Jumlah pengunjung wisata TRP Kartini Responden pengunjung TRP Kartini

40 Keberhasilan pengelolaan suatu kawasan wisata dapat dilihat dari persepsi masyarakat sekitar dan pengunjung. Persepsi responden masyarakat Desa Tasik Agung terhadap kawasan wisata TRP Kartini sangat bervariasi, namun hampir sebagian besar responden masyarakat menyatakan bahwa kualitas kawasan wisata TRP Kartini kurang baik yaitu sebesar 63, hal ini dikarenakan ketersediaan sarana prasarana yang ada kurang baik, kurangnya atraksi wisata yang terdapat di TRP Kartini serta penataan ruang yang relatif belum tertata dengan baik mengakibatkan hampir sebagian besar responden masyarakat menyatakan bahwa TRP Kartini kurang menarik. Responden masyarakat yang menyatakan cukup baik sebesar 30, dan sisanya sebanyak 7 menyatakan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan yang lebih baik, yang dapat memahami keinginan masyarakat maupun pengunjung dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Persepsi responden masyarakat terhadap TRP Kartini disajikan pada Gambar 16. Gambar 16. Persepsi responden masyarakat terhadap TRP Kartini

4.2.4. Karakteristik responden pengunjung TRP Kartini

4.2.4.1. Jumlah pengunjung wisata TRP Kartini

Jumlah pengunjung di TRP Kartini dapat dilihat selama 6 tahun terakhir dari tahun 2002 –2007. Jumlah pengunjung tertinggi terdapat pada tahun 2003 yaitu sebesar 369.817 orang, menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang hal ini dikarenakan pada tahun 2003 terdapat penambahan fasilitas di TRP Kartini, yaitu kolam renang. Jumlah pengunjung TRP Kartini tahun 2002-2007 disajikan pada Gambar 4. 41 Pengunjung kawasan wisata TRP Kartini mengalami penurunan terus menerus mulai tahun 2004 hingga 2007, yang menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang, penurunan jumlah pengunjung mulai tahun 2004 hingga tahun 2007 diduga disebabkan oleh beberapa faktor yakni adanya kenaikan BBM, kondisi ekonomi nasional, turunnya hujan saat Syawalan, isu tsunami, adanya kegiatan sedekah laut di sekitar daerah setempat yang dilaksanakan bersamaan dengan acara syawalan, adanya pesaing dari kabupaten lain, serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung obyek wisata TRP Kartini. Gambar 17. Jumlah pengunjung TRP Kartini tahun 2002-2007 Sumber : Disparbud Kab Rembang 2008

