H
a
: b = b
1
= b
2
≠ 0 :semua variabel independen berpengaruh secara bersama.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah :
a. H
a
diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 dan nilai
probabilitas level of significant sebesar 0,05, b.
H
a
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 dan nilai
probabilitas level of significant sebesar 0,05.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Juli 2010
Ags 2010
Sep 2010
Okt 2010
Nov 2010
Des 2010
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pemilihan
Judul Penyelesaian
proposal
Bimbingan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Bimbingan
Skripsi
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian Laporan
Penelitian Ujian
Komprehensif Sumber : Penulis, 2010
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI. Property and Real Estate digunakan untuk menunjukkan suatu
wilayah perumahan yang dikembangkan oleh perusahaan pengembang perumahan. Aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok property and
real estate menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, diperoleh 12 perusahaan property and real
estate yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini yang diamati selama periode 2006-2009, sehingga sampel pengamatan menjadi 12 x 4 tahun =
48 sampel. Proses pengambilan sampel dapat dilihat pada lampiran i. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan ICMD berupa data keuangan sampel
perusahaan property and real estate dari tahun 2006-2009. Variabel dari penelitian ini terdiri dari struktur modal, kepemilikan saham publik,
profitabilitas dan umur perusahaan sebagai veriabel independen dan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebagai variabel dependen.
Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan property and real estate selama tahun 2006-2009 disajikan dalam tabel 4.1.
Table 4.1 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan 48
53.84 83.07 66.6000
7.23686 Debt to Equity
48 .05
4.04 1.3952 .96393
Porsi Saham Publik 48
7.11 71.82 35.9196 18.63826
Return on Equity 48
.11 30.68 7.9571
6.04843 Umur Perusahan
48 5.00
19.00 11.5833 3.59570
Valid N listwise 48
Sumber : Ouput SPSS, diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan minimum adalah sebesar 53,84 dan tingkat
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan maksimal sebesar 83,07. Rata-rata tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan
yang menjadi target populasi adalah 66,60. Variabel Struktur modal perusahaan diukur dengan membagi total utang
dengan total ekuitasnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan struktur modal yang paling rendah minimum selama periode 2006-2009 adalah sebesar
0.05 dan nilai maksimum sebesar 4,04. Nilai rata-rata struktur modal perusahaan yang diteliti adalah 1,3952 mengindikasikan bahwa rata-rata
utang perusahaan terhadap modalnya sebesar 1,3952. Kepemilikan saham publik yang diukur dengan membagi jumlah saham
yang dimiliki publik dengan total saham, menunjukkan hasil bahwa kepemilikan saham publik yang paling sedikit periode tahun 2006-2009
sebesar 7,11 dan nilai paling tinggi sebesar 71,82. Nilai rata-rata persentase porsi saham perusahaan yang dimiliki publik adalah sebesar
35,9196. Pada variabel profitabilitas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
rata-rata kemampuan perusahaan memperoleh laba periode tahun 2006-2009 adalah sebesar 7,9571. Nilai profitabilitas maksimum sebesar 30,68 dan
nilai minimum profitabilitas sebesar 0,11. Pada umur perusahaan yang diukur adalah waktu sejak first issue di BEI
sampai dengan tahun penelitian. Umur perusahaan yang paling tua periode
Universitas Sumatera Utara
tahun 2006-2009 adalah 19 tahun dan umur perusahaan yang paling muda adalah 5 tahun. Rata-rata umur perusahaan yang diteliti adalah 11,5833 tahun.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal
atau tidak normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S
dengan membuat hipotesis : H
: data residual berdistribusi normal H
a
: data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H
diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil 0,05 maka H
ditolak.
Table 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 48
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 5.77412772
Most Extreme Differences
Absolute .139
Positive .085
Universitas Sumatera Utara
Negative -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .966
Asymp. Sig. 2-tailed .308
a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Hasil pengolahan data menunjukkan besar nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,966 dan signifikansi 0,308 maka dapat disimpulkan data
terdistribusi secara normal karea Z
hitung
0,966 Z
tabel
1,96 dan p = 0, 308 0,05
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Kesimpulan yang dapat diambil dari perbandingan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dari grafik pada gambar 4.1 dan 4.2 menyatakan bahwa distribusi data normal karena
grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kekiri maupun ke kanan. Grafik normal
plot memperlihatkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan
bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Kesimpulan secara keseluruhan yang dapat diambil adalah bahwa nilai-nilai observasi
data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dideteksi dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih
dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hasil pengujian disajikan dalam table 4.3 dan table 4.4.
