pada wilayah pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe, sehingga dapat dirumuskan kebijakan dan manajemen kesehatan lingkungan serta pengelolaan
lingkungan di daerah pesisir dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal serta pelestarian lingkungan hidup secara maksimal.
1.2. Permasalahan
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh karakteristik masyarakat umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, besar keluarga,
jarak rumah dari pantai, pengetahuan dan sikap terhadap penerapan rumah sehat pada wilayah pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe Tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik masyarakat umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, besar keluarga, jarak rumah
dari pantai, pengetahuan dan sikap terhadap penerapan rumah sehat pada wilayah pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe.
1.4. Hipotesis
Karakteristik masyarakat umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, besar keluarga, jarak rumah dari pantai, pengetahuan dan sikap terhadap penerapan rumah
sehat pada wilayah pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
1. Menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam peningkatan
pengelolaan daerah pesisir dalam peningkatan kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe dalam
merumuskan program dan kegiatan berbasis lingkungan dalam peningkatan upaya kesehatan lingkungan pada masyarakat pesisir di Kota Lhokseumawe.
3. Dapat menjadi kontribusi bagi ilmu pengetahuan dalam memberikan
sumbangan kajian tentang penerapan rumah sehat bagi masyarakat, agar masyarakat mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan sanitasi
berbasis lingkungan. 4.
Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumah 2.1.1.
Pengertian Rumah
Setiap manusia dimanapun berada membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat
bergaul dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat berlindung dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga merupakan status
lambang sosial Mukono, 2000. Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan
determinan kesehatan masyarakat. Karena itu pengadaan perumahan merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar perumahan merupakan
isu penting dari kesehatan masyarakat. Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan
yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana yang terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya
pelayanan sosial Krieger and Higgins, 2002. Menurut Undang-undang RI Nomor 4 Tahun 1992 menjelaskan bahwa rumah
adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempa ttinggal dan sarana pembinaan keluarga. Menurut WHO 2004,
rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik
untuk kesehatan keluarga dan individu.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Dinas Perumahan dan Pemukiman RI 2008, rumah adalah rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan
yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan, sehingga memungkinkan penghuni memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Menurut WHO 2004, rumah sehat dapat diartikan rumah berlindung,
bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, sosial.
2.2. Standar Rumah Sehat