4.2.4.2. Responden pengunjung TRP Kartini

Pengunjung merupakan faktor penting dalam pengembangan kawasan wisata, semakin ramai pengunjung akan menambah pendapatan bagi pengelola kawasan wisata serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 30 responden pengunjung di TRP Kartini diantaranya sebanyak 14 responden memiliki jenis kelamin laki-laki, dan 16 orang responden memiliki jenis kelamin perempuan. Responden pengunjung yang datang ke TRP Kartini hampir sebagian besar datang bersama keluarga, maupun kolega lainnya. Sebanyak 3 responden pengunjung memiliki kisaran usia antara 0 –14 tahun yang merupakan kisaran usia anak-anak dan 15 –64 tahun sebesar 97, hal ini berarti hampir keseluruhan responden pengunjung berada dalam kisaran usia produktif untuk bekerja, dan diduga datang ke TRP Kartini 42 untuk menghilangkan kebosanan dan kelelahan bekerja. Persentase jenis kelamin responden pengunjung TRP Kartini disajikan pada Gambar 18. Gambar 18. Kelompok usia responden pengunjung TRP Kartini Asal responden pengunjung di TRP Kartini sebagian besar berasal dari Kota Rembang yaitu 44, Pamotan sebesar 20, Pati sebesar 10, Pekalongan dan Lasem masing-masing sebesar 7, dan sisanya berasal dari Tuban, Bulu, Blora, dan Jepara yang masing-masing memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 3. Responden pengunjung terbanyak berasal dari Kota Rembang yaitu sebesar 44 dikarenakan jaraknya yang lebih dekat dibandingkan dengan responden pengunjung lainnya, sehingga memudahkan responden pengunjung yang berasal dari Kota Rembang untuk datang ke TRP Kartini setiap saat. Adanya responden pengunjung yang berasal dari kabupaten lain, seperti Tuban, Pati, Jepara, dan Blora menunjukkan bahwa kawasan wisata TRP Kartini cukup menarik dan diminati. Asal responden pengunjung TRP Kartini disajikan pada Gambar 19. Gambar 19. Asal responden pengunjung TRP Kartini 43 Kecenderungan pemilihan kawasan wisata bagi pengunjung dipengaruhi oleh beberapa karakteristik diantaranya ialah usia, tingkat pendidikan, pendapatan, status sosial, dan waktu luang Cooper et al. 1993. Sebanyak 30 responden pengunjung di TRP Kartini sebesar 43 menempuh pendidikan terakhir SMU, 40 berpendidikan S1, 7 responden pengunjung masing-masing menempuh pendidikan terakhir D3 dan SMP, serta 3 berpendidikan SPG. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan responden pengunjung di TRP Kartini relatif cukup tinggi, dikarenakan besarnya persentase pengunjung yang berpendidikan SMU dan S1, sedangkan tingkat pendidikan terendah adalah SMP dengan persentase sebesar 7 dari total responden pengunjung. Tingkat pendidikan yang cukup tinggi memudahkan pengelola untuk mengarahkan pengunjung untuk turut serta menjaga kelestarian kawasan wisata. Tingkat pendidikan responden pengunjung TRP Kartini disajikan pada Gambar 20. Gambar 20. Tingkat pendidikan responden pengunjung TRP Kartini Jenis pekerjaan responden pengunjung dengan persentase terbesar sebanyak 33 memiliki jenis pekerjaan swasta, sebesar 23 bekerja sebagai PNS, serta sebagai pelajar dan mahasiswa masing-masing sebesar 17, ibu rumah tangga sebesar 7, dan sisanya sebesar 3 responden pengunjung tidak bekerja. Jenis pekerjaan responden pengunjung TRP Kartini disajikan pada Gambar 21. 44 Gambar 21. Jenis pekerjaan responden pengunjung TRP Kartini Tingkat pendapatan responden pengunjung TRP Kartini menggambarkan kemakmuran yang dimiliki responden pengunjung, dan hal ini berpengaruh terhadap pemilihan kawasan wisata. Responden pengunjung TRP Kartini sebesar 44 tidak berpenghasilan, dikarenakan jumlah pengunjung terbesar memiliki status sebagai mahasiswa dan pelajar, penghasilan antara 1 - 2 juta sebesar 20, penghasilan antara 300 - 500 ribu sebesar 13, penghasilan antara 2 - 5 juta sebesar 13, penghasilan kurang dari 300 ribu memiliki persentase sebesar 7, serta sisanya memiliki penghasilan berkisar antara 500 ribu – 1 juta sebesar 3. Hal ini menunjukkan bahwa TRP Kartini dapat dijadikan sebagai tempat tujuan berwisata bagi semua kalangan sosial, dan ini didukung dengan harga tiket masuk TRP Kartini yang relatif murah yaitu Rp. 1500,- untuk hari biasa, hari Minggu sebesar Rp. 2000,-, dan saat acara Syawalan sebesar Rp. 2500,- sehingga memungkinkan semua kalangan sosial untuk berkunjung ke kawasan wisata TRP Kartini. Tingkat pendapatan responden pengunjung TRP Kartini disajikan pada Gambar 22. Gambar 22. Tingkat pendapatan responden pengunjung TRP Kartini 45 Kepuasan pengunjung terhadap kawasan wisata menggambarkan keberhasilan pengelola kawasan dalam mengelola suatu kawasan wisata. Pengelolaan yang dilakukan tidak hanya berdasarkan pada keindahan alam, namun juga fasilitas yang disediakan, meliputi ketersediaan air bersih, toilet, tempat ibadah, makanan dan