Wilayah Jelajah HASIL DAN PEMBAHASAN

35 Tabel 4 menunjukan bahwa secara keseluruhan semua kelompok monyet ekor panjang di HPGW memiliki struktur umur meningkat progressive populations kecuali kelompok C. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok monyet ekor panjang yang ada di HPGW akan terus berkembang dan lestari karena jumlah anak lebih besar dibanding dewasa. Dengan kondisi demikian maka regenerasi satwa ini akan berlangsung dengan baik di masa yang akan datang. Struktur umur monyet ekor panjang di HPGW tidak berbeda dengan penelitian Kusmardiastuti 2010 bahwa struktur umur monyet ekor panjang di SM Paliyan dan Hutan Kaliurang Yogyakarta memiliki struktur umur meningkat progressive populations. Kondisi seperti ini juga tidak berbeda dengan penelitian Surya 2010 bahwa struktur monyet ekor panjang di hutan sekunder sekitar bendungan Batu Tegi Lampung memiliki struktur umur meningkat progressive populations.

5.2 Wilayah Jelajah

Empat kelompok monyet ekor panjang di HPGW memiliki wilayah jelajah yang berbeda-beda. Dua kelompok memilik wilayah jelajah yang tumpang tindih Kelompok B dan C dan dua kelompok lainnya memiliki wilayah jelajah yang terpisah Kelompok A dan D. Berdasarkan hasil pengamatan monyet ekor panjang di HPGW lebih banyak memanfaatkan vegetasi tingkat pohon dalam pergerakannya. Berbeda dengan Santosa 1996 yang menyatakan bahwa ,monyet ekor panjang di Pulau Tinjil lebih menyukai vegetasi tingkat pancang. Hal ini diduga karena sumber makanan seperti buah-buah lebih banyak tersedia pada tingkat pohon. Kelompok A Selama empat hari pengamatan Kelompok A memiliki luas wilayah jelajah harian yang berbeda-beda. Luas wilayah jelajah harian Kelompok A tersaji pada Tabel 7 sedangkan bentuk dan arah lintasan wilayah jelajah harian dapat dilihat pada Gambar 4. 36 Gambar 4 Wilayah jelajah harian Kelompok A Pada hari pertama dalam pergerakannya Kelompok A hanya memanfaatkan 2 jenis tumbuhan yaitu pinus sebesar 97 dan kayu afrika 3 . Berdasarkan hasil analisa vegetasi, potensi ketersediaan sumber daya pada wilayah jelajah hari pertama seluas 6,17 Ha adalah pinus sebanyak 1.080 pohon dan kayu afrika sebanyak 142 pohon. Hari kedua kelompok ini memiliki luas jelajah 6,77 Ha. Jenis pohon yang digunakan yang digunkan dalam pergerakannya adalah pinus 20 , kayu afrika 23 dan harendong 18 . Potensi ketersediaan saumber daya adalah pinus 1.185 pohon, kayu afrika 156 pohon dan harendong 41 pohon. Hari ketiga Kelompok A memiliki luas jelajah 18,57 Ha. Jenis pohon yang digunakan dalam pergerakan kelompok ini adalah pinus 78 dan kayu afrika 22 . Potensi ketersediaan sumber daya adalah pinus 3.250 pohon dan kayu afrika 427 pohon. Hari keempat memiliki luas wilayah jelajah 10,30 Ha. Jenis pohon yang digunakan dalam pergerakan kelompok ini adalah pinus 48 , afrika 37 dan 37 harendong 15 . Potensi ketersediaan sumber daya adalah pinus 1.800 pohon, kayu afrika 237 pohon dan harendong 62 pohon. Panjang lintasan pada wilayah jelajah harian Kelompok A bervariasi antara 448,66 – 807,74 meter sedangkan lebar lintasan adalah 160,66 - 391 meter. Panjang lintasan wilayah jelajah harian Kelompok A tersaji pada Tabel 7. Tabel 7 Wilayah jelajah harian Kelompok A Hari Wilayah jelajah harian Luas Ha Panjang meter Lebar meter Pertama 6,17 587,39 160,66 Kedua 6,77 448,66 179,78 Ketiga 18,57 652,07 391,04 Keempat 10.30 807,74 257,96 Luas wilayah jelajah Kelompok A selama empat hari adalah 29,26 Ha dengan panjang 807,74 meter dan lebar 572,84 meter. Kelompok A mempunyai teritori seluas 0,40 Ha dengan panjang 126,39 meter dan lebar 36,86 meter. Posisi teritori berada di tengah wilayah jelajah. Jarak terpanjang dari teritori adalah 413,30 meter dan jarak terpendek adalah 80.88 meter. Posisi teritori dan wilayah jelajah Kelompok A tersaji pada Gambar 5. Gambar 5 Wilayah jelajah dan teritori Kelompok A 38 Kelompok B Tidak berbeda dengan Kelompok A, selama empat hari pengamatan Kelompok B juga memiliki luas wilayah jelah harian yang bervariasi. Hari pertama kelompok B memiliki luas wilayah jelajah 2,77 Ha, hari kedua 2,31 Ha, hari ketiga 10,36 Ha dan hari keempat seluas 4,80 Ha. Bentuk dan arah lintasan wilayah jelajah Kelompok B tersaji pada Gambar 6. Gambar 6 Wilayah jelajah harian Kelompok B Pada hari pertama pegerakannya, Kelompok B memiliki luas wilayah jelajah 2,77 Ha. Kelompok B memanfaatkan 6 jenis tumbuhan dalam pergerakannya yaitu pinus 29 , puspa 8 , kayu afrika 26 , harendong dan gemelina masing-masing 3 , dan agathis 31 . Berdasarkan hasil analisa vegetasi pada habitat ini, potensi ketersediaan sumber daya adalah pinus 6 pohon, puspa 490 pohon, kayu afrika 6 pohon dan agathis 23 pohon. Kelompok B pada hari kedua memiliki luas jelajah 2,31 Ha. Jenis pohon yang digunakan dalam pergerakan hari ketiga adalah pinus dan harendong 11 , kayu afrika 22 , agathis 50 dan sempur 6 . Potensi ketersediaan sumber daya, pinus 5 pohon, kayu afrika 5 pohon, agathis 19 pohon. 39 Hari ketiga kelompok ini memiliki luas jelajah 10,36 Ha. Dalam pergerakannya kelompok ini memanfaatkan jenis pinus 28 , puspa 10 , kayu afrika 31 , harendong 4 , agathis 24 dan sempur 3 . Potensi ketersediaan sumber daya adalah pinus 21 pohon, kayu afrika 21 pohon, puspa 1.834 pohon, agathis 86 pohon. Kelompok B pada hari keempat memiliki luas wilayah jelajah 4,80 Ha. Kelompok ini memanfaatkan 7 jenis dalam pergerakan hari keempat yaitu pinus 9 , puspa 26 , kayu afrika 9 , harendong 5 , agathis 37 , sempur dan kipasang 2 . Potensi ketersediaan sumber daya, pinus 10 pohon, puspa 850 pohon, kayu afrika 10 pohon dan agathis 40 pohon. Panjang lintasan wilayah jelajah harian Kelompok B bervariasi antara 361,61 – 533,60 meter sedangkan lebar lintasan adalah 72,15 – 327,35 meter. Panjang lintasan tersaji pada Tabel 8. Tabel 8 Wilayah jelajah harian Kelompok B Hari Wilayah jelajah harian Luas Ha Panjang meter Lebar meter Pertama 2,77 381,75 72,15 Kedua 2,31 370,36 134,90 Ketiga 10,36 553,60 327,35 Keempat 4,80 361,61 168,47 Gambar 7 Wilayah jelajah dan teritori Kelompok B 40 Luas wilayah jelajah Kelompok B selama empat hari adalah 19,73 Ha dengan panjang 635,48 meter dan lebar 572,84 meter. Kelompok B mempunyai teritori seluas 0,015 Ha dengan panjang 45,03 meter dan lebar 4,84 meter. Posisi teritori berada di tengah wilayah jelajah. Jarak terpanjang dari teritori adalah 328,24 meter dan jarak terpendek adalah 76,06 meter. Posisi teritori dan wilayah jelajah Kelompok B tersaji pada Gambar 7. Kelompok C Kelompok C juga memiliki luas wilayah jelajah harian yang bervariasi selama empat hari pengamatan. Hari pertama pengamatan luas wilayah jelajah Kelompok C 6,87 Ha, hari kedua 7,12 Ha, hari ketiga 10,36 Ha dan hari keempat 7,15 Ha. Bentuk adan arah lintasan wilayah jelajah harian Kelompok C tersaji pada Gambar 8. Hari pertama kelompok C memiliki luas wilayah jelajah 6,87 Ha. Dalam pergerakannya pada hari pertama kelompok ini memanfaatkan 4 jenis tumbuhan yaitu pinus 33 , puspa dan harendong masing-masing 11 , dan agathis 45 . Berdasarkan hasil analisa vegetasi, ketersediaan sumber daya di habitat ini adalah 687 pohon, puspa 357 pohon. Pada hari kedua kelompok ini memiliki luas jelajah 7,12 Ha. Jenis pohon yang digunakan dalam pergerakannya adalah pinus 46 , kayu afrika 43 dan agathis 11 . Potensi ketersediaan sumber daya 712 pohon, kayu afrika 370 pohon. Hari ketiga kelompok memiliki luas jelajah 4,29 Ha. Kelompok C pada hari ketiga memanfaatkan 7 jenis dalam pergerakannya yaitu pinus 19 , puspa 26 , kayu afrika 9 , harendong 5 , agathis 37 , sempur dan ki pasang masing- masing 2 . Potensi ketersediaan sumber daya, pinus 429 pohon, puspa dan kayu afrika 223 pohon, sempur 9 pohon. Hari keempat memiliki luas wilayah jelajah 7,15 Ha. Pada hari keempat pengamatan kelompok ini memanfaatkan 3 jenis tumbuhan dalam pergerakannya yaitu pinus 12 , kayu afrika 52 dan agathis 36 . Ketersediaan sumber daya, pinus 715 pohon, kayu afrika 372 pohon. 41 Gambar 8 Wilayah jelajah harian Kelompok C Panjang wilayah jelajah harian Kelompok C adalah 457,84 – 617,36 meter sedang lebar wilayah jelajah harian 69,05 – 241,52 meter. Panjang wilayah jelajah harian adalah tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 Wilayah jelajah harian Kelompok C Hari Wilayah jelajah harian Luas Ha Panjang meter Lebar meter Pertama 6,87 482,01 241,52 Kedua 7,12 457,84 239,45 Ketiga 4,29 617,36 69,05 Keempat 7,15 479,83 215,51 Luas wilayah jelajah Kelompok C selama empat hari adalah 26,94 Ha dengan panjang 915,30 meter dan lebar 446,04 meter. Kelompok C mempunyai teritori seluas 0,41 Ha dengan panjang 144,56 meter dan lebar 33,20 meter. Posisi teritori berada di tengah wilayah jelajah. Jarak terpanjang dari teritori adalah 480,34 meter dan jarak terpendek adalah 79,73 meter. Posisi teritori dan wilayah jelajah Kelompok C tersaji pada Gambar 9. 