Kinerja serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Nilai Tambah

perak, tembaga, perunggu, besi kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil bukan produksi massal. Volume produksi yang dihasilkan oleh industri kerajinan ini sangat bergantung pada jumlah dan keahlian tenaga pengrajin yang tersedia, sehingga kelompok industri ini dapat dikategorikan sebagai industri padat karya.

2.2 Kinerja serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Untuk mengamati hubungan antara struktur, perilaku dan kinerja dalam ekonomi industri menurut Hasibuan 1993, dapat dilihat dari hubungan struktur dan kinerja industri, pengamatan kinerja, dan perilaku yang kemudian dikaitkan lagi dengan struktur, menelaah kaitan struktur terhadap perilaku dan kemudian baru diamati, oleh karena telah dijawab dari hubungan struktur dan perilakunya. Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan. Struktur pasar merupakan kunci penting dari pola konsep konvensional dalam ekonomi industri. Struktur pasar juga mempengaruhi perilaku dari perusahaan. Struktur dan perilaku akhirnya akan mempengaruhi kinerja pasar. Hal utama dari struktur, perilaku dan kinerja adalah determinan-determinan yang membentuk struktur itu sendiri, yaitu skala ekonomi dan disekonomi. Mason 1939 mengemukakan bahwa struktur structure suatu industri akan menentukan bagaimana para pelaku industri berperilaku conduct yang pada akhirnya menentukan keragaan atau kinerja performance industri tersebut. Struktur biasanya diukur dengan rasio konsentrasi. Perilaku antara lain dilihat dari tingkat persaingan ataupun kolusi antar produsen. Keragaan atau kinerja suatu industri diukur antara lain dari derajat inovasi, efisiensi, dan profitabilitas. Menurut Kuncoro 2007, kinerja merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri di mana hasil biasanya diidentikkan dengan besarnya keuntungan suatu perusahaan dalam suatu industri. Kinerja dapat pula tercermin melalui efisiensi, pertumbuhan growth termasuk perluasan pasar, kesempatan kerja, prestise profesional, kesejahteraan personalia serta kebanggaan kelompok. Kinerja dalam suatu industri juga dapat diamati melalui nilai tambah, produktivitas dan efisiensi.

a. Nilai Tambah

Nilai tambah merupakan selisih antara nilai input dan nilai output. Nilai input terdiri atas biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya sewa gedung, mesin dan alat-alat serta jasa industri. Nilai output merupakan nilai barang yang dihasilkan.

b. Produktivitas