minuman, tempat bermain, transportasi, serta pelayanan yang diberikan sehingga dapat menunjang pariwisata. Tanggapan responden pengunjung mengenai fasilitas yang tersedia di TRP Kartini terhadap ketersediaan air bersih sebanyak 33 berpendapat tidak tahu, sebesar 24 berpendapat kurang baik, sebesar 23 cukup baik, dan sisanya sebanyak 20 mengatakan baik. Ketersediaan toilet di TRP Kartini menurut persepsi responden pengunjung sebesar 37 berpendapat kurang baik, sebesar 36 berpendapat cukup baik, sebesar 20 berpendapat tidak tahu, dan sebesar 7 berpendapat baik. Persentase terbesar berpendapat bahwa kondisi toilet yang terdapat di kawasan wisata TRP Kartini kurang baik, sehingga dibutuhkan suatu pengelolaan lebih lanjut terhadap fasilitas toilet yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pengunjung yang datang. Ketersediaan Tempat ibadah yang terdapat di TRP Kartini menurut persepsi responden pengunjung sebesar 53 menjawab kurang baik, sebesar 17 menjawab cukup baik, dan sisanya 17 tidak tahu. Tempat ibadah yang kurang terawat dapat membuat kenyamanan pengunjung berkurang, sehingga hal ini membutuhkan suatu upaya pengelolaan yang lebih baik oleh pihak pengelola kawasan wisata TRP Kartini. Ketersediaan makanan dan minuman di dalam TRP Kartini berdasarkan persepsi responden pengunjung sebesar 43 menyatakan kurang baik, sebesar 33 cukup baik, 17 tidak tahu, dan sisanya sebesar 7 menyatakan baik. Ketersediaan makanan dan minuman berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan pengunjung saat berkunjung ke kawasan wisata. Fasilitas lain seperti tempat bermain di TRP Kartini menurut persepsi responden pengunjung sebanyak 73 menyatakan kurang baik dan 27 menyatakan cukup baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan sarana bermain di TRP Kartini masih perlu ditingkatkan lagi agar lebih menarik, seperti dengan penambahan 46 wahana yang ada maupun pengadaan atraksi wisata lain yang dapat menarik pengunjung. Ketersediaan tempat sampah pada kawasan TRP Kartini berdasarkan persepsi responden pengunjung 64 menyatakan kurang baik, 23 menyatakan cukup baik, 3 menyatakan tidak tahu, dan 10 menyatakan baik. Persentase tertinggi sebesar 64 menyatakan kurang baik sehingga diperlukan suatu upaya penyediaan dan penempatan tempat sampah di tempat yang strategis dan mudah dijangkau untuk menghindari sampah yang bertebaran serta dengan pemberian himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya demi menjaga kelestarian pantai. Transportasi merupakan faktor penting dalam pengembangan kawasan wisata. Letak kawasan wisata akan mudah dijangkau apabila didukung oleh ketersediaan transportasi yang baik. Persepsi responden pengunjung yang datang ke TRP Kartini sebesar 53 pengunjung menyatakan bahwa transportasi menuju TRP Kartini sangat baik, sebesar 37 menyatakan baik, dan sebesar 10 menyatakan cukup baik. Pelayanan merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung. Sebanyak 23 responden pengunjung berpendapat pelayanan yang tersedia kurang baik, sebanyak 34 cukup baik, sebanyak 3 tidak tahu, dan sisanya 40 mengatakan pelayanan yang ada di TRP Kartini Rembang baik. Persentase terbesar menunjukkan bahwa pelayanan yang terdapat di kawasan wisata TRP Kartini baik, sehingga pihak pengelola kawasan wisata perlu mempertahankan pelayanan, bahkan meningkatkan pelayanan yang tersedia sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung. Persepsi responden pengunjung terhadap sarana dan prasarana TRP Kartini disajikan pada Gambar 23. 47 Gambar 23. Persepsi responden pengunjung terhadap sarana dan prasarana TRP Kartini

4.3. Kesesuaian Wisata Pantai Kartini

Wisata pantai merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai dan budaya masyarakat pantai seperti rekreasi, olahraga, menikmati pemandangan dan iklim. Kesesuaian wisata pantai dapat dilihat dengan melakukan analisis indeks kesesuaian wisata. Wisata di TRP Kartini apabila dilihat berdasarkan kategori wisata pantai dapat digolongkan kategori rekreasi. Dalam wisata perlu diperhatikan parameter-parameter kesesuaian wisata dengan memperhatikan beberapa klasifikasi penilaian sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi wisata yang diamati, demikian pula klasifikasi penilaian pada kawasan wisata TRP Kartini. Penghitungan indeks kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi memperhatikan beberapa parameter, yang meliputi kedalaman perairan, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar Yulianda 2007. Nilai Indeks Kesesuaian Wisata IKW TRP Kartini disajikan pada Tabel 12 dan penghitungan nilai Indeks Kesesuaian Wisata IKW disajikan pada Lampiran 8. Tabel 12. Indeks Kesesuaian Wisata kategori rekreasi pantai Lokasi Pengamatan Total Skor IKW Tingkat Kesesuaian Stasiun 2 120 76 S2