Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Sikap Masyarakat pada Wilayah Pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe
No Sikap
Jumlah n Persentase
1 Baik 20
18,2 2 Sedang
68 61,8
3 Kurang 22
20,0
Total 110
100,0
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui mayoritas responden mempunyai sikap kategori sedang sebanyak 68 orang 61,8, diikuti responden dengan sikap
kurang sebanyak 22 orang 20,0, dan responden dengan sikap baik sebanyak 20 orang 18,2.
4.2.2 Penerapan Rumah Sehat
Penerapan rumah sehat didasarkan pada penilaian komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni. Penilaian skoring Penerapan rumah sehat adalah
perkalian antara nilai dengan bobot, dengan masing-masing bobot yaitu komponen rumah 33, bobot nilai sarana sanitasi 25 dan bobot nilai perilaku penghuni adalah 44.
4.2.2.1. Komponen Rumah Sehat
Komponen rumah sehat dapat dilihat dari 8 delapan indikator dengan nilai pemberian nilai 0, 1, dan nilai 2, berdasarkan hasil observasi peneliti. Hasil
penelitian dapat dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Hasil Penilaian Komponen Rumah Masyarakat pada Wilayah Pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe
Nilai 0 Nilai 1
Nilai 2 No Komponen Rumah
n n
n 1 Langit-langit Rumah
34 30,9
76 69,1
2 Dinding 13
11,8 73
66,4 24
21,8 3 Lantai
21 19,3
76 69,7
12 11
4 Jendela Kamar Tidur 12
6,45 98
52,7 -
- 5 Jendela Ruang Keluarga
22 11,8
88 47,3
- -
6 Ventilasi 23
12,4 87
46,8 -
- 7 Lubang Asap Dapur
10 5,38
100 53,8
8 Pencahayaan 19
10,2 91
48,9
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai langit-langit dan tidak rawan kecelakaan yaitu sebanyak 76 orang 69,1, dan
maoyritas memiliki rumah dengan dinding semi pernanen yaitu sebanyak 73 orang 66,4, dan mempunyai jendela sebanyak 98 orang 52,7, dan jendela ruang
keluarga sebanyak ventilasi sebanyak 88 orang 47,3, dan mayoritas responden mempunyai ventilasi dengan luas kurang dari 15 sebanyak 87 orang 46,8, serta
dengan pencahayaan kurang terang yaitu sebanyak 91 orang 48,9. 4.2.2.2.
Sarana Sanitasi
Sarana sanitasi dalam penelitian ini didasarkan pada 4 empat indikator dengan penilaian 0, 1, 2, 3 dan nilai 4. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Hasil Penilaian Sarana Sanitasi Masyarakat pada Wilayah Pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe
Nilai 0 Nilai 1
Nilai 2 Nilai 3
Nilai 4
No Sarana Sanitasi n
N N
n n
1 Sarana Air Bersih 66 60,0
24 21,8
6 5,45
14 12,7 2 Jamban Keluarga
19 17,3 52
47,3 30
27,3 9 8,18
3 SPAL 23 20,9
56 50,9
22 20
9 8,18 4 Sarana Pembuangan Sampah 28 26,2
49 45,8
21 19,6
9 8,41
Tabel 4.7 di atas menunjukkan mayoritas rumah tidak mempunyai sarana air bersih sebnayak 66 orang 60,0, dan mempunyai jamban keluarga jenis leher
angsa tidak tertutup, dan disalurkan ke sungaiparit atau laut. Selain itu mayoritas rumah mempunyai SPAL diresapkan dan mencemari air jarak 10 meter sebanyak
56 orang 50,9, serta mayoritas mempunyai sarana pembuangan sampah namun tidak kedap air dan tidak ada tutup sebanyak 49 orang 45,8.
4.2.2.3. Perilaku Penghuni
Perilaku penghuni dalam penelitian ini didasarkan pada 5 lima indikator. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.8. Hasil Penilaian Perilaku Penghuni Masyarakat pada Wilayah Pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe
Nilai 0 Nilai 1
Nilai 2 No
Perilaku Penghuni n
n n
1 Membuka Jendela Kamar Tidur
20 18,2
90 81,8
2 Membuka Jendela Ruang Makan
23 20,9
87 79,1
3 Membersihkan Rumah dan Halaman
11 10
85 77,3
14 12,7
4 Membuang Tinja BayiBalita Ke Jamban
68 61,8
42 38,2
5 Membuang Sampah pada Tempatnya
64 58,2
46 41,8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden kadang-kadang membuka jendela kamar tidur sebanyak 90 orang 81,8, dan mayoritas juga
kadang-kadang membuka jendela ruang makan sebanyak 87 orang 79,1, dan kadang-kdang membersihkan rumah dan halaman. Selain itu hasil penelitian ini juga
menunjukkan mayoritas responden membuang tinja bayi ke sungai ke laut sembarangan yaitu sebanyak 68 orang 61,8, serta mempunyai kebiasaan
membuang sampah ke sungai atau ke pantai sebanyak 64 orang 58,2. Berdasarkan keseluruhan indikator tersebut, maka variabel penerapan rumah
sehat dapat dikategorikan menjadi baik dan buruk. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Penerapan Rumah Sehat Masyarakat pada Wilayah Persisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe
No Penerapan Rumah Sehat Jumlah n
Persentase
1 Baik 21
19,09 2 Buruk
89 80,91
Total 110
100,00
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas diketahui mayoritas responden melakukan
penerapan rumah sehat dikategorikan buruk sebanyak 89 orang 80,91, dan responden yang baik dalam penerapan rumah sehat sebanyak 21 orang 19,09.
4.3 Analisis Bivariat