2.4 Kerangka Pemikiran
Industri kerajinan memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Namun demikian, pertumbuhan industri kerajinan dalam periode 2002
– 2006 cenderung mengalami penurunan jumlah perusahaan, tenaga kerja yang terserap di dalamnya, serta nilai tambah yang dihasilkan. Hal ini mengindikasikan
bahwa kinerja dari industri kerajinan belum optimal. Jika keadaan seperti ini terus dibiarkan, maka industri kerajinan akan semakin terpuruk. Kondisi ini akan
merugikan Indonesia secara keseluruhan. Keadaan yang dapat merugikan antara lain berkurangnya lapangan kerja yang berarti bertambahnya pengangguran.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja industri kerajinan di Indonesia. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan solusi terhadap industri kerajinan di
Indonesia agar kontribusinya dapat dioptimalkan. Kerangka pemikiran penelitian ini dipetakan pada skema yang terdapat
pada Gambar 2.2. Pendekatan penelitian dimulai dengan menganalisis kinerja yang dilihat dari nilai Price Cost Margin PCM yang merupakan tingkat
keuntungan dalam industri kerajinan, yaitu selisih antara nilai tambah dengan upah total dibandingkan dengan nilai output. Kinerja juga dilihat dari nilai
efisiensi yang merupakan perbandingan antara nilai tambah dengan biaya input yang digunakan.
Selanjutnya adalah menganalisis faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kinerja industri kerajinan juga, yaitu rasio efisiensi-X XEFF, produktivitas
PROD, dan pertumbuhan nilai produksi GROWTH. Dalam hal ini, kinerja dilihat berdasarkan PCM sebagai variabel dependent. Dengan demikian dapat
diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat keuntungan industri kerajinan di Indonesia.
Berdasarkan analisis tersebut, maka hasil dari penelitian ini adalah implikasi kebijakan yang diharapkan akan menjadi solusi bagi permasalahan yang
dihadapi oleh industri kerajinan di Indonesia.
2.5 Hipotesis Penelitian