Manfaat Minyak Sawit Mentah

lebih lanjut tentang suplementasi β-karoten pada pasien pengidap HIVAIDS Patrick 1999.

2.5. Program SawitA

Program SawitA merupakan program terapan yang akan menghasilkan produk baru berbasis minyak sawit merah MSM yang secara alamiah mengandung provitamin A dan vitamin E yang sangat tinggi. Produk minyak sawit diintroduksikan kepada masyarakat dilengkapi dengan informasi mengenai manfaat dan cara penggunaan produk tersebut. Program SawitA merupakan program coorporate social responsibility agribusiness and food dari PT Smart Tbk yang bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor sebagai pelaksana program. Kegiatan ini bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan Lembaga Desa terkait, khususnya Posyandu. Produk yang dihasilkan telah didaftarkan untuk mendapatkan nomor registrasi produk industri P-IRT dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Pelaksanaan kegiatan program di desa dilakukan oleh mahasiswa sebagai fasilitator dibantu dengan kader posyandu setempat. Kegiatan ini sangat penting karena akan melibatkan berbagai instansi nasional dan internasional seperti Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, World Food Programme WFP, UNICEF, PT Kalbe Farma, Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia MAKSI, Millenium Development Goal MDG Indonesia. Pada tahap pertama, program ini dilaksanakan di Kabupaten Bogor yang diharapkan dapat menjadi model untuk penerapan pada Kabupaten- Kabupaten lainnya di seluruh Indonesia. Proses produksi dilakukan di Technopark Fakultas Teknologi Pertanian IPB yang didukung oleh tenaga alumni Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang akan terlibat secara profesional dibawah arahan staf Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB. Pasokan minyak sawit mentah MSMn didapatkan langsung dari PT Smart Tbk, kemudian MSMn ini sebagian langsung dikemas di dalam botol dan dapat digunakan sebagai minyak tumis, sedangkan sebagian lagi akan diproses menjadi minyak sawit merah MSM. MSM merupakan MSMn yang mengalami netralisasi, filtrasi dan deodorisasi. Untuk memastikan keamanan produk SawitA yang hendak didistribusikan kepada responden, maka sebelumnya telah dilakukan analisis kandungan logam berat dan bilangan peroksida dalam MSMn dan MSM. Tabel 4 Hasil analisis logam berat MSMn dan MSM yang diproduksi di Technopark Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan Metode Batas max. sesuai SNI 7387: 2009 MSMn MSM Timbal Pb mgkg 0.030 0.030 APHA ed. 21th 3111 B, 2005 0,1 Air Raksa Hg mgkg 0.001 0.001 APHA ed. 21th 3111 B, 2005 0,03 Cadmium Cd mgkg 0.005 0.005 APHA ed. 21th 3111 B, 2005 0,2 Crom Heksavalent Cr6 + mgkg 0.011 0.011 APHA ed. 21th 3500 Cr B, 2005 - Crom Total Cr mgkg 0.011 0.011 APHA ed. 21th 3111 B, 2005 - Arsen As mgkg 0.002 0.002 APHA ed. 21th 3111 B, 2005 0,1 Tembaga Cu mgkg 0.015 0.015 APHA ed. 21th 3111 B, 2005 0,1 Kadar Air b.b 1.85 1.03 SNI 19-7030-2004 - Sumber: Zakaria et al. 2011 Hasil analisis seperti yang disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa kadar logam berat MSMn dan MSM yang diproduksi jauh lebih rendah dari yang disarankan oleh SNI 7387-2009 mengenai batasan maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Dengan demikian produk MSMn dan MSM yang diproduksi di Technopark dengan bahan baku MSA dari PT Smart Tbk dapat dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, keamanan produk juga ditunjang oleh kadar bilangan peroksida yang dianalisis yang menunjukkan hasil nol atau tidak terdeteksi. Tidak terdeteksinya bilangan peroksida ini disebabkan karena di dalam MSMn terkandung karotenoid dan tokoferol-tokotrienol yang berperan sebagai antioksidan dalam jumlah yang sangat tinggi sehingga dapat menghambat terjadinya proses oksidasi Ping dan May 2000. Produk SawitA yang dihasilkan dibagikan secara gratis kepada responden peserta kegiatan dengan dilengkapi informasi dan penyuluhan pada setiap Posyandu atau pada saat pertemuan massal berupa pelatihan temu-muka. Pemberian brosur dan komik edukasi Lampiran 2 dan 3 juga dilakukan untuk mempermudah penyerapan materi yang disampaikan oleh fasilitator. Gambar 7 Produk minyak sawit mentah Responden yang terlibat dalam kegiatan program sebanyak 2142 orang, yang berasal dari 10 Desa yang tersebar di Kecamatan Dramaga, yaitu Desa Babakan, Ciherang, Cikarawang, Dramaga, Neglasari, Petir, Purwasari, Sinarsari, Sukadamai, dan Sukawening. Program SawitA melibatkan 37 orang mahasiswa dan 79 kader posyandu sebagai fasilitator. Masing-masing fasilitator mahasiswa bertanggung jawab terhadap minimal 50 orang responden Zakaria et al. 2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan November 2011. Intervensi responden dan penyuluhan dilakukan di Desa Dramaga RW 01- 03 dan Babakan RW 02 dan 06, sedangkan analisis minyak sawit mentah dan limfosit dilakukan di Laboratorium Biokimia Pangan Departemen ITP Fakultas Teknologi Pertanian, Laboratorium Bersama FMIPA dan Laboratorium Mikrobiologi Medik Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan adalah minyak sawit mentah MSMn yang dikemas dalam botol volume 140 ml sebagai minyak tumis. MSMn diperoleh dari PT. Smart Tbk. Pembotolan MSMn dilakukan di Technopark IPB dan telah didaftarkan untuk mendapatkan nomor registrasi produk industri rumah tangga P- IRT No. 207320101871 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah KOH, metanol, heksan, Na 2 SO 4 anhidrous, asetonitril HPLC grade, isopropanol HPLC grade, standar β‐ karoten, kertas saring, RPMI-1640 Roosevelt Park Medical Institute_SIGMA R6504, histopaque SIGMA 10771, Coomasie Brilian Blue G-250, etanol 95, asam fosfor 85, BSA Bovine Serum Albumine, aquades, PBS, 0,05 Tween 20, casein 3, antibodi monoclonal anti-CD4 human produced in mouse Santa Cruz Sc-70665, antibodi monoclonal anti CD-8 human produced in mouse GeneTex GTX83296, antibodi HRP IgG anti-mouse ICL GGFC-90P, substrat ABTS 2,2-azino di 3-ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid_KPL 50-66-18. Alat-alat yang digunakan adalah instrumen HPLC, waterbath, vacutainer yang berisi EDTA 0,1, venoject, tabung sentrifus, alat sentrifus, vorteks, pipet pasteur, pipet mikro, timbangan analitik, pipet Mohr, bulb, spektrofotometer, inkubator, mikroplate, ELISA reader, dan peralatan gelas.