Uji Autokorelasi Persamaan Regresi

saham publik mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,331 atau sebesar 33,1. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,95, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada mulitkolonieritas antar variabel independen dalam model penelitian ini.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Masalah autokorelasi terjadi apabila terdapat korelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson DW test. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .603 a .363 .304 6.03672 2.250 a. Predictors: Constant, Umur Perusahan, Porsi Saham Publik, Return on Equity, Debt to Equity b. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai D-W sebesar 2,520. Angka ini terletak di atas +2. Nilai ini akan kita bandingkan dengan menggunakan nilai siginifikansi 5, jumlah pengamatan 48 dan jumlah variabel independen 4 n = 48, k = 4 sehingga di dalam tabel D-W akan didapatkan nilai 1,7206. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat gangguan autokorelasi karena Durbin Watson Dw yaitu sebesar 2,520 berada diantara du 1,7206 dan 4-du 2,279 yang berarti koefisien autokorelasi sama dengan nol.

d. Uji Heteroskedastisitas

Penelitian mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dengan cara melihat pada pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar 4.3 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Grafik scatterplot memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterekedastisitas pada model regresi. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

3. Analisis Regresi

Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased Universitas Sumatera Utara Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasil pegolahan data dengan program SPSS versi 16.

a. Persamaan Regresi

Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan vaiabel dependen, melalui pengaru Debt to Equity Ratio X 1 , kepemilikan saham public X 2 , Return on Equity X 3 , dan umur perusahaan X 4 terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Y. berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1 Constant 53.814 3.496 15.394 .000 Debt to Equity -.175 1.008 -.023 -.174 .863 .821 1.21 8 Porsi Saham Publik .155 .051 .399 3.059 .004 .871 1.14 8 Return on Equity -.243 .156 -.203 -1.558 .127 .869 1.15 1 Umur Perusahan .812 .260 .403 3.124 .003 .888 1.12 6 Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1 Constant 53.814 3.496 15.394 .000 Debt to Equity -.175 1.008 -.023 -.174 .863 .821 1.21 8 Porsi Saham Publik .155 .051 .399 3.059 .004 .871 1.14 8 Return on Equity -.243 .156 -.203 -1.558 .127 .869 1.15 1 Umur Perusahan .812 .260 .403 3.124 .003 .888 1.12 6 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut, Y= 53,814 - 0,175X 1 + 0,155X 2 – 0,243X 3 + 0,812X 4 + e Keterangan : 1. konstanta sebesar 53,814 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X 1 , X 2 , X 3 , X 4 = 0 maka kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 53,814, 2.b 1 sebesar -0,175 menunjukkan bahwa setiap kenaikan debt to equity ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,175 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 2 , X 3 , X 4 = 0, Universitas Sumatera Utara 3.b 2 sebesar 0,155 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan saham public sebesar 1 akan ikuti oleh kenaikan kelengkapan laporan keungan sebesar 0,155 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 1 , X 3 , X 4 = 0, 4. b 3 sebesar -0,243 menunjukkan bahwa setiap kenaikan return on equity sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan kelangkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,243 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 1 , X 2 , X 4 = 0, 5. b 4 sebesar 0,812 menunjukkan bahwa setiap pertambahan umur perusahaan selama 1 tahun akan diikuti oleh kenaikan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,812 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 1 , X 2 , X 3 = 0.

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

0 0 15

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013) - re

0 0 18