Table 4.3 Coefficients untuk Index = fDER,PUB, ROE, Age
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 Constant 53.814 3.496
15.394 .000 Debt to
Equity -.175
1.008 -.023 -.174 .863
.821 1.218 Porsi
Saham Publik
.155 .051
.399 3.059 .004 .871 1.148
Return on Equity
-.243 .156
-.203 -1.558 .127 .869 1.151
Umur Perusahan
.812 .260
.403 3.124 .003 .888 1.126
a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan
sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen
memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,821; 0,871; 0,869; 0,888
Universitas Sumatera Utara
yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel
independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1.128; 1,148; 1,151; 1,126
Table 4.4 Coefficients untuk Index = fDER,PUB, ROE, Age
Coefficient Correlations
a
Model Umur
Perusahan Porsi Saham
Publik Return
on Equity
Debt to
Equity 1 Correlations Umur
Perusahan 1.000
-.179 -.222 -.147
Porsi Saham Publik
-.179 1.000
-.087 .331
Return on Equity
-.222 -.087
1.000 -.247 Debt to Equity
-.147 .331
-.247 1.000 Covariances Umur
Perusahan .068
-.002 -.009 -.039
Porsi Saham Publik
-.002 .003
.000 .017
Return on Equity
-.009 .000
.024 -.039 Debt to Equity
-.039 .017
-.039 1.017 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010.
Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji, variabel Debt to Equity dan kepemilikan
Universitas Sumatera Utara
saham publik mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,331 atau sebesar 33,1. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih
dibawah 0,95, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada mulitkolonieritas antar variabel independen dalam model penelitian ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Masalah autokorelasi terjadi apabila terdapat korelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi
dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson DW test.
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.603
a
.363 .304
6.03672 2.250
a. Predictors: Constant, Umur Perusahan, Porsi Saham Publik, Return on Equity, Debt to Equity
b. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai D-W sebesar 2,520. Angka ini terletak di atas +2. Nilai ini akan kita bandingkan dengan
menggunakan nilai siginifikansi 5, jumlah pengamatan 48 dan jumlah variabel independen 4 n = 48, k = 4 sehingga di dalam tabel D-W akan
didapatkan nilai 1,7206. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat gangguan autokorelasi karena Durbin Watson Dw yaitu sebesar 2,520 berada diantara du
1,7206 dan 4-du 2,279 yang berarti koefisien autokorelasi sama dengan nol.
d. Uji Heteroskedastisitas
Penelitian mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dengan cara melihat pada pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan
keputusannya adalah : 1.
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan
mengamati penyebaran titik-titik pada gambar 4.3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Scatterplot
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Grafik scatterplot memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterekedastisitas pada model regresi. Titik-titik yang menyebar menjauh
dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.
3. Analisis Regresi
Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased
Universitas Sumatera Utara
Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini
adalah hasil pegolahan data dengan program SPSS versi 16.
