53
3. Kualitas sumberdaya manusia relatif masih rendah
Kualitas sumberdaya manusia merupakan salah satu modal dalam pengembangan suatu kawasan wisata. Sumberdaya manusia yang berkualitas
memacu pengelolaan kawasan wisata yang lebih baik. Masyarakat Desa Tasik Agung sebanyak 64 menempuh pendidikan SD, sehingga dapat dikatakan
kualitas sumberdaya manusia masyarakat Desa Tasik Agung dari segi pendidikan relatif masih rendah. Tingkat pendidikan penduduk Desa Tasik Agung disajikan
pada Tabel 15.
Tabel 15. Tingkat pendidikan penduduk Desa Tasik Agung
No Pendidikan
Persentase
1 SD
64 2
SMP 21
3 SMA
11 4
D1 1
5 D3
1 6
S1 2
4.5.2. Identifikasi faktor strategis eksternal
b. Peluang Opportunity
1. Dukungan pemerintah daerah berupa Perda Rembang Nomor 7 tahun 2006
tanggal 18 September 2006 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga serta adanya undang-undang yang mengatur tentang pariwisata.
Undang-undang kepariwisataan
mengatur tentang
penyelenggaraan kepariwisataan dan pemanfaatan objek wisata merupakan dasar hukum dalam
pemanfaatan kawasan wisata alam. Dukungan Perda Rembang nomor 7 tahun 2006 mengatur tentang retribusi rekreasi dan olahraga bertujuan untuk
meningkatkan daya tarik obyek wisata TRP Kartini agar lebih eksis dalam upaya meningkatkan daya saing dan meningkatkan Pendapatan Anggaran daerah PAD
Kabupaten Rembang.
54
2. Aksesibilitas dan kondisi jalan yang baik
TRP Kartini mempunyai posisi yang strategis menghubungkan antara jalan raya Semarang
–Surabaya, serta pertemuan ke laut dari Kabupaten Blora dan Kota Cepu. Kawasan wisata TRP Kartini terletak di perbatasan utara Jawa Tengah dan
Jawa Timur, sehingga Rembang merupakan pintu gerbang Jawa Tengah di wilayah Timur. Akses yang dimiliki kawasan TRP Kartini lebih mudah, karena
jaraknya hanya 111 km dari Semarang atau 203 km dari Surabaya dan obyek wisata ini memiliki letak di tepi jalan negara yang memiliki kondisi yang baik dan
menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya.
3. Terdapatnya beberapa objek wisata di Kabupaten Rembang yang belum
dikelola dengan baik dan dikemas secara menarik. Kabupaten Rembang kaya akan potensi wisata, seperti Pantai Binangun,
Pantai Suko, bangunan peninggalan sejarah seperti museum kamar pengabdian Ibu Kartini, serta objek wisata lain yang pengelolaannya masih minimal. TRP
Kartini merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Rembang yang telah dikelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah kabupaten Rembang, sehingga
hal ini dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung.
c. Ancaman threat
Ancaman yang dimiliki oleh TRP Kartini adalah: 1.
Adanya masukan bahan pencemar yang bermuara ke Pantai Kartini Indikasi terjadinya pencemaran di sekitar Pantai Kartini didasari oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Islami 2003 menyatakan bahwa kandungan total coliform telah melebihi kadar baku mutu yang ditetapkan oleh
Kepmen Nomor 02MENKLH1988 yaitu memiliki kadar total coliform lebih dari 2400 sel100 mL. Hal ini juga didukung oleh pengukuran yang dilakukan
terhadap tiga stasiun pengamatan sepanjang Pantai Kartini memiliki nilai kekeruhan yang melebihi baku mutu yang ditetapkan, serta kandungan E-coli
55
faecal pada ketiga stasiun pengamatan 2400 MPN100 mL melebihi kadar baku mutu air laut untuk wisata bahari yang ditetapkan oleh Kep
51MENLH2004. Pencemaran yang terjadi di sekitar pantai diduga diakibatkan adanya masukan limbah dari pemukiman masyarakat sekitar pantai serta
masyarakat Kota Rembang, limbah industri pengolahan ikan melalui Sungai Karang Geneng yang bermuara ke Pantai Kartini, limpasan sampah, serta adanya
buangan bahan bakar kapal-kapal yang singgah di Pelabuhan Perikanan Pantai yang masuk tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
2. Adanya persaingan dengan kawasan wisata lain
Banyaknya pantai yang terdapat di Pulau Jawa dapat menjadi ancaman sebagai pesaing kawasan wisata TRP Kartini Rembang, khususnya daerah-daerah
terdekat seperti Pantai Kartini yang terdapat di Jepara, kawasan wisata Lamongan, maupun kawasan wisata pantai di daerah lainnya.
4.5.3. Penentuan bobot dan peringkat rating setiap faktor
Tingkat kepentingan setiap faktor ditentukan sebagai langkah untuk menentukan bobot dan peringkat rating setiap faktor-faktor strategis internal dan
eksternal. Bobot yang diberikan pada setiap faktor disesuaikan dengan skala kepentingan terhadap pengelolaan ekosistem Pantai Kartini di Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah, yang disajikan pada Tabel 16 dan Tabel 17.
