Kondisi Kesehatan Responden Karakteristik Responden
1996 m limfosit da
pemberian dan memp
Co kalihari k
terjadi pen β-karoten
terhadap 7 selama 4
1992 ter bulan, ha
secara sta keringat b
Og merah unt
mengenai komponen
Gambar 1
Da limfosit re
0 . 0 0 0 0 . 0 2 0
0 . 0 4 0 0 . 0 6 0
0 . 0 8 0 0 . 1 0 0
0 . 1 2 0
O D
P r
o te
in
menyatakan ari kerusaka
n suplemen pertahankan
oodley et al kepada 21 r
ningkatan C dapat men
7 responden minggu. Pe
rhadap 9 p silnya dapa
atistik tidak berlebih dan
guntibeju e tuk penderi
manfaat mi n bioktif lain
9 Kadar pro
ari Gambar esponden m
1 2
3
bahwa β-k
an akibat pe β-karoten k
n jumlah CD l.
1993 tel responden p
CD4 sebany ningkatkan
n penderita H enelitian ya
enderita HI at meningk
k signifikan n demam pad
t al. 2010
ita AIDS s inyak sawit
nnya.
otein CD8 r m
19 dapat d memiliki se
4 5
6
Re
karoten dal eroksidasi p
kepada pen D4 sudah ba
lah member penderita H
yak 17. Fr CD4 sebes
HIV-AIDS ang lain jug
IV-AIDS y katkan CD4
n, namun s da penderita
0 merekom setelah mela
t merah yan
responden n minyak sawit
diketahui ba lisih yang
7 8
9 1 0
e spon de n k
lam darah pada membr
nderita HIV- anyak dilaku
rikan β-kar
HIV-AIDS, s ryburg et al
sar 43 set yang diberi
ga telah dil yang diberik
4 sebesar 1 secara klini
a HIV-AID mendasikan
akukan pen ng mengand
n = 16 sebe t mentah
ahwa rata-ra rendah anta
0 1 1 1 2 1 3
k e -
dapat men ran sel. Pen
-AIDS untu ukan.
roten dengan setelah 4 m
l. 1995 me
telah melak ikan
β-karot lakukan ole
kan β-karot
11,5. Wa is dapat me
S. pemanfata
nelusuran b dung antioks
elum dan se
ata kadar pr ara perlaku
1 4 1 5 1 6
njaga CD4 nelitian men
uk meningk
n dosis 60 minggu kons
elaporkan b kukan pene
ten 60 mg eh Bianchi
ten selama alaupun has
engurangi d
an minyak berbagai lite
sidan tinggi
esudah kons
rotein CD8 uan sebelum
Sebelu m k on su m
Sesu dah k on su m
Turun Tetap
pada ngenai
katkan
mg 3 sumsi
bahwa elitian
hari et al.
6-21 silnya
diare,
sawit eratur
i serta
sumsi
pada m dan
m si
h si
n p
sesudah konsumsi minyak sawit mentah. Sebanyak 3 orang responden yang mengalami penurunan kadar protein CD8 setelah konsumsi minyak sawit mentah,
yaitu responden ke-2, 4 dan 15, serta ada 4 responden yang kadar protein CD8- nya tetap, yaitu responden ke-1, 5, 9 dan 10.
Tabel 11 Analisis statistik kadar protein CD8
Kelompok Responden Rerata ± Sd
sebelum konsumsi
Rerata ± Sd sesudah
konsumsi T tabel
T hitung
Responden total n=16 0,078 ± 0,008
0,079 ± 0,007 2,131
5
0,963 Responden yang CD8-
nya naik n=9 0,077 ± 0,008
0,083 ± 0,008 2,306
5
3,355
1
13,880 Keterangan: signifikan pada taraf 1 dan 5
Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa peningkatan rerata kadar protein CD8 pada 16 responden antara sebelum dan sesudah konsumsi MSMn hanya
sebesar 0,001 dan tidak signifikan secara statistik. Namun jika responden yang mengalami kenaikan kadar protein CD8 dikelompokkan kembali 9 responden
dan dihitung secara statistik, maka peningkatan kadar protein CD8 yang terjadi signifikan baik pada taraf 5 maupun 1.
Setiawati 1982 menyatakan bahwa semua hasil analisis yang dinyatakan tidak bermakna bukan berarti bahwa hasilnya tidak ada atau tidak bermanfaat,
karena hasil yang tidak bermakna hanya berarti bahwa hasilnya tidak cukup kuat untuk menolak hipotesis nol. Oleh karena itu, hasil yang tidak bermakna tersebut
sebaiknya dianggap tidak konklusif dan diperlukan pengumpulan data lebih lanjut. Selain itu, kemaknaan statistik tidak identik dengan kemaknaan klinik, karena
seringkali pada perhitungan menunjukkan hasil yang tidak bermakna tidak berbeda nyata, namun secara klinis justru berdampak nyata yaitu manfaatnya
dapat dirasakan oleh responden. Responden yang mengalami penurunan kadar protein CD8 adalah
responden ke-2, 4 dan 15. Responden ke-2 dan 4 juga mengalami penurunan kadar protein CD4. Setelah dilakukan kroscek data hasil wawancara didapatkan
bahwa responden ke-2 dan 4 kadang-kadang tidak mengonsumsi minyak sawit mentah dengan alasan bahwa mereka tidak memasak pada hari-hari tertentu.
Sedangkan responden ke-15 pernah tidak mengonsumsi karena lupa. Berdasarkan