a. Persamaan Regresi
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel
independen dan vaiabel dependen, melalui pengaru Debt to Equity Ratio X
1
, kepemilikan saham public X
2
, Return on Equity X
3
, dan umur perusahaan X
4
terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Y. berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam tabel
4.6
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolera
nce VIF
1 Constant 53.814 3.496
15.394 .000 Debt to
Equity -.175
1.008 -.023
-.174 .863 .821
1.21 8
Porsi Saham
Publik .155
.051 .399
3.059 .004 .871
1.14 8
Return on Equity
-.243 .156
-.203 -1.558 .127 .869
1.15 1
Umur Perusahan
.812 .260
.403 3.124 .003
.888 1.12
6
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolera
nce VIF
1 Constant 53.814 3.496
15.394 .000 Debt to
Equity -.175
1.008 -.023
-.174 .863 .821
1.21 8
Porsi Saham
Publik .155
.051 .399
3.059 .004 .871
1.14 8
Return on Equity
-.243 .156
-.203 -1.558 .127 .869
1.15 1
Umur Perusahan
.812 .260
.403 3.124 .003
.888 1.12
6 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut, Y= 53,814 - 0,175X
1
+ 0,155X
2
– 0,243X
3
+ 0,812X
4
+ e Keterangan :
1. konstanta sebesar 53,814 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X
1
, X
2
, X
3
, X
4
= 0 maka kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 53,814,
2.b
1
sebesar -0,175 menunjukkan bahwa setiap kenaikan debt to equity ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,175 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X
2
, X
3
, X
4
= 0,
Universitas Sumatera Utara
3.b
2
sebesar 0,155 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan saham public sebesar 1 akan ikuti oleh kenaikan kelengkapan
laporan keungan sebesar 0,155 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X
1
, X
3
, X
4
= 0, 4. b
3
sebesar -0,243 menunjukkan bahwa setiap kenaikan return on equity sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan kelangkapan
pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,243 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X
1
, X
2
, X
4
= 0, 5. b
4
sebesar 0,812 menunjukkan bahwa setiap pertambahan umur perusahaan selama 1 tahun akan diikuti oleh kenaikan
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,812 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X
1
, X
2
, X
3
= 0.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa
besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai dengan satu, apabila nilai R square semakin
mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
dan sebaliknya. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu R square akan
Universitas Sumatera Utara
meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Nilai koefisien dan koefisien determinasi disajikan pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .603
a
.363 .304
6.03672 a. Predictors: Constant, Umur Perusahan, Porsi Saham Publik, Return on
Equity, Debt to Equity b. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Berdasarkan tabel model summary, nilai koefisein korelasi R sebesar 0,603 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara
pengungkapan laporan keuangan dengan variabel independennya DER, kepemilikan saham publik, ROI dan umur perusahaan kuat karena berada
diatas 0,5. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,363. Hal ini berarti variasi atau perubahan dalam kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variasi DER, kepemilikan saham public, ROI dan umur perusahaan sebesar 36,3 sedangkan sisanya
sebesar 63,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipetesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Uji t t test dan uji F F test
dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model
regresi berpengaruh terhadap variabel dependen 1. Uji t t test
Uji t dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Dalam pengujian ini dilakukan uji satu sisi dengan derajat kebebasan sebesar 5 agar
kemungkinan terjadinya gangguan kecil. Uji satu sisi juga lebih sering digunakan. Dalam penelitian ini diperoleh sampel penelitian
sebesar 12 perusahaan, karena menggunakan periode pengamatan selama empat tahun, maka total sampel adalah sebesar 48 laporan
keuangan perusahaan. Nilai tabel dengan jumlah sampel n = 70; jumlah variabel k= 4; taraf signifikan α = 5; degree of freedom
df = n-k = 48-4 = 44 sehingga diperoleh nilai t
tabel
sebesar ± 2,016 satu sisi.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.8
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
T Sig
. Collinearit
y Statistics
B Std.
Error Beta
Tole ranc
e VIF
1 Constant 53.814
3.496 15.39
4 .00
Debt to Equity
-.175 1.008
-.023 -.174 .86
3 .821
1.21 8
Porsi Saham Publik
.155 .051
.399 3.059 .00
4 .871
1.14 8
Return on Equity
-.243 .156
-.203 -1.558 .12
7 .869
1.15 1
Umur Perusahan
.812 .260
.403 3.124 .00
3 .888
1.12 6
a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Struktur modal berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa besarnya t
hitung
untuk variabel debt to equity ratio adalah sebesar -0,174 dengan nilai signifikansi
0,863. t
tabel
untuk tingkat kepercayaan 5 dan jumlah sampel 48 adalah -2,016 sehingga t
hitung
t
tabel
-0,174 -2,016.
Universitas Sumatera Utara
Signifikansi penelitian menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,863 0,05 sehingga mengindikasikan H
a
ditolak yang artinya secara parsial struktur modal tidak berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
Kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa t
hitung
untuk variabel kepemilikan saham publik adalah sebesar 3,059 sedangkan t
tabel
sebesar 2,016 sehingga t
hiutng
t
tabel
3,059 2,016. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,004 yang mengindikasikan bahwa
signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,004 0,05 sehingga H
a
diterima yang artinya secara parsial kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan.
