Uji Multikolinearitas Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

b. Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dideteksi dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hasil pengujian disajikan dalam table 4.3 dan table 4.4. Table 4.3 Coefficients untuk Index = fDER,PUB, ROE, Age Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 53.814 3.496 15.394 .000 Debt to Equity -.175 1.008 -.023 -.174 .863 .821 1.218 Porsi Saham Publik .155 .051 .399 3.059 .004 .871 1.148 Return on Equity -.243 .156 -.203 -1.558 .127 .869 1.151 Umur Perusahan .812 .260 .403 3.124 .003 .888 1.126 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,821; 0,871; 0,869; 0,888 Universitas Sumatera Utara yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1.128; 1,148; 1,151; 1,126 Table 4.4 Coefficients untuk Index = fDER,PUB, ROE, Age Coefficient Correlations a Model Umur Perusahan Porsi Saham Publik Return on Equity Debt to Equity 1 Correlations Umur Perusahan 1.000 -.179 -.222 -.147 Porsi Saham Publik -.179 1.000 -.087 .331 Return on Equity -.222 -.087 1.000 -.247 Debt to Equity -.147 .331 -.247 1.000 Covariances Umur Perusahan .068 -.002 -.009 -.039 Porsi Saham Publik -.002 .003 .000 .017 Return on Equity -.009 .000 .024 -.039 Debt to Equity -.039 .017 -.039 1.017 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji, variabel Debt to Equity dan kepemilikan Universitas Sumatera Utara saham publik mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,331 atau sebesar 33,1. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,95, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada mulitkolonieritas antar variabel independen dalam model penelitian ini.

c. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

0 0 15

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013) - re

0 0 18