Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal di banyak negara termasuk Indonesia meningkat pesat, hal ini disebabkan oleh daya tarik yang dimiliki Pasar Modal. Pertama, pasar modal diharapkan dapat menjadi alternatif penghimpun dan pendistribusian fungsi intermediasi dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas berupa surat tanda hutang obligasi ataupun surat tanda kepemilikan saham. Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal atau investor melakukan pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi resiko mereka. Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan Husnan, 1998. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana lender ke pihak yang memerlukan dana borrower. Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Perbedaan mekanisme pasar modal adalah perdagangan instrumen dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung tanpa perantara keuangan. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrower, dana para lender menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva rill yang diperlukan untuk investasi tersebut. Meskipun harus diakui perbedaan fungsi ekonomi keuangan ini sering tidak jelas, namun pasar pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara modal secara nyata menjalankan kedua peranan yang penting ini di dalam perekonomian suatu negara. Salah satu instrumen yang sangat signifikan keberadaannya di dalam pasar adalah saham. Investor melakukan investasi pada saham dengan mengharapkan return tertentu. Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari return yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Return bagi pemegang saham bisa berupa penerimaan dividen tunai ataupun adanya perubahan harga saham pada suatu periode Ross, 2002. Berdasarkan sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang adalah dengan melihat prospek pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui probabilitas investasi yang akan dilakukan di suatu perusahaan apakah mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang dipersyaratkan investor. Untuk itu biasanya digunakan rasio profitabilitas, yaitu Return On Equity ROE yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE menggambarkan semakin tinggi kemempuan modal sendiri menghasilkan laba untuk pemegang saham. Return On Asset ROA menggambarkan kemampuan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba Wathi, 2006. Jika laba yang dihasilkan meningkat maka harga saham kemungkinan akan menunjukkan peningkatan. Hal ini berarti, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham Husnan, Pudjiastuti, 1993. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Economic Value Added EVA dipopulerkan dan dipatenkan oleh Steward Company, sebuah konsultan manajemen terkemuka, EVA adalah salah satu varian Value Based Manajement Steward, 1991 yang mengukur perbedaan, dalam pengertian keuangan, antara pengembalian atas modal perusahaan dan biaya modal. Hal ini sama dengan pengukuran keuntungan dalam akuntansi konvensional, tetapi dengan satu perbedaan penting, EVA mengukur biaya seluruh modal sedangkan angka nilai bersih dalam Laporan Laba Rugi hanya mempertimbangkan jenis biaya modal yang biayanya dapat diidentifikasi seperti bunga atas hutang sementara mengabaikan biaya ekuitas Young, O’Byrne, 2001. EVA sering digunakan beberapa perusahaan besar di AS seperti Coca-Cola, AT T, Quaker Oats, Briggs Stratton dan CSX. A. Rappaport, pakar dalam nilai pemegang saham, menyatakan bahwa nilai yang dihasilkan oleh sebuah rencana bisnis yang khusus dapat diproyeksikan dengan menghitung nilai kapitalisasi selisih antara margin operasi operating return minimum yang dapat diterima atas penjualan terakhir. Metode ini di bidang keuangan mendorong manajer untuk bertindak sebagai pemilik dan yang paling penting, mendongkrak keuntungan bagi pemegang saham Steward III, 1995. Sebuah survei yang dilakukan oleh Manufacturing Alliances menemukan bahwa EVA merupakan tolak ukur kinerja yang paling umum digunakan dalam bisnis di AS. Sebagian besar responden, semuanya eksekutif senior perusahaan akan lebih menekankan penciptaan nilai perusahaan. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Berbeda dengan tolak ukur kinerja akuntansi tradisional, EVA berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhitungkan biaya modal yang timbul dari investasi karena biaya modal mencerminkan tingkat resiko perusahaan Christinat, 1996. Di Indonesia penelitian tentang EVA dan ROA dilakukan oleh Hartono dan Chendrawati 1999, membuktikan bahwa ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Penelitian Pradono dan Cristiawan 2004 membuktikan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Penelitian Irwansyah 2005 membuktikan bahwa ROA memiliki pengaruh tehadap harga saham. Penelitian Waluya 2005, membuktikan ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian harga saham dan EVA secara sistematik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Penelitian Sasongko dan Wulandari 2006 membuktikan bahwa ROA dan EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Purwatmo 2005. ROA memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan ROE karena menghitung aset secara keseluruhan. Sedangkan EVA yang diperkenalkan pertama kali oleh Stewart III dan Stren dianggap alat ukur baru yang memiliki keunggulan dibandingkan alat ukur tradisional, karena EVA memasukan komponen biaya modal untuk mengukur kinerja perusahaan, di mana dalam alat ukur tradisional tidak pernah diperhitungkan. Rate of Stock Return adalah tingkat perubahan harga saham suatu perusahaan yang diteliti pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara yang dihitung berdasarkan rata-rata mingguan ditambah dengan deviden tunai yang dibagi. Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti mengenai pengaruh rasio-rasio kinerja keuangan terhadap harga saham menunjukkan hasil yang kontradiktif. Penelitian Haryanto dan Sugiharto 2003 mengenai pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan industri minuman di Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa ROA, ROE dan NPM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial hanya ROE yang berpengaruh terhadap harga saham sedangkan ROA dan NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sementara itu penelitian yang dilakukan Sianipar 2004 yang meneliti pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham industri perbankan di Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ROA, CAR, EPS, ROE dan Net Interest Margin sedangkan variabel dependennya adalah harga saham. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial hanya ROA yang tidak berpengaruh terhadap harga saham. Selanjutnya Nainggolan 2008 meneliti mengenai pengaruh variabel fundamental terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEI. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, DER, ROE dan BVS sedangkan variabel dependennya adalah harga saham. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen tidak mempengaruhi pembentukan harga saham. Secara parsial hanya BVS yang berpengaruh terhadap harga saham. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2009 sebanyak 181 perusahaan. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian, hal ini disebabkan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terdiri dari berbagai sub sektor industri sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya serta dengan adanya ketidakkonsistenan hasil dari penelitian terdahulu tersebut menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh Economic Value Added EVA, Return On Assets ROA, Net Profit Margin NPM dan Earning Per Share EPS terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90

Pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, economic value added, return on investment, dan earning pershare terhadap return yang diterima pemegang saham (studi empiris pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia)

0 9 123

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Asuransi di BEI Periode tahun 2007-2010

0 5 80

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan ukuran perusahaan (FIRM SIZE) terhadap harga saham: studi pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012

0 30 165

PENGARUH RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, , EARNING Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, , Earning Per Share Dan Return On Equity Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan food and beverages yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2015).

0 3 11

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM ( Studi kasus pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) )

0 0 15