Intervensi Responden dengan Minyak Sawit Mentah

Zakaria et al. 2011 mengenai pengaruh konsumsi minyak sawit mentah terhadap kadar β-karoten pada plasma darah, diperoleh hasil bahwa responden ke-4 dan 15 mengalami penurunan kadar β-karoten setelah konsumsi minyak sawit mentah. Selain itu, responden ke-2, 4 dan 15 juga mengalami penurunan kadar retinol pada plasma setelah konsumsi minyak sawit mentah. Menurut Ullrich et al. 1994 jumlah CD4 dan CD8 berkorelasi dengan konsentrasi karoten dan retinol dalam plasma darah yang berperan sebagai antioksidan sehingga dapat melindungi permukaan sel limfosit dari kerusakan akibat peroksidasi. Jika konsentrasi karoten dan retinol pada plasma darah jumlahnya tinggi maka jumlah CD4 dan CD8 pun tinggi. Berdasarkan pengukuran kadar protein CD8 responden ke-2, 4 dan 15 walaupun mengalami penurunan setelah konsumsi minyak sawit mentah, namun berdasarkan hasil wawancara ketiga responden tersebut menyatakan bahwa mereka merasakan adanya perbaikan kesehatan. Pada Tabel 12 dapat dilihat hasil wawancara mengenai perbaikan kesehatan yang dirasakan responden. Tabel 12 Perbaikan kesehatan responden yang mengalami penurunan kadar protein CD8 setelah konsumsi minyak sawit mentah Responden ke- Perbaikan Kesehatan 2 4 15 Nafsu makan, kondisi kesehatan dan penglihatan responden terasa lebih baik Responden pada awalnya mempunyai gangguan ISPA dengan frekuensi lebih dari 4 kali sebulan, namun setelah mengonsumsi minyak sawit mentah, gangguan ISPA menjadi berkurang frekuensinya Nafsu makan, kondisi kesehatan dan penglihatan responden terasa lebih baik Oleh karena itu, walaupun peningkatan kadar protein CD8 setelah mengonsumsi minyak sawit mentah cukup rendah dan tidak signifikan secara statistik, namun manfaat kesehatan yang dirasakan responden meningkat setelah mengonsumsi minyak sawit mentah. CD8 merupakan molekul glikoprotein yang terdapat pada permukaan sel Tc dan Ts. Sel Tc berperan dalam membunuh sel-sel tubuh yang telah terinveksi virus dan sel-sel termutasi sel tumor dan kanker Cruse dan Lewis 2004. Sedangkan sel Ts T-suppresor, yaitu sel penekan, berperan untuk mengakhiri tanggapan kekebalan atau proses inflamasi. Untuk membedakan pengukuran antara protein CD8 sel Tc dengan protein CD8 sel Ts sulit dilakukan karena protein CD8 merupakan marker spesifik untuk kedua jenis sel tersebut. Sistem imun yang berguna untuk melawan kanker adalah sistem imun seluler yaitu sel Tc Abbas et al. 2000; Male et al. 1996; Baratawidjaja dan Rengganis 2009. Fungsi utama sel CD8+ adalah menyingkirkan sel terinfeksi virus, menghancurkan sel ganas dan sel histoin kompatibel yang menimbulkan penolakan pada transplantasi. Sel CD8+ menimbulkan sitolisis melalui perforingranzim, FasLFas apoptosis, TNF-β dan memacu produksi sitokin. Produksi sel CD8+ ini dipengaruhi oleh pelepasan sitokin IL-2 dan IFN- yang dikeluarkan oleh sel CD4+ sel Th-1 serta IL-12 yang dikeluarkan oleh sel makrofag dan sel dendritik Baratawidjaja dan Rengganis 2009. Murata et al. 1994 menyatakan bahwa mekanisme β-karoten yang dapat meningkatkan protein imun belum diketahui secara pasti. Menurut Moriguchi et al. 1996, β-karoten dapat menstimulasi proliferasi sel limfosit dan menurut Garcia et al. 2003 vitamin A memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan diferensiasi sel. Dari pernyataan tersebut dapat dihubungkan bahwa dengan mengonsumsi MSMn yang mengandung β-karoten sebagai provitamin A, akan meningkatkan jumlah sel limfosit. Semakin meningkatnya jumlah sel limfosit, maka protein penanda pada sel limfosit pun akan meningkat. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi CPO yang mengandung β-karoten tinggi dapat meningkatkan kadar protein CD4 dan CD8 dalam limfosit.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Sebanyak 70 orang responden yang terlibat dalam penelitian ini dapat menerima dengan baik produk minyak sawit berupa MSMn yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber provitamin A alami selain buah-buahan dan sayuran. Pengetahuan responden mengenai sumber vitamin A dan minyak sawit meningkat setelah adanya penyuluhan selama masa intervensi 2 bulan. Responden bersedia untuk tetap melanjutkan konsumsi minyak sawit mentah walaupun masa intervensi sudah berakhir, karena responden dapat merasakan manfaat kesehatan setelah mengonsumsi minyak sawit mentah. Dari hasil analisis limfosit dengan metode ELISA menunjukkan bahwa konsumsi minyak sawit mentah dapat meningkatkan kadar protein CD4 sebagai penanda sel Th yang signifikan secara statistik dan meningkatkan kadar protein CD8 sebagai penanda sel Tc yang tidak signifikan secara statistik.

