Kadar Air Proses Co-Composting
18 yang memiliki kecenderungan pH lebih stabil adalah kompos dengan nilai CN awal 50. Apabila
dibandingkan antara pH kompos aerasi 0,8 dengan 1,2 lkg.menit, untuk kompos dengan nilai CN awal 50, baik pada aerasi 0,8 maupun 1,2 lkg.menit sama-sama mengalami penurunan pH pada hari
ke-7 dan kenaikan menjelang hari ke-14. Setelah memasuki hari ke-14, pH kompos dengan aerasi 0,8 lkg.menit mulai kembali sedikit mengalami penurunan dan kembali naik lagi setelah hari ke-14.
Adapun untuk kompos dengan aerasi 1,2 lkg.menit, pH kompos terus menurun semenjak menjelang hari ke-7 dan mulai stabil pada hari ke-28 dan seterusnya. Selanjutnya, untuk kompos dengan nilai
CN awal 40, pada aerasi 0,8 lkg.menit pH kompos mengalami penurunan pada hari ke-7 dan mulai naik menjelang hari ke-14 sampai hari ke-28, setelah itu pH kompos beranjak turun kembali walaupun
hanya sedikit. Untuk pH kompos dengan aerasi 1,2 lkg.menit nya, tidak seperti aerasi 0,8 lkg.menit pH kompos terus menanjak naik setelah melewati hari ke-7 menjelang hari ke-14 sampai hari ke-42.
Setelah itu pH kompos mulai stabil dikisaran angka 7,3. Untuk kompos dengan nilai CN awal 30, baik pada aerasi 0,8 maupun 1,2 lkg.menit, pH kompos mengalami penurunan pada hari ke-7,
kenaikan pada hari ke-14, penurunan kembali pada hari ke-21 dan kenaikan kembali pada hari ke-35. Hal yang berbeda hanya terjadi pada hari ke-42 dimana kompos dengan aerasi 1,2 lkg.menit
mengalami penurunan pH sementara kompos dengan aerasi 0,8 lkg.menit mengalami kestabilan pH di kisaran angka 7,2
– 7,3. Apabila diperhatikan dengan seksama, terjadi pola penurunan dan kenaikan pH yang tipikal
pada setiap kompos, yaitu untuk aerasi aktif turun terlebih dahulu baru setelah itu naik, sementara aerasi pasif naik terlebih dahulu baru kemudian turun. Hal tersebut menunjukan perbedaan kecepatan
proses degradasi bahan organik pada kompos. Untuk aerasi aktif, degradasi bahan organik terjadi lebih cepat dibandingkan dengan yang pasif kontrol, yaitu pada minggu pertama.
Penurunan pH merupakan pertanda dari dimulainya degradasi bahan organik oleh mikroorganisme. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada awal terjadinya
pendegradasian bahan organik, terbentuk asam-asam organik yang menyebabkan pH turun. Namun, selanjutnya terjadi kenaikan pH yang menurut Harada et al. 1993 disebabkan oleh perubahan asam-
asam organik menjadi CO
2
dan sambungan kation-kation basa hasil mineralisasi bahan organik. Selain itu, kondisi proses pengomposan pada keadaan basa disebabkan perubahan nitrogen dan asam lemah
menjadi asam amoniak. Proses pengomposan pada penelitian ini memiliki pH yang berada pada rentang pH optimum, yaitu berkisar antara 6,5 sampai 7,5. Adapun pH kompos yang sudah matang
biasanya mendekati netral.