13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakterisasi Awal Bahan Kompos
Pada penelitian pendahuluan dilakukan karakteristik bahan kompos blotong, bagas dan abu ketel meliputi kadar C, kadar N, nilai CN dan parameter lainya. Hasil karakterisasi awal bahan
pengomposan dapar dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil karakterisasi awal bahan pengomposan
Bagas memiliki nilai CN terbesar dikarenakan bagasmengandung banyak selulosa yang terhitung sebagai karbon serta terdapat pula sisa-sisa nira yang tentunya terkandung karbon
didalamnya Febriana 2011. Dengan nilai CN sebesar itu akan sangat lama apabila dilakukan pengomposan secara tunggal. Demikian pula dengan abu ketel yang memiliki nilai CN cukup besar
karena merupakan sisa pembakaran bagas. Isroi 2008. Untuk blotong, nilai CN yang dimiliki cukup rendah, karena kandungan nitrogennya merupakan yang tertinggi dibanding yang lain. Kandungan
protein yang cukup tinggi tersebut dikarenakan blotong merupakan hasil samping pemurnian nira, dimana kandungan nitrogen pada nira cukup besar, yaitu 0,5 berat zat padat terlarut Risvank 2012.
Oleh karena itu pada penelitian ini abu ketel dan bagas dicampurkan dengan blotong agar tercapai nilai CN awal yang memungkinkan untuk dikomposkan dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Senyawa lainya seperti fosfor, kalium dan kalsium dibutuhkan oleh tanah sebagai makro nutrien, sedangkan besi, aluminium, mangan dan magnesium merupakan mikro nutrien untuk tanah.
Besar kandungan senyawa-senyawa tersebut juga mempengaruhi kualitas kompos. Untuk kadar fosfor terlihat memang cukup besar jumlahnya dibandingkan dengan yang lain disebabkan karena menurut
Rao 1994, memang material organik yang berasal dari residu tanaman kaya akan sumber fosfor organik.
Parameter Blotong
Bagas Abu Ketel
Bahan organic 14,8
78,84 14,8
Nitrogen 0,30
0,21 0,12
Karbon 8,215
38,620 7,525
CN ratio 26,93
160,92 62,7
Fosfor 0,17
1,755 0,257
Kalium 0,034
0,119 0,229
Kalsium 1,05
0,385 0,06
Besi 0,312
0,097 0,089
Aluminium 0,269
0,068 0,226
Mangan 0,029
0,0000017 0,001
Magnesium 0,0024
0,047 0,059
Kadar air 72,69
17,35 81,70
14 Formulasi bahan dilakukan setelah mengetahui kandungan senyawa nitrogen dan karbon
didalam blotong, bagas dan abu ketel. Sesuai perlakuan yang digunakan untuk niai CN awal ditentukan tiga macam perlakuan, yaitu 30, 40 dan 50. Basis jumlah setiap kompos untuk satu reaktor
adalah 5 kg. Komposisi bobot bahan kompos tiap perlakuan berdasarkan perhitungan formulasidapat dilihat pada pada Tabel 6.
Tabel 6. Komposisi bobot bahan kompos
Nilai CN Awal
Bobot kg Abu Ketel
Blotong Bagas
30 0,1
4,8 0,1
40 0,4
4,2 0,4
50 0,8
3,4 0,8
Perbandingan abu ketel dan bagas adalah 1 : 1 untuk setiap komposisi. Blotong merupakan bahan dengan jumlah terbanyak yang ditambahkan dalam setiap campuran bahan. Hal in dikarenakan
nilai CN awal blotong yang terendah sehingga untuk mengimbangi bagas dan abu ketel maka komposisinya menjadi lebih besar.
4.2 Proses Co-Composting