Profitabilitas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa besarnya t
hitung
adalah sebesar -
1,558 sedangkan t
tabel
sebesar -2,012 sehingga t
hitung
t
tabel
-1,558 -2,102. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,
Universitas Sumatera Utara
127 yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0,05 0,127 0,05 sehingga H
a
ditolak yang artinya secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
Umur perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa besarnya t
hitung
adalah sebesar
3,124 sedangkan t
tabel
sebesar 2,012 sehingga t
hitung
t
tabel
3,124 2,102. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0, 003
yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian ini lebih kecil dari 0,05 0,003 0,05 sehingga H
a
diterima yang artinya secara parsial umur perusahaan berpengaruh positif terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
2. Uji F uji simultan
Uji F digunakan untuk memprediksi pengaruh positif antara variabel independen yaitu struktur modal, profitabilitas,
kepemilikan saham publik, dan umur perusahaan secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh output ANOVA pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 894.485
4 223.621 6.136 .001
a
Residual 1567.006
43 36.442
Total 2461.491
47 a. Predictors: Constant, Umur Perusahan, Porsi Saham Publik,
Return on Equity, Debt to Equity b. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Sumber : output SPSS, diolah penulis, 2010
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui nilai F
hitung
sebesar 6,136 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan untuk mencari
F
tabel
dengan jumlah sampel n = 48; jumlah variabel k = 4; taraf signifikansi α = 5; degree of freedom df
1
= k-1 = 3 dan df
2
= n-k = 48-4 = 44 diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2 ,6 1 taraf sign ifikansi α = 5. Hasil uji ANOVA antara struktur modal X1, kepemilikan
saham publik X2, profitabilitas X3, dan umur perusahaan X4 terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Y
diperoleh F
hitung
6,136 F
tabel
2,61. Signifikansi penelitian ini lebih kecil dari 0,005 0,0010,005. Hal ini mengindikasikan bahwa
secara simultan atau bersama-sama faktor-faktor fundamental
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang diteliti.
Tabel 4.10 Ikhtisar Hasil Analisis Data
Variabel Koefisien
Regresi p-
Value Keterangan
Struktur modal -0,174
0,863 Tidak
signifikan Kepemilikan saham public
3,059 0,004
Signifikan Profitabilitas
-1,558 0,127
Tidak signifikan
Umur perusahaan 3,124
0,003 Signifikan
Sumber : Diolah peneliti, 2010
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan terlihat bahwa rata-rata kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah 66,6 dengan nilai minimum
53,84 dan maksimum 83,07. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua informasi yang disyaratkan dalam peraturan Bapepam yaitu Surat Edaran Ketua
Bapepam No.SE-02PM2002 tanggal 27 Desember 2002 diungkapkan secara lengkap oleh perusahaan. Kondisi ini menyiratkan bahwa Bapepam perlu
mengontrol laporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan emiten agar perusahaan dapat memberi pengungkapan yang lebih lengkap. Sehingga laporan
keuangan memiliki manfaat yang signifikan bagi keperluan pemakainya. Item-item yang paling sedikit diberikan oleh perusahaan adalah item-item
pada komponen neraca yaitu : wesel tagih, wesel bayar, kewajiban lancar lain- lain, kewajiban tidak lancar lainnya, hutang subordinasi, obligasi konversi, opsi
Universitas Sumatera Utara
saham, modal saham diperoleh kembali. Pada komponen laporan laba rugi yang paling sedikit diungkap oleh perusahaan adalah item laba rugi per saham
dilusian, sedangkan pada laporan perubahan modal adalah item setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang diakui
secara langsung dalam ekuitas. Hal tersebut disebabkan perusahaan belum mengklasifikasikan komponen laporan keuangannya sesuai dengan pedoman
penyajian laporan keuangan yang disyaratkan oleh Bapepam. Alasan lain mungkin transaksi-transaksi pada item-item tersebut memang kurang dilakukan
oleh perusahaan. Hasil pengujian pengaruh struktur modal X
1
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan menyatakan bahwa struktur modal yang
diproyeksikan dengan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai t
hitung
-0,174 dan nilai signifikansi 0,863. Hasil ini bertentangan dengan logika teori yang
dipaparkan sebelumnya, bahwa pada umumnya perusahaan dengan debt to equity ratio tinggi akan melakukan pengungkapan yang lebih luas dari pada perusahaan
dengan debt to equity ratio yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI selama tahun 2006-
2009, terdapat beberapa perusahan yang memiliki pinjaman dari luar negeri, debt to equity ratio nya tinggi. Kondisi ini tidak disebabkan karena tingginya