5.2. Saran

Pengenalan dan penyebaran informasi mengenai MSMn yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber provitamin A alami perlu disampaikan kepada masyarakat secara luas. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lain yang mengkaji aktivitas β–karoten sebagai antigen karena kemungkinan dapat memicu terjadinya proliferasi sel limfosit. DAFTAR PUSTAKA Abbas AK, Litchman AH, Pober JS. 2000. Immunity to rumors. Dalam Cellular and molecular immunology Ed ke-4. Philadelphia: WB Saunders Co. Ajani P, Nimmagadda, Burri BJ, Neidlinger T, O’Brien WA, Goetz MB. 1998. Effect of oral β-carotene supplementation on plasma human immunodeficiency virus HIV RNA levels and CD4+ cell counts in HIV- infected patients. Clinical Infectious Deseases 27: 1311-1313 Albanes D, Heinonen OP, Huttunen JK, Haapakoski J, Palmgren J, et al. 1994. The effect of vitamin E and beta carotene on the incidence of lung cancer and other cancers in male smokers. The New England Journal of Medicine 330 15: 1029-1035 Alexander M, Newmark H, Miller RG. 1985. Oral beta-carotene can increase the numbers of OKT4 cells in human blood. Immunology Letter 9: 221-224. Andarwulan N, Jenny E, Donald S. 2003. Mikroenkapsulasi Minyak Makan Merah untuk Produk Suplemen dan Fortifikasi Pangan . Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia. Jakarta: Departemen Pertanian. Anggraeni M. 2012. Konsumsi minyak sawit merah meningkatkan jumlah sel natural killer dan menurunkan kadar enzim siklooksigenasi 2 pada limfosit ibu rumah tangga di Kecamatan Dramaga Bogor [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Astuti. 2008. Mataku Sehat, Tubuhku Kuat. http:www.depkes.go.id [20 Maret 2012] Ballow M, Wang W, Xiang S. 1996. Modulation of B-cell immunoglobulin synthesis by retinoic acid. Clinical Immunology and Immunopathology 80: 73-81 Baratawidjaja KG. 2000. Imunologi Dasar. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Baratawidjaja KG, Rengganis I. 2009. Imunologi dasar Ed ke-8. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bianchi SA, Fedeli S, Santamaria L. 1992. Possible activity of beta-carotene in patients with the AIDS-related complex: a pilot study. Med. Oncol. 9: 151- 153. Birch LL. 2006. Child feeding practices and the etiology of obesity. Obesity 14 3: 343-344 Bradford M. 1976. A Rapid and sensitive method for the quantitation of microgram quantities of protein utilizing the principle of protein-dye binding. Analytical Biochemistry 72: 248-254 [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. SNI 7387: 2009. Jakarta: BSN ______. 2006. Minyak Kelapa Sawit Mentah Crude Palm Oil. SNI 01-2910- 2006 . Jakarta: BSN Budhikarjono K. 2007. Perbaikan kualitas minyak sawit sebagai bahan baku sabun melalui proses pemucatan dengan oksidasi. Jurnal Teknik Kimia 1 2: 44-49 Challem JJ. 1997. Beta-carotene and other carotenoids: promises, failures, and a new vision. Journal of Orthomolecular Medicine 12 1: 11-19 Choo YM, Ma AN, Basiron Y. 1993. Red palm oil: a potential source of dietary carotenes. Malaysian Oil Science and Technology 2:54-55 Choo YM, Yap SC, Ong ASH, Gog SH. 1994. Palm oil carotenoids. Journal Food and Nutrition Bulletin 15 2: 130-136 Choo YM. 1997. Carotenoids from Palm Oil in Nutritional Components of Palm Oil. Malaysian Palm Oil at AOCS 1997, Seattle, Washington. Combs GF. 1992. The Vitamins Fundamental Aspects in Nutrition and Health. New York: Academic Press, Inc. Coodley GO, Nelson HD, Loveless MO, Folk C. 1993. Beta-carotene in HIV infection. J Acquir Immune Defic Synd 6:272-276. Cruse JM, Lewis RE. 2004. Atlas of Immunology Second Edition. AS: CRC Press LLC. Damayanthi E, Muchtadi D, Zakaria FR, Syarief H, Wijaya CH, Damardjati DS. 2004. Aktivitas antioksidan minyak bekatul padi awet dan fraksinya secara in vitro. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 15 1: 11-19 Favier A, Sappey C, Leclerc P. 1994. Antioxidant status and lipid peroxidation in patients infected with HIV. Chemico-Biological Interaction 91: 165-180 Fife BND. 2010. The Palm Oil Miracle. Piccadilly Books, Ltd. Colorado Springs. Flowers RS, Martin SE, Ordal ZJ. 1977. Gentle lysis of Staphylococcus aureus at low temperature. Applied and Environmental Microbiology 33 5: 1215- 1217