Struktur Modal Kepemilikan Saham Publik

Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah suatu bentuk kualitas untuk menilai manfaat dari laporan keuangan tersebut. Di Indonesia, pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan oleh emiten ditetapkan oleh Bapepam dalam Surat Edaran No.SE-02PM2002 tanggal 27 Desember 2002. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh full disclosure sehingga dapat memberikan kualitas informasi keuangan bagi para pengguna. Tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat diukur dengan menggunakan index of disclosure methodology, seperti indeks Wallace.

4. Struktur Modal

Struktur modal Capital structure merupakan bagian dari struktur keuangan yang merupakan jumlah relatif dari kewajiban dan modal perusahaan untuk memperoleh gambaran dari mana perusahaan tersebut dibiayai. Struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan yang digunakan perusahaan. Komposisi dari struktur modal ini mempengaruhi keputusan manajemen dalam melakukan pengembalian kepada kreditor dan pemegang saham. Tujuan pokok manajemen struktur modal adalah menciptakan suatu bauran atau kombinasi sumber pembelanjaan permanen sedemikian rupa, sehingga mampu memaksimalkan Universitas Sumatera Utara harga saham perusahaan. Variabel struktur modal yaitu: Debt to equity ratio, Debt to asset ratio, dan Equity to asset ratio. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan ini jelas bukan hanya menguntungkan pemegang saham, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien, yang menguntungkan perekonomian. Kekayaan pemegang saham akan menjadi maksimal dengan memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham bersangkutan. Ini dapat dicapai dengan membuat kebijakan struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang meminimalisasi biaya modal sehingga menjaga pengembalian atas investasi tetap tinggi.

5. Kepemilikan Saham Publik

Perusahaan adalah suatu entitas bagi sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pada bidang tertentu selama jangka waktu yang panjang untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran. Ada berbagai bentuk perusahaan bisnis yaitu perusahaan perorangan soleproprietorship, persekutuan partnership dan perseroan corporation. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan perseroan. Perseroan adalah suatu badan hukum yang berbeda dan terpisah dari individu-individu yang mendirikan dan mengoperasikannya. Pada perusahaan perseroan kepentingan kepemilikan dinyatakan dalam lembar saham yang sangat mudah dipindahtangankan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan modal adalah menjual sahamnya ke publik. Universitas Sumatera Utara Semakin banyak yang dijual maka semakin banyak pula saham yang beredar di masyarakat. Kepemilikan saham publik diwujudkan dalam bentuk pembagian saham, dimana setiap pemegang saham memiliki bagian atas perusahaan yang diwakili dengan proporsi saham yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah yang ada. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik, maka semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan keuangannya. Hal ini dikarenakan dengan semakin besar porsi kepemilikan publik, maka semakin banyak pula pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan keuangan. Untuk mengurangi tekanan tersebut, perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai perusahaan secara transparan. Informasi tersebut akan diungkapkan dalam laporan keuangan. Pemegang saham yang berasal dari publik akan menilai informasi tersebut untuk mengetahui keadaan dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang sahamnya banyak dimiliki publik menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi dimata masyarakat dalam memberikan imbalan deviden yang layak dan dianggap mampu beroperasi terus menerus going concern.

6. Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

0 0 15

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013) - re

0 0 18