Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Penelitian Terdahulu

investasi. Keadaan perekonomian dunia yang mengalami ketidakstabilan pada periode tahun 2008-2009 menjadi sebuah fenomena yang sangat luar biasa sehingga berdampak pada terjadinya krisis global yang pada akhirnya menjadi ancaman bagi berbagai perusahaan dan tidak terlepas pada perusahaan property and real estate, ditambah dengan tingginya persaingan pada industri ini tentunya akan menambah tantangan bagi manajemen untuk mendapatkan modal tambahan. Agar memiliki daya saing yang kuat, perusahaan property and real estate dihadapkan pada kondisi untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaannya pada pihak yang berkepentingan, sehingga akan membantu para pengambil keputusan dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang sering berubah. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul pengaruh struktur modal, kepemilikan saham publik, profitabilitas dan umur perusahaan terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah struktur modal, kepemilikan saham publik, profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah struktur modal, kepemilikan saham publik, profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat, yaitu : 1. bagi penulis, sebagai referensi mengenai pengaruh struktur modal, profitabilitas, kepemilikan saham publik dan umur perusahaan terhadap pengungkapan laporan keuangan, 2. bagi perusahaan, sebagai bahan masukan mengenai perlunya pengungkapan laporan keuangan perusahaan, 3. bagi investor, sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi pada perusahaan preperty and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 4. bagi peneliti, selanjutnya sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih baik mengenai pengungkapan laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Harahap 2008:201, “laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban accountability”. Menurut Kamus Akuntansi oleh Ismaya Sujana 2005:454, ”laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya satu tahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Informasi laporan keuangan menjadi sebuah keputusan penting oleh para pemakai ataupun yang berkepentingan stakeholders dalam mengambil keputusan bisnis.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan Universitas Sumatera Utara suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut PSAK No. 1 paragraf 05 IAI, 2007 Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang akan dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, peendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna walaupun laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Berkaitan dengan tujuannya, maka laporan keuangan disusun atas dasar akrual yang mengharuskan pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada Universitas Sumatera Utara pengguna tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

c. Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Elemen-elemen laporan keuangan yang diwajibkan untuk diterbitkan oleh perusahaan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

1. Neraca

Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

3. Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Universitas Sumatera Utara

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting, informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

d. Pengguna dan Kebutuhan Informasi

Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. 1. Investor Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi Universitas Sumatera Utara yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. 2. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dengan memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja, dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2. Pengungkapan disclosureLaporan Keuangan

Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan, apabila dihubungkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan kejelasan mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Oleh sebab itu, informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat menggambarkan secara tepat kejadian- kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha Universitas Sumatera Utara tersebut. Informasi yang disajikan harus berguna dan tidak membingungkan pengguna laporan keuangan karena telah disusun berdasarkan standar yang diterima umum sehingga pengguna laporan mampu mengambil keputusan ekonomi. Selain pengungkapan laporan keuangan tidak saja berisi informasi sesuai dengan keahlian penyusun laporan saja tetapi juga diselaraskan pada standar yang dibutuhkan. Darrough dalam Na’im dan Rakman 2000:73 mengemukakan ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan standar, 1. Pengungkapan Wajib mandatory disclosure Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkannya. Luas pengungkapan wajib tidak sama antara negara yang satu dengan negara yang lain. Negara maju dengan regulasi yang lebih baik akan mensyaratkan pengungkapan minimum atas lebih banyak butir dibandingkan dengan yang disyaratkan negara berkembang. 2. Pengungkapan Sukarela voluntary disclosure Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Healy dan Palepu dalam Na’im dan Rakhman 2000:73 mengemukakan meskipun semua perusahaan publik diwajibkan memenuhi pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam hal jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen. Berdasarkan pertimbangan tersebut, tidak semua perusahaan mengungkapkan laporan keuangannya secara penuh, karena selain dapat Universitas Sumatera Utara menyesatkan pengguna laporan juga akan berakibat pada kegagalan pasar. Oleh sebab itu hanya sebagian perusahaan yang mau mengungkapkan sukarela. Hendriksen 2002: 436, menyatakan bahwa perusahaan enggan untuk mengungkapkan lebih banyak informasi keuangan dengan alasan :

1. pengungkapan akan membantu pesaing dengan merugikan

pemegang saham,

2. serikat pekerja akan memperoleh keuntungan dalam tawar-

menawar upah,

3. pengungkapan yang lengkap hanya akan menyesatkan para

pengguna laporan tahunan,

4. sumber informasi mungkin tersedia untuk memberikan informasi

dengan biaya yang lebih rendah,

5. tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor.

