Sistem Imun Sel T CD4 dan Sel T CD8

Tabel 5 Anjuran penggunaan MSMn No. Takaran Penggunaan Keterangan 1. 1 sendok makan 6 ml Dianjurkan untuk keluarga yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 1 orang anak 2. 1 sendok teh 4 ml Dianjurkan untuk keluarga yang terdiri dari 1 orang dewasa dan 1 orang anak 3. 1 kecrotan ±3 ml Dianjurkan untuk 1 orang dewasa

3.3.2.3. Pengambilan Darah

Pengambilan darah responden 16 orang dilakukan sebelum dan sesudah konsumsi produk minyak sawit mentah selama 2 bulan, dengan menggunakan jasa perawat yang terlatih untuk pengambilan darah di Puskesmas setempat. Volume darah yang diambil yaitu sekitar 20 ml dengan menggunakan vacutainer berisi antikoagulan EDTA 0,1 dan standar peralatan pengambilan darah yang diperlukan. Gambar 8 Pengambilan darah secara aseptis: A Proses pengambilan darah B Sampel darah dalam vacutainer

3.3.3. Isolasi Limfosit Damayanthi et al. 2004

Metode yang digunakan berdasarkan Current Protocols in Immunology. Darah yang ada dalam vacuntainer berisi EDTA dipindahkan ke dalam tabung sentrifus, kemudian disentrifus pada 1500 rpm selama 10 menit. Bagian darah yang lebih berat sel darah merah akan berada pada bagian paling bawah. Di antara lapisan sel darah merah dan plasma darah terdapat lapisan buffycoat, di mana lapisan tersebut berisi sel-sel limfosit. A B ditamb Campu dinding kemudi muda disisak berbent putih k limfosi menem sedangk tabung menghi Pencuc volume Setelah limfosi limfosi limfosi Buffycoat ahkan larut uran tersebu g tabung ian disentrif yang terlet an ± 1 m tuk cincin p keruh dan di it dan mono mbus histop kan granul sentrifus. Selanjutnya ilangkan m cian ini dil e larutan ci h itu, buang it yang terd it dilakukan it yang ting dimasukkan tan RPMI-1 ut dilewatkan sehingga t fus pada 25 tak di bag ml, kemudia putih diam ipindahkan osit tidak m paque sehin osit dan se Gamb a dilakuka monosit, pl lakukan de incin putih g larutan b dapat pada b n sebanyak ggi. RPMI s n dalam ta 1640 SIGM n secara per terbentuk d 500 rpm sela gian atas d an larutan mbil sampai ke tabung s empunyai d ngga berad el darah m ar 9 Pemisa an pencuci lasma dan engan cara dan sentri erwarna m bagian baw 2 kali sehin sebanyak 5 abung sentr MA R6504 rlahan-lahan dua lapisan ama 30 men dalam tabu sisanya y batas enda sentrifus yan densitas yan da di bagi merah akan Campuran Sel limfos Granulosi ahan sel lim ian limfos histopaqu a menamba ifus pada 1 erah muda wah tabung ngga dipero ml ditamba rifus yang dengan pe n di atas his n yang tid nit. Larutan ung sentrifu yang meng apan larutan ng baru Ga ng cukup tin ian atas ta berada pad n plasma da sit it dan sel da mfosit sit yang b e yang m ahkan RPM 1500 rpm s RPMI da sentrifus. P oleh kemurn ahkan kemb baru kemu erbandingan stopaque m dak bercam berwarna m us dibuang gandung la n yang berw ambar 9. S nggi untuk abung sent da bagian an RPMI arah merah bertujuan u mengkontam MI sebanya selama 5 m an sisakan Proses penc nian suspen bali pada ta udian n 1:1. elalui mpur, merah g dan apisan warna el-sel dapat trifus, dasar untuk minasi. ak 2x menit. pelet cucian nsi sel abung sentrifus yang mengandung pelet limfosit, kemudian divorteks dan disimpan dalam freezer bersuhu ± - 20°C sampai siap dilakukan analisis selanjutnya.

