Penerapan Rumah Sehat Tindakan atau Praktek Practice.

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Penerapan Rumah Sehat

Penerapan rumah sehat yang dilakukan masyarakat dalam penelitian ini adalah suatu keadaan rumah sehat sesuai standar penilaian rumah sehat yang dilihat berdasarkan komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni. Penilaian penerapan rumah sehat adalah berdasarkan jumlah skoring yang diperoleh masing- masing indikator penilaian dengan kriteria lebih dari 1068 dinyatakan baik, dan jika dibawah 1068 dinyatakan buruk. Nilai ini diperoleh dengan mengalikan masing- masing skor dengan bobot nilai yaitu bobot nilai komponen rumah sebesar 31, bobot nilai sarana sanitasi adalah 25 dan bobot nilai perilaku penghuni adalah 44. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai komponen rumah sebesar 15,08, sarana sanitasi sebesar 6,55, perilaku penghuni sebesar 8,44 dan rerata nilai penerapan rumah sehat sebesar 24,06. Hasil penilaian keseluruhan indikator menunjukkan pada wilayah persisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe 80,91 rumah dinyatakan buruk dalam penerapan rumah sehat, dan hanya 19,09 rumah yang baik dalam penerapan rumah sehat. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak rumah di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe yang belum memenuhi syarat kesehatan, sehingga secara tidak langsung dapat berdampak terhadap kesehatan bagi penghuninya. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Bungsu 2008, bahwa rumah sehat di Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur sebesar 31,7 dan rumah Universitas Sumatera Utara tidak sehat sebesar 68,3. Adapun faktor yang memengaruhi penerapan rumah sehat bervariatif tergantung daerah tempat masyarakat tinggal. Penelitian Bungsu 2008 menjelaskan bahwa kecenderungan masyarakat memiliki rumah sehat didominasi oleh faktor pengetahuan, sikap, tindakan dan perilaku petugas, sedangkan menurut Depkes 2001 dengan analisis data Susesnas 2001 dan 2004 menunjukkan determinan penerapan rumah sehat 38,5 terdapat di daerah pedesaan. Hasil penelitian ini determinan penerapan rumah sehat pada wilayah pesisir di Desa Pusong Lama Kota Lhokseumawe dipengaruhi oleh faktor pendapatan keluarga, jarak rumah dengan pantai, pengetahuan dan sikap penghuni rumah. Menurut WHO 2004, rumah sehat dapat diartikan rumah berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, sosial. Menurut Depkes RI 2002, indikator rumah yang dinilai adalah komponen rumah yang terdiri dari : langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, dapur dan pencahayaan dan aspek perilaku. Aspek perilaku penghuni adalah pembukaan jendela kamar tidur, pmbukaan jendela ruang keluarga, pembersihan rumah dan halaman.

5.2. Pengaruh Karakteristik Masyarakat terhadap Penerapan Rumah Sehat