22 hari-hari pertama pengomposan. Selain itu dengan tersedianya kadar air yang optimal pada 14 hari
pertama tersebut, degradasi karbon menjadi semakin baik pada 14 hari pertama pengomposan. Hal demikianterjadi pula pada kompos aerasi pasif kontrol dimana penurunan terbesar terjadi pada hari
ke-0 sampai ke-14.
4.3.2 Kadar Nitrogen N
Setelah mengetahui kecenderungan penggunaan karbon oleh mikroorganisme, selanjutnya adalah penggunaan nitrogen oleh mikroorganisme. Dengan mengetahui perubahan kadar nitrogen
pada pengomposan dapat diketahui keterkaitanya dengan pengukuran kadar nitrogen pengomposan. Perubahan kadar nitrogen selama pengomposan dapat dilihat pada Gambar 15, 16 dan 17.
Gambar 15. Perubahan kadar N pengomposan dengan aerasi 0,8 lkg.menit
Gambar 16. Perubahan kadar N pengomposan dengan aerasi 1,2 lkg.menit 0.2
0.4 0.6
0.8 1
1.2
1 2
3 4
5 6
Kad ar
N
Waktu Hari
30 40
50
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1 2
3 4
5 6
K ad
ar N
Waktu Hari
30 40
50 7 14
21 28
35 42
7 14 21
28 35 42
Nilai CN Awal
Nilai CN Awal
23 Gambar 17. Perubahan kadar N pengomposandengan aerasi pasif kontrol
Pada aerasi 0,8 lkg.menit, kompos dengan nilai CN awal 30 memiliki kadar nitrogen paling tinggi selama 21 hari pertama, namun pada minggu selanjutnya kadar nitrogen cenderung menurun.
Sebaliknya pada kompos dengan nilai CN awal 40 dan 50 pada hari-hari awal kenaikanya tidak setinggi kompos dengan nilai CN awal 30, namun kenaikan kadar nitrogen ini berlangsung terus
hingga hari ke-42, sehingga pada akhirnya kadar nitrogen kedua kompos tersebut menjadi lebih tinggi. Selanjutnya pada aerasi 1,2 lkg.menit, kadar nitrogen kompos dengan nilai CN awal 50 terlihat lebih
stabil dibandingkan dengan kompos lainya yang naik turun. Untuk kompos dengan nilai CN awal 30 pada hari ke-7 naik hingga hari ke-21 lalu mulai mengalami sedikit penurunan. Selanjutnya, untuk
kompos dengan nilai CN awal 40 pada hari ke-0 sampai hari ke-7 kadar nitrogen hanya naik sedikit namun pada hari-hari selanjutnya mulai naik dengan besar kenaikan bervariasi.
Apabila dibandingkan nilai nitrogen antara kompos aerasi 0,8 lkg.menit dengan 1,2 lkg.menit, tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar, hanya saja pada kompos dengan aerasi 1,2 lkg.menit
mengalami perubahan kadar nitrogen yang lebih berfluktuatif. Secara umum kadar nitrogen pengomposan baik pada aerasi aktif maupun pasif mengalami kenaikan, namun juga ada pada
beberapa titik mengalami penurunan. Kenaikan kadar nitrogen disebabkan oleh terjadinya nitrifikasi pada bahan pengompos. Menurut Griffiths 1989, nitrifikasi merupakan proses produksi nitrat NO
3 -
dari amonium NH4
+
dan proses ini menentukan sebagian besar kandungan nitrogen dalam aplikasi limbah organik untuk kesuburan tanah. Adapun pada hari-hari awal pengomposan jumlah kadar
nitrogen masih rendah dikarenakan pada saat itu suhu pengomposan sedang tinggi yang disebabkan tingginya degradasi bahan organik turunya kadar C organik. Seperti menurut Utami 2008, suhu
yang tinggi menyebabkan bakteri nitrifikasi tidak dapat beraktifitas secara optimum, namun seiring menurunya suhu pengomposan maka bakteri nitrifikasi pun dapat beraktifitas lebih aktif sehingga
kadar nitrogen meningkat.
4.3.3 Kadar Nitrat