responden, yang meliputi respon awal produk, respon setelah penggunaan produk selama beberapa waktu berkaitan dengan rasa, aroma dan warna,
respon terhadap kemasan produk dan kelanjutan konsumsi produk.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berasal dari keluarga prasejahtera yang berada di Desa Dramaga dan Babakan, Kecamatan Dramaga. Berdasarkan data
Potensi Desa 2005 dalam Rachmawati 2010, Kecamatan Dramaga termasuk lima besar daerah yang memiliki penduduk miskin terbanyak di Kabupaten
Bogor, yaitu mencapai 11.354 jiwa. Menurut Siswanto 2007, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan diperkirakan mengalami kekurangan vitamin A
dengan resiko mengkhawatirkan. Data keluarga prasejahtera diperoleh dari catatan di Kantor Desa kemudian
dilakukan pemilihan responden secara acak dan berdasarkan kesediaan responden untuk mengikuti masa intervensi dengan mengonsumsi MSMn selama 2 bulan.
Karakteristik responden dianalisis berdasarkan data hasil wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Wawancara dilakukan
dengan pendekatan personal dan didampingi oleh kader yang bertugas di daerah setempat. Responden berasal dari 34 keluarga dengan jumlah anggota keluarga
antara 3-6 orang. Berikut merupakan karakteristik responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan
pendapatan perkapitabulan.
4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini terdiri dari pria sebanyak 22 orang 31 dan wanita sebanyak 48 orang 69. Pada acara pertemuan massal yang
dilakukan sebanyak 3 kali, kegiatannya lebih banyak difokuskan pada kegiatan rumah tangga seperti demo dan lomba memasak, sehingga dengan jumlah
responden wanita yang lebih banyak dapat membantu menyukseskan kegiatan program. Selain itu, alasan pengambilan jumlah responden wanita lebih banyak
berkaitan dengan penentu menu makananan di rumah masih didominasi oleh ibuwanita. Nutritional gate-keeper menggambarkan seseorang di dalam rumah
tangga sebagai pembuat keputusan membeli hingga menyiapkan makanan untuk keluarga. Sebagaimana hasil penelitian Birch 2006 yang menunjukkan bahwa
para ibu adalah gate-keepers bagi lingkungan makan anak-anaknya.