Menurut Belkaoui 2000:219 tujuan pengungkapan antara lain: 1. untuk menjelaskan item-item yang diakui dan item-item yang belum diakui serta menyediakan ukuran yang relevan bagi item- item tersebut, 2. untuk menyediakan informasi dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui bagi investor dan kreditor dalam menentukan risiko, dan returnnya, 3. untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di masa mendatang Pengungkapan laporan keuangan memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun pihak luar yang terkait dengan investasi. Perusahaan akan mampu mengurangi biaya modalnya, pengungkapan laporan keuangan membuat investor akan lebih yakin untuk menanamkan modalnya ke perusahaan yang menurut mereka telah memberikan pengungkapan yang jujur dan lengkap dengan membeli sekuritas atau surat-surat berharga seperi obligasi dan saham dengan harga tinggi. Sedangkan bagi investor, Universitas Sumatera Utara pengungkapan laporan keuangan akan memberikan informasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang pada akhirnya akan membantu mereka menentukan keputusan investasi yang tepat dan memberikan pengembalian yang diharapkan. Dengan kondisi demikian, investor akan lebih percaya kepada perusahaan dengan pengungkapan laporan yang lebih lengkap.

3. Kelengkapan Pengungkapan Laporan keuangan

Kelengkapan comprehensiveness adalah suatu bentuk kualitas. Menurut Imhoff dalam Na’im dan Rakhman 2000:72, “kualitas tampak sebagai atribut-atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi”. Meskipun kualitas akuntansi masih memiliki makna ganda ambiguous, banyak penelitian yang menggunakan index of disclosure methodology mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari isi suatu laporan keuangan. Dengan kata lain Imhoff menyatakan bahwa tingginya kualitas informasi akuntansi sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sangat bergantung kepada standar yang diberlakukan di suatu negara. Negara maju dengan regulasi yang lebih ketat relatif lebih tinggi pengungkapan laporan keuangannya jika dibandingkan dengan perusahaan di negara berkembang. Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan suatu perusahaan tidak bersifat statis, tetapi meningkat sejalan dengan perkembangan pasar modal dan sosial di negara bersangkutan. Universitas Sumatera Utara Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah suatu bentuk kualitas untuk menilai manfaat dari laporan keuangan tersebut. Di Indonesia, pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan oleh emiten ditetapkan oleh Bapepam dalam Surat Edaran No.SE-02PM2002 tanggal 27 Desember 2002. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh full disclosure sehingga dapat memberikan kualitas informasi keuangan bagi para pengguna. Tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat diukur dengan menggunakan index of disclosure methodology, seperti indeks Wallace.

4. Struktur Modal

Struktur modal Capital structure merupakan bagian dari struktur keuangan yang merupakan jumlah relatif dari kewajiban dan modal perusahaan untuk memperoleh gambaran dari mana perusahaan tersebut dibiayai. Struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan yang digunakan perusahaan. Komposisi dari struktur modal ini mempengaruhi keputusan manajemen dalam melakukan pengembalian kepada kreditor dan pemegang saham. Tujuan pokok manajemen struktur modal adalah menciptakan suatu bauran atau kombinasi sumber pembelanjaan permanen sedemikian rupa, sehingga mampu memaksimalkan Universitas Sumatera Utara harga saham perusahaan. Variabel struktur modal yaitu: Debt to equity ratio, Debt to asset ratio, dan Equity to asset ratio. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan ini jelas bukan hanya menguntungkan pemegang saham, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien, yang menguntungkan perekonomian. Kekayaan pemegang saham akan menjadi maksimal dengan memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham bersangkutan. Ini dapat dicapai dengan membuat kebijakan struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang meminimalisasi biaya modal sehingga menjaga pengembalian atas investasi tetap tinggi.