kepercayaan kreditur melainkan pengaruh dari melemahnya nilai tukar rupiah khususnya pada saat krisis global. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Irawan 2006 dan Setyo 2008, namun bertentangan dengan dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian Hertanti 2005 dan Harventy 2007 yang menyatakan bahwa perusahaan dengan debt to equity ratio tinggi akan melakukan pengungkapan
yang lebih luas untuk mempertahankan investor. Hasil pengujian pengaruh kepemilikan saham publik X
2
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan menyatakan bahwa struktur
kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai t
hitung
3,059 dan nilai signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh publik cenderung melakukan pengungkapan yang lebih luas di dalam laporan keuangan. Sesuai dengan teori
agensi yang menyatakan bahwa hubungan keagenan dijalankan antara principle dan agent. Prinsipal yang dalam hal ini adalah para pemegang saham
menyediakan fasilitas dan dana untuk mengelola perusahaan, sedangkan agen bertanggung jawab untuk melaporkan secara periodic aktivitas yang
dijalankannya. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hertanti 2005 dan Irawan 2006, namun bertentangan dengan dengan hasil penelitian
Setyo 2008 dan Harventy 2007 . Hasil pengujian pengaruh profitabilitas X
3
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan menyatakan bahwa profitabilitas yang
diproyeksikan dengan return on equity tidak berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai t
hiutng
-1,558
sedangkan t
tabel
sebesar -2,012 sehingga t
hitung
t
tabel
-1,558 -2,102. Dan nilai signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0, 127. Hasil ini tidak
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan yang diprediksikan sebelumnya yaitu bahwa rasio profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini karena berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa banyak perusahaan dengan rasio profitabilitas lebih rendah memiliki kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan mendekati atau di atas rata-rata. Sebagai contoh PT Bakrieland Development Tbk mempunyai rasio profitabilitas sebesar 2,84,
kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya sebesar 80,00, sedangkan PT Duta Pertiwi Tbk dengan profitabilitas sebesar 15,79 tetapi memiliki
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 58,46. Kondisi ini menyebabkan kerangka berpikir yang dibangun diawal penelitian ini menjadi
tidak dapat diterapkan pada data dengan karakteristik variabel tersebut diatas. Dalam kondisi seperti ini, profitabilitas dapat dipandang sebagai ukuran
kinerja manajer. Rendahnya profitabilitas menunjukkan tidak efektifnya aktivitas yang dijalankan perusahaan sehingga perusahaan engggan mengungkapkan
laporan keuangannya secara berlebih karena kekhawatiran akan kehilangan para investornya. Tingginya profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Jika perusahaan mengungkapkan laporan keuangan secara berlebih maka perusahaan pesaing bisa lebih mudah mengetahui strategi
yang dijalankan perusahaan sehingga dapat melemahkan posisi perusahaan dalam persaingan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Hertanti 2005,
Irawan 2006, Harventy 2007. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Setyo 2008
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian pengaruh umur perusahaan X
4
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan menyatakan bahwa umur perusahaan
berpengaruh positif terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai t
hitung
adalah sebesar 3,124 sedangkan t
tabel
sebesar 2,012 sehingga t
hitung
t
tabel
3,124 2,102. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0, 003. Hasil ini sejalan dengan teori bahwa perusahaan yang
berumur lebih tua memiliki lebih banyak pengalaman dan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi yang perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan dan dengan demikian akan lebih lengkap dalam mengungkapkan informasi dalam laporan keuangan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Irawan 2006. Hasil regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5
menunjukkan hasil R
2
= 0,363; F = 6,136; signifikansi = 0,001. Hasil ini memberikan dasar bagi penarikan simpulan bahwa Hipotesis nol Ho ditolak,
artinya secara bersama-sama variabel dependen seperti struktur modal yang diproyeksi dengan debt to equity ratio, profitabilitas yang diproyeksi dengan
return on equity, kepemilikan saham publik dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Variabel
independen ternyata memberi kontribusi sebesar 36,3 dalam menjelaskan variasi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawan 2006 yang menyatakan bahwa debt to equity ratio
dan return on equity tidak mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan, sedangkan kepemilikan saham publik dan umur perusahaan mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, namun berbeda
dengan tiga penelitian terdahulu lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh periode penelitian yang hanya dua tahun dan penggunaan data penelitian pasca krisis.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan