49
meningkatkan jumlah pengunjung pada hari Senin-Jumat, seperti dengan melakukan promosi berupa pemotongan harga tiket masuk, maupun dengan pengadaan atraksi
budaya berupa tari-tarian, drama, maupun pergelaran musik dangdut di kawasan wisata. Saat hari libur Sabtu-Minggu menurut Disparbud Kab Rembang 2008,
jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata lebih dari 1000 orang, dengan puncaknya saat Syawalan, yang berarti jumlah pengunjung yang datang telah
melebihi daya dukung kawasan TRP Kartini, sehingga diperlukan suatu pengaturan agar jumlah pengunjung yang masuk tidak melebihi daya dukung yang ada. Upaya
yang dilakukan adalah dengan pengadaan acara di halaman parkir kawasan wisata, seperti jualan jajanan tradisional, konser dangdut, lomba menyanyi, menari, maupun
perlombaan lain sehingga perhatian pengunjung tidak hanya terpusat di dalam TRP Kartini. Perhitungan Daya Dukung Kawasan DDK diperlihatkan pada Lampiran 9.
Pemanfaatan lahan wisata Taman Rekreasi Pantai TRP Kartini disajikan pada Lampiran 10.
4.5. Alternatif Strategi Pengelolaan
Penentuan strategi dalam membantu memberikan arahan bagi pengelolaan memerlukan suatu analisis, dalam hal ini menggunakan analisis SWOT yang
merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan
peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats Rangkuti 1997.
4.5.1. Identifikasi faktor strategis internal
Kekuatan Strength
Identifikasi kekuatan yang dimiliki oleh kawasan wisata Taman Rekreasi Pantai TRP Kartini adalah:
50
1.
Potensi sumberdaya Pantai Kartini Pantai Kartini memiliki potensi yang dapat menarik pengunjung. Panorama
pantai yang indah diminati oleh masyarakat Kabupaten Rembang dan sekitar, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Hal ini didukung nilai indeks
kesesuaian wisata IKW yang dimiliki TRP Kartini sebesar 72,43 termasuk dalam kategori S2 yang berarti kawasan TRP Kartini cukup sesuai dijadikan
sebagai kawasan wisata pantai.
2. Potensi budaya
Kabupaten Rembang memiliki beragam budaya yang apabila terus dikembangkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung.
Ragam budaya yang dimiliki diantaranya berbagai kesenian dan budaya daerah yang terdiri dari kesenian orek-orek, gondorio, gambuh, emprak, dan thong-thong
lek serta upacara adat Syawalan yang diselenggarakan setiap tahun sekali yang terdiri dari kupatan dan lomban. Upacara adat Syawalan diselenggarakan setiap 1
tahun sekali tepatnya pada bulan Syawal, yakni 7 hari setelah hari Raya Idul Fitri dengan berbagai kegiatan seperti lomban wisata laut, wisata belanja, sedekah laut
dan pertunjukan musik dangdut selama satu minggu sebagai rasa syukur atas rejeki yang diberikan oleh Sang Khalik. Adapun berbagai oleh-oleh khas yang bisa
didapatkan di Rembang diantaranya sirup kawista, serta makanan lainnya, dan batik Lasem yang memiliki motif yang khas. Seluruh kesenian dan budaya yang
dimiliki, dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang berwisata.
3. Potensi sumberdaya perikanan
Sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang memiliki potensi yang relatif besar, hal ini dilihat dari sumbangan yang cukup besar pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Rembang. Sektor perikanan laut Kabupaten Rembang menempati peringkat ke - 3 se wilayah
51
Provinsi Jawa Tengah setelah Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pati. Sektor perikanan laut Kabupaten Rembang salah satunya berasal dari kawasan pesisir
Pantai Kartini. Kawasan Pesisir ini memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Tasik Agung yang letaknya bersebelahan dengan Taman Rekreasi Pantai TRP
Kartini Rembang. Produksi perikanan laut PPP Tasik Agung menyumbang nilai terbesar bagi APBD, dikarenakan hasil tangkapan tertinggi selama 5 tahun
terakhir yakni tahun 2003-2007 terdapat pada TPI Tasik Agung yang terletak di Kecamatan Rembang. Produksi perikanan yang tinggi memungkinkan PPP Tasik
Agung dapat dijadikan sebagai pusat jajanan ikan di Kabupaten Rembang yang dapat memperkuat keberadaan objek wisata TRP Kartini.
Gambar 24. Hasil komoditi yang didaratkan di PPP Tasik Agung
a. Kelemahan Weakness