5. Kepemilikan Saham Publik

Perusahaan adalah suatu entitas bagi sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pada bidang tertentu selama jangka waktu yang panjang untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran. Ada berbagai bentuk perusahaan bisnis yaitu perusahaan perorangan soleproprietorship, persekutuan partnership dan perseroan corporation. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan perseroan. Perseroan adalah suatu badan hukum yang berbeda dan terpisah dari individu-individu yang mendirikan dan mengoperasikannya. Pada perusahaan perseroan kepentingan kepemilikan dinyatakan dalam lembar saham yang sangat mudah dipindahtangankan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan modal adalah menjual sahamnya ke publik. Universitas Sumatera Utara Semakin banyak yang dijual maka semakin banyak pula saham yang beredar di masyarakat. Kepemilikan saham publik diwujudkan dalam bentuk pembagian saham, dimana setiap pemegang saham memiliki bagian atas perusahaan yang diwakili dengan proporsi saham yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah yang ada. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik, maka semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan keuangannya. Hal ini dikarenakan dengan semakin besar porsi kepemilikan publik, maka semakin banyak pula pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan keuangan. Untuk mengurangi tekanan tersebut, perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai perusahaan secara transparan. Informasi tersebut akan diungkapkan dalam laporan keuangan. Pemegang saham yang berasal dari publik akan menilai informasi tersebut untuk mengetahui keadaan dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang sahamnya banyak dimiliki publik menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi dimata masyarakat dalam memberikan imbalan deviden yang layak dan dianggap mampu beroperasi terus menerus going concern.

6. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan oleh manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh Universitas Sumatera Utara laba yang dihasilkan. Rasio profitabilitas terkait dengan penjualan dan investasi perusahaan karena kedua variabel ini menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan. Selain itu, analisis profitabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan dimana analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitas dengan melibatkan pengukuran terhadap pemicu profitabilitas yaitu margin dan perputaran Wild, 2005: 16. Sartono 2001: 122 menyatakan bahwa : profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian, investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas, misalnya pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar- benar diterima dalam bentuk dividen. Beberapa pengukuran dalam menghitung rasio profitabilitas adalah : a. laba bersih atas penjualan net profit margin Laba bersih atas penjualan dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui penjualan. laba bersih atas penjualan = penjualan pajak setelah bersih laba b. pengembalian atas total aktiva return of total asset Pengembalian atas total aktiva dihitung dengan membagi laba bersih sebelum bunga dan pajak terhadap rata- rata total aktiva. Universitas Sumatera Utara Rasio ini menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan laba. Tingkat pengembalian atas aktiva = aktiva total rata rata pajak dan bunga sebelum bersih laba − c. pengembalian atas total ekuitas return on total equity Pengembalian atas total aktiva dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata- rata ekuitas pemegang saham. Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. tingkat pengembalian atas ekuitas = ekuitas total rata rata bersih laba − Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rasio return on equity. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Rasio ini juga merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Tingkat profitabilitas yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan tingkat informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi manajemen. Semakin tinggi Return on Equity suatu perusahaan maka semakin luas pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan.

7. Umur Perusahaan

Umur perusahaan merupakan rentang waktu sejak first issue di BEI sampai dengan tahun penelitian. Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki Universitas Sumatera Utara lebih banyak pengalaman dan kemampuan dalam mempublikasikan laporan keuangan karena sudah mengerti akan kebutuhan informasi seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna laporannya. Semakin banyak pengalaman suatu perusahaan maka akan semakin paham akan kebutuhan konstituantenya akan informasi tentang informasi perusahaan dan dengan demikian akan lebih luas dalam melakukan pengungkapan laporan keuangan.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu lainnya yang berhubungan dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan disajikan pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Variabel dan Periode Penelitian Hasil Penelitian Sari 2008 Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik, reputasi auditor dan umur perusahaan, sedangkan variabel dependennya adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Periode penelitian tahun 2006-2007 Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel independen yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Secara parsial hanya ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas dan reputasi auditor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara Ivanna, 2009 Variable independen dalam penelitian ini adalah jenis perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan debt to equity ratio. Sedangkan variable dependennya adalah tingkat pengungkapan laporan tahunan. Periode penelitian tahun 2006-2008 Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya jenis perusahaan yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan tahunan;sedangkan perbedaan ukuran perusahaan, profitabilitas dan debt to equity ratio tidak mempengaruhi tingkat pengungakapan laporan tahunan. Gloria Anita Tambunan 2009 Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, leverage, dan pertumbuhan, sedangkan variabel dependennya adalah pengungkapan sukarela. Periode penelitian tahun 2006-2008 Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel yang diteliti tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan. secara parsial profitabilitas, likuiditas, leverage dan pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan sukarela sumber : diolah penulis, 2010

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

0 0 15

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013) - re

0 0 18