20 Gambar 11. Perubahan kadar air pengomposan dengan aerasi pasif kontrol
Berdasarkan gambar, dapat dilihat bahwa kadar air pengomposan baik aerasi aktif maupun pasif memiliki kadar air yang relatif stabil, cenderung menurun diawal dan meningkat diakhir. Pada
hari ke-1 sampai hari ke-7 kadar air kompos dapat dibilang cukup tinggi, yaitu berkisar diatas 50. Hal ini disebabkan pada pencampuran kompos ditambahkan air agar kompos menjadi lembab dan
berada dalam kondisi optimum saat puncak pengomposan terjadi. Pada hari-hari selanjutnya kadar air cenderung menurun hingga hari ke-42. Secara keseluruhan kadar air pengomposan masih ada dalam
rentang batas kadar air optimum untuk pengomposan, yaitu 40-60.
4.3 Nilai CN
4.3.1 Kadar Karbon C Organik
Perubahan kadar C dapat menunjukan aktivitas mikroorganisme selama pengomposan berlangsung. Mikroorganisme dalam mendegradasi bahan organik butuh substrat untuk berkembang
biak, dan karbon merupakan sumber utama substratnya.Gambar perubahan kadar C pengomposan terdapat pada Gambar 12, 13 dan 14.
Gambar 12. Perubahan kadar C pengomposan dengan aerasi 0,8 lkg.menit 10
20 30
40 50
60
1 2
3 4
5 6
K ad
ar Ai
r
Waktu Hari
30 40
50
10 20
30 40
1 2
3 4
5 6
K ad
ar C
Waktu Hari
30 40
50 7 14
21 28
35 42
7 14 21
28 35 42
Nilai CN Awal
Nilai CN Awal
21 Gambar 13. Perubahan kadar C pengomposan dengan aerasi 1,2 lkg.menit
Gambar 14. Perubahan kadar C pengomposan dengan aerasi pasif kontrol Perubahan kadar C pada kompos tidak terlalu fluktuatif namun memiliki kecenderungan
menurun. Besar penurunan antara masing-masing perlakuan nilai CN awal memiliki kecenderungan yang sama. Penurunan karbon yang tidak terlalu tajam ini disebabkan kadar karbon yang ada pada
kompos ini terutama berasal dari bagas selain abu ketel, dimana menurut Cahaya Nugraha 2008 karbon organik pada bagas sebagian besar masih dalam bentuk selulosa. Dengan demikian, dalam
penggunaanya oleh mikroorganisme butuh dirombak terlebih dahulu. Penurunan kadar C, pada semua perlakuan berawal pada minggu pertama dan mulai stabil pada minggu ketiga. Selama proses
dekomposisi bahan organik, karbon akan terurai menjadi unit rantai yang lebih pendek untuk digunakan mikroorganisme mencukupi energinya sehingga total karbon organik akan
berkurang.Semakin cepat proses dekomposisi bahan organik tersebut, maka tingkat penurunan karbon organiknya semakin tinggi.
Baik pada aerasi aktif dan pasif terlihat bahwa kadar C relatif memiliki kecenderungan menurun. Walaupun ada pada beberapa titik terdapat kenaikan kadar C. Penurunan kadar C ini seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya adalah hasil dari penggunaan karbon oleh mikroorganisme. Apabila diihat lebih seksama lagi, terlihat bahwa penurunan jumlah kadar C terjadi paling besar pada hari ke-0
sampai hari ke-14. Hal ini menunjukan bahwa pada dua minggu pertama tersebut aktivitas pendegradasian oleh mikroorganisme mencapai tahap tertinggi. Hal ini dipicu oleh diberikanya aerasi
aktif pada minggu pertama, sehingga karbon yang dikonsumsi pada pada akhirnya akan diubah menjadi CO
2
, H
2
O, dan panas kalor yang dilepas ke lingkungan Isroi 2008. Hal tersebut juga menyebabkan pH kompos menurun pada 7 hari pertama pengomposan dan suhu yang meningkat pada
10 20
30 40
1 2
3 4
5 6
K ad
ar C
Waktu Hari
30 40
50
10 20
30 40
1 2
3 4
5 6
K ad
ar C
Waktu Hari
30 40
50 7 14
21 28
35 42
7 14 21
28 35 42
Nilai CN Awal
Nilai CN Awal
22 hari-hari pertama pengomposan. Selain itu dengan tersedianya kadar air yang optimal pada 14 hari
pertama tersebut, degradasi karbon menjadi semakin baik pada 14 hari pertama pengomposan. Hal demikianterjadi pula pada kompos aerasi pasif kontrol dimana penurunan terbesar terjadi pada hari
ke-0 sampai ke-14.
4.3.2 Kadar Nitrogen N