3.3.4. Analisis Kadar Protein Limfosit dengan Metode Bradford 1976

3.3.4.1. Pembuatan Reagen Bradford untuk 500 ml

Coomasie Brilian Blue G-250 ditimbang sebanyak 0,05 gram, kemudian ditambahkan 25 ml etanol 95 dan 50 ml asam fosfor 85. Campuran tersebut ditambahkan dengan aquades sampai volume 500 ml dan dikocok kuat dalam erlenmeyer.

3.3.4.2. Pembuatan Protein Standar

BSA Bovine Serum Albumine ditimbang sebanyak 0,01 gram, kemudian ditambahkan 10 ml aquades sehingga diperoleh BSA dengan konsentrasi 1000 ppm.

3.3.4.3. Pengenceran Seri Larutan BSA dan Pembuatan Kurva Standar

Pengukuran standar protein terlarut dilakukan pada konsentrasi 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700. 800, 900, dan 1000 ppm. Kemudian seri larutan standar tersebut ditambahkan dengan 5 ml reagen Bradford, divortex dan diinkubasi pada suhu ruang selama ± 60 menit. Larutan ini akan berwarna biru dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 595 nm. Dengan menggunakan regresi linear akan didapatkan persamaan matematik untuk larutan standar protein yang telah diperoleh dari nilai absorbansi standar yang akan digunakan pada pengukuran kadar protein limfosit.

3.3.4.4. Pengukuran Protein Limfosit

Suspensi limfosit dari 16 responden diambil sebanyak 0,1 ml, kemudian ditambahkan dengan 5 ml reagen Bradford, divorteks dan inkubasi pada suhu ruang selama ± 60 menit. Selanjutnya dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 595 nm. Nilai absorbansi yang diperoleh, dimasukkan ke dalam persamaan matematik yang didapatkan dari kurva standar protein sehingga didapatkan nilai kadar protein limfositnya.

3.3.5. Analisis Kadar Protein CD4 dan CD8 dengan Metode ELISA

Zakaria et al. 2006 Suspensi limfosit dengan kadar protein 50 µg dimasukkan ke dalam mikroplate 96 wheel, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. Cairan dalam mikroplate dibuang dengan cara membalik mikroplate dan dihentakkan dan dicuci dengan PBST larutan PBS dengan 0,05 Tween 20. Selanjutnya ditambahkan casein 3 pada masing-masing wheel dan inkubasi pada 37°C selama 2 jam. Cairan dalam mikroplate dibuang dan dicuci dengan PBST. Kemudian ditambahkan antibodi primer, yaitu antibodi monoclonal anti-CD4 human produced in mouse perbandingan 1 : 3000 atau antibodi monoclonal anti-CD8 human produced in mouse perbandingan 1 : 1000 sebanyak 100 µl dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. Cairan dalam mikroplate dibuang dan dicuci dengan PBST. Antibodi sekunder antibodi HRP IgG anti-mouse ditambahkan sebanyak 100 µl dan inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. Cairan dalam mikroplate dibuang dan dicuci dengan PBST. Substrat ABTS ditambahkan sebanyak 50 µl dan inkubasi pada suhu ruang selama 15 menit. Jika penambahan substrat ABTS ke dalam wheel dapat dilakukan antara 2-3 menit, maka tidak diperlukan penambahan stop solution SantaCruz 2011. Penghitungan waktu inkubasi dimulai sejak penambahan substrat pada wheel terakhir. Substrat ABTS yang mengandung peroksida H 2 O 2 akan berinteraksi dengan enzim HRP pada antibodi sekunder sehingga akan terbentuk produk yang berwarna biru kehijauan. Intensitas warna terbentuk dapat dibaca dengan Elisa Reader pada panjang gelombang 450 nm.

3.3.6. Analisis Data

Data hasil pengujian ELISA akan dianalisis menggunakan perhitungan statistik uji t berpasangan, yaitu dengan membandingkan kadar protein CD4 dan CD8 antara sebelum dan sesudah konsumsi produk minyak sawit mentah. Data hasil wawancara dan pengisian kuesioner akan dianalisis untuk mengetahui karakteristik responden dan tingkat penerimaan produk oleh responden, yang meliputi respon awal produk, respon setelah penggunaan produk selama beberapa waktu berkaitan dengan rasa, aroma dan warna, respon terhadap kemasan produk dan kelanjutan konsumsi produk.