25
Taman Rekreasi Pantai TRP Kartini merupakan objek wisata unggulan Kabupaten Rembang yang sudah lama dikenal masyarakat Rembang dan sekitarnya,
namun pada tahun 1977 baru secara resmi dioperasikan sebagai obyek wisata oleh pemerintah Kabupaten Rembang dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 1977
Disparbud Kab Rembang, 2008.
4.2. Karakteristik Perairan Pantai Kartini Rembang, Jawa Tengah
Perencanaan dan pengembangan wisata pantai perlu memperhatikan faktor- faktor alam yang berpengaruh seperti pola arus laut, pasang surut, bentuk pantai,
curah hujan, angin, dan biota Fandeli, 2000. Keseluruhan faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan sebagai kondisi geofisik, fisiografi, dan iklim. Namun faktor lain
yang turut mempengaruhi pengembangan Taman Rekreasi Pantai TRP Kartini Rembang adalah faktor sosial ekonomi dan budaya.
4.2.1. Kondisi fisik, kimia, dan biologi Pantai Kartini Kabupaten Rembang
4.2.1.1. Iklim Tipe iklim, suhu, curah hujan, kelembaban
Kabupaten Rembang memiliki suhu udara yang mendominasi berkisar antara 27 C
– 34 C, dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan dan hari hujan menurut bulan di Kabupaten Rembang pada tahun 2005-2007
disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Curah hujan dan hari hujan menurut bulan di Kabupaten Rembang
Bulan Curah hujan mm
Hari hujan hari Rata
– rata Rata
– rata
Januari 166
7 Februari
203 9
Maret 216
9 April
149 8
Mei 95
4 Juni
64 4
Juli 6
1 Agustus
17 1
26
MSL
Tabel 8. lanjutan
Bulan Curah hujan mm
Rata-rata Hari hujan hari
Rata-rata
September 10
1 Oktober
50 3
November 104
5 Desember
270 11
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rembang in BPS 2007
Rata-rata curah hujan bulanan berkisar antara 6 mm – 270 mm, dengan rata-rata
curah hujan tertinggi sebesar 270 mm pada bulan Desember, dan rata-rata curah hujan terendah sebesar 6 mm pada bulan Juli.
4.2.1.2. Pasang surut
Pasang surut merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan wisata. Pasang surut air laut merupakan perubahan ketinggian muka air laut yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi Mukhtasor 2007. Pantai Kartini memiliki tipe pasang surut campuran dominan bertipe tunggal, yaitu terjadi dua kali
pasang dan surut dalam satu hari dengan nilai F sebesar 1,67. Pasang surut berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan pengunjung yang datang untuk
berwisata. Kegiatan wisata berenang dan wisata perahu pada Pantai Kartini sebaiknya dilakukan saat keadaan surut demi keamanan pengunjung. Tipe pasang
surut pada Pantai Kartini dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Tipe pasang surut Pantai Kartini
27
4.2.1.3. Gelombang
Gelombang merupakan hasil perpindahan energi dari angin ke air. Gelombang terjadi apabila angin berhembus melalui permukaan air. Angin dapat menyebabkan
terjadinya gelombang berukuran kecil dan bahkan hingga mencapai ketinggian lebih dari 30 meter Mukhtasor 2007. Besar dan kecepatan gelombang Pantai Kartini
Kabupaten Rembang tergantung pada kecepatan angin, durasi dari angin, dan jarak dari air yang tertiup angin yang terdapat pada Pantai Kartini.
Arah dan kecepatan angin maksimum harian pada Pantai Kartini digunakan untuk memprediksi tinggi dan periode gelombang maksimum yang dapat
dibangkitkan angin dalam periode ulang tertentu dengan pengelompokan dalam delapan arah angin yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat,
dan barat laut dengan besarnya kecepatan angin maksimum harian yang pernah terjadi adalah sebesar 34 ms arah barat yang terjadi tahun 2000. Arah dan kecepatan
angin dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Arah dan kecepatan angin
Tahun Arah Angin
N NE E
SE S
SW W NW
1993 15
13 16 15 15
17 16
27 1994
12 18
20 15 8
18 22
25 1995
15 12
15 16 13
22 18
1996 14
12 20 15 16
18 20
1997 15
15 23 15
9 15
17 20
1998 15
15 25 30 21
14 20
15 1999
20 15
23 24 20 17
25 20
2000 26
13 27 18 26
22 34
29 2001
5 5
6 6
7 8
10 10
2002 6
5 5
5 6
7 8
Sumber : DKP, 2007
Berdasarkan data arah dan kecepatan angin maka diperoleh gambaran mengenai gelombang yang ada di Pantai Kartini yang cenderung tenang, dan telah mengalami
fase pecah gelombang sebelum mencapai pantai, sehingga gelombang di pantai lebih kecil daripada gelombang di lepas pantai DKP 2007.
28
4.2.1.4. Arus