Tabel 16. Tingkat kepentingan faktor strategis internal dalam pengelolaan ekosistem pesisir untuk pengelolaan kawasan wisata TRP Kartini, Rembang
Simbol Faktor Kekuatan
Strengths Tingkat
Kepentingan
S1 S2
S3 Potensi sumberdaya Pantai Kartini
Potensi budaya
Potensi sumberdaya perikanan Sangat penting
Sangat penting Penting
56
Tabel 16. Lanjutan
Simbol Faktor Kelemahan
Weaknesses Tingkat
Kepentingan
W1 W2
W3 Kualitas air TRP Kartini relatif kurang baik
Kondisi sarana dan prasarana kawasan wisata yang tersedia relatif kurang baik
Kualitas sumberdaya manusia relatif masih rendah Sangat penting
Sangat Penting Sangat Penting
Tabel 17. Tingkat kepentingan faktor strategis eksternal dalam pengelolaan ekosistem pesisir untuk pengelolaan kawasan wisata TRP Kartini, Rembang
Simbol Faktor Peluang
Opportunities Tingkat
Kepentingan
O1
O2 O3
Dukungan pemerintah
daerah berupa
Perda Rembang Nomor 7 tahun 2006 tanggal 18
September 2006 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga serta adanya undang-undang yang
mengatur tentang pariwisata. Aksesibilitas dan kondisi jalan yang baik
Terdapatnya beberapa objek wisata di Kabupaten Rembang yang belum dikelola dengan baik dan
dikemas secara menarik Sangat penting
Sangat penting Penting
Simbol Faktor Ancaman
Threats Tingkat
Kepentingan
T1 T2
Adanya masukan bahan pencemar yang bermuara ke Pantai Kartini
Adanya persaingan dengan kawasan wisata lain Sangat penting
Penting
Setelah memperoleh tingkat kepentingan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan. Kemudian dilakukan penentuan
peringkat rating setiap faktor-faktor strategis internal dan eksternal berdasarkan pengaruh setiap faktor yang diukur dengan skala 1 sd 4. Selanjutnya bobot dari
faktor dikalikan dengan peringkatnya untuk memperoleh skor pembobotan Tabel 18 dan Tabel 19.
57
Tabel 18. Matrik IFE
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan S
Potensi sumberdaya Pantai Kartini Potensi budaya
Potensi sumberdaya perikanan
Kelemahan W
Kualitas air TRP Kartini relatif kurang baik Kondisi sarana dan prasarana kawasan wisata yang
tersedia relatif kurang baik
Kualitas sumberdaya manusia relatif rendah
0.18 0.14
0.10
0.18 0.20
0.20 4
4 3
1 1
1 0.72
0.56 0.30
0.18 0.20
0.20
Total 2.16
Tabel 19. Matrik EFE
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang O
Dukungan pemerintah daerah berupa Perda Rembang Nomor 7 tahun 2006 tanggal 18 September 2006 tentang
retribusi tempat rekreasi dan olahraga serta adanya undang-undang yang mengatur tentang pariwisata.
Aksesibilitas dan kondisi jalan yang baik Terdapatnya beberapa objek wisata di Kabupaten
Rembang yang belum dikelola dengan baik dan dikemas secara menarik
Ancaman T Adanya masukan bahan pencemar yang bermuara ke
Pantai Kartini
Adanya persaingan dengan kawasan wisata lain
0.25
0.24 0.13
0.25 0.13
4
4 3
1 2
1.00
0.96 0.39
0.25 0.26
Total 2.86
4.5.4 Matrik SWOT
Setelah menyusun matriks EFE dan IFE, langkah selanjutnya adalah membuat matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis yang
disajikan pada Tabel 20.
58
Tabel 20. Matrik SWOT
IFE EFE
S
Potensi sumberdaya Pantai Kartini Potensi budaya
Potensi sumber daya perikanan
W
Kualitas air TRP Kartini relatif kurang baik
Kondisi sarana
dan prasarana
kawasan wisata yang tersedia relatif kurang baik
Kualitas sumberdaya manusia relatif masih rendah
O
Dukungan pemerintah daerah berupa Perda Rembang Nomor
7 tahun 2006 tanggal 18 September
2006 tentang
retribusi tempat rekreasi dan olahraga serta adanya undang-
undang yang mengatur tentang pariwisata.
Aksesibilitas dan kondisi jalan yang baik
Terdapatnya beberapa objek wisata di Kabupaten Rembang
yang belum dikelola dengan baik
dan dikemas
secara menarik
Strategi SO
1. Peningkatan promosi sumber
daya pantai Kartini, budaya, dan perikanan sebagai objek
wisata unggulan S1,S2,S3,O1,O2,O3
2. Koordinasi antara pihak-pihak
terkait dalam
pengelolaan kawasan wisata
S1,S2,S3,O1
Strategi WO
1. Peningkatan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana penunjang atraksi wisata
W2,W3,O1,O3
2. Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia W3,O1,O3
3. Peningkatan kualitas air di
Pantai Kartini melalui pengadaan fasilitas pengolahan limbah
W1,W3,O1,O3
T
Adanya masukan
bahan pencemar yang bermuara ke
Pantai Kartini Adanya
persaingan dengan
kawasan wisata lain
Strategi ST
1. Mengikutsertakan masyarakat
dalam kegiatan pengawasan untuk
menjaga kelestarian
lingkungan di sekitar kawasan Pantai Kartini
S1S2,S3,T1,T2
2. Memaksimalkan
pengembangan budaya daerah sebagai daya tarik wisata
S2,T2
Strategi WT
1. Penyuluhan kepada masyarakat
tentang pentingnya
menjaga kelestarian
lingkungan dan
bahaya pencemaran
yang ditimbulkan
W1,W3,T1
4.6. Alternatif Prioritas Strategi Pengelolaan