinvestasi di bursa, investor akan memperhatikan berbagai aspek, salah satunya adalah penghasilan per lembar saham
earning per share atau EPS. Apabila EPS mengalami kenaikan maka kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Hal ini terjadi karena
pergerakan harga saham dipengaruhi pendapatan per lembar saham, sedangkan laba per lembar saham dipengaruhi oleh pendapatan dari perusahaan. Pendekatan melalui
EPS menunjukkan informasi tentang laba atau rugi yang dialami perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi seorang investor
dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di pasar modal. Laba per lembar
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terdapat korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dengan pertumbuhan
harga saham Munawir, 2002. Sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka
semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan di pasar modal mengalami kenaikan.
3.2. Hipotesis Penelitian