42 Gambar 9 Wilayah jelajah dan teritori Kelompok C Kelompok D Tidak berbeda dengan lainnya selama empat hari pengamatan Kelompok D juga memiliki luas wilayah jelah harian yang bervariasi. Luas wilayah jelajah hari pertama 1,17 Ha, hari kedua 7,17 Ha, hari ketiga 2,19 Ha dan hari keempat 5,22 Ha. Arah dan bentuk lintasan wilayah jelajah harian Kelompok D tersaji pada Gambar 10. Pada hari pertama kelompok D memiliki luas wilayah jelajah 1,17 Ha. Pergerakan kelompok ini pada hari pertama memanfaatkan 5 jenis tumbuhan yaitu puspa 32 , harendong 7 , agathis 47 , sempur 11 dan tereup 4 . Ketersediaan sumber daya berdasarkan hasil analisa vegetasi di habitat ini, puspa 124 pohon, agathis 54 pohon. Hari kedua Kelompok D memiliki luas jelajah 7,17 Ha. Jenis pohon yang dimanfaatkan kelompok ini dalam pergerakan hari kedua hanya 2 jenis tumbuhan masing-masing adalah puspa 50 dan agathis 50 . Ketersediaan sumber daya adalah 762 pohon, puspa 403 pohon. 43 Pada hari ketiga Kelompok D memiliki luas jelajah 2,19 Ha. Ada 3 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan kelompok ini dalam pergerakan hari ketiga yaitu puspa 39 , agathis 56 dan tepus 5 . Ketersediaan sumber daya puspa 233 pohon, agathis 100 pohon. Hari keempat Kelompok D memiliki luas wilayah jelajah 5,22 Ha. Pergerakan Kelompok D pada hari keempat memanfaatkan jenis pinus 27 , puspa 33 dan agthis 40 . Ketersediaan sumber daya, puspa 555 pohon dan agathis 239 pohon. Gambar 10 Wilayah jelajah harian Kelompok D Panjang lintasan wilayah jelajah harian Kelompok D adalah 227,68 – 507,54 meter sedangkan lebar wilayah jelajah 124,90 – 259,68 meter. Panjang lintasan wilayah jelajah harian Kelompok D tersaji pada Tabel 10. Tabel 10 Wilayah jelajah harian Kelompok D Hari Wilayah jelajah harian Luas Ha Panjang meter Lebar meter Pertama 1,17 227,68 186,88 Kedua 7,17 507,54 124,90 Ketiga 2,19 334,87 155,17 Keempat 5,22 445,47 259,68 44 Luas wilayah jelajah Kelompok D selama empat hari adalah 15,78 Ha dengan panjang 721,68 meter dan lebar 300,95 meter. Kelompok D mempunyai teritori seluas 0,65 Ha dengan panjang 199,95 meter dan lebar 47,23 meter. Posisi teritori berada di tengah wilayah jelajah. Jarak terpanjang dari teritori adalah 326,28 meter dan jarak terpendek adalah 43,68 meter. Posisi wilayah jelajah dan teritori Kelompok D tersaji pada Gambar 11. Gambar 11 Wilayah jelajah dan teritori Kelompok D Semua Kelompok Empat kelompok monyet ekor panjang di HPGW memiliki posisi, luas wilayah jelajah dan teritori yang berbeda-beda. Terdapat 2 kelompok yaitu kelompok A dan D yang memiliki wilayah jelajah terpisah. Dua kelompok lainnya yaitu kelompok B dan C memiliki wilayah jelajah yang tumpang tindih. Tumpang tindih wilayah jelajah kelompok B dan C adalah 6,63 Ha. Posisi wilayah jelajah semua kelompok monyet ekor panjang di HPGW tersaji pada Gambar 12. Berdasarkan hasil pengamatan Kelompok B dan C pada saat bertemu tidak menunjukkan sifat saling menyerang. Kelompok C terlihat berdiam diri menunggu Kelompok B melanjutkan pergerakannya. Setelah Kelompok C terlihat 45 jauh, Kelompok B melanjutkan pergerakannya kembali. Diduga Kelompok B dan C menghindari konflik dan mereka menggunakan sumber daya secara bergantian Gambar 12 Wilayah jelajah dan teritori setiap kelompok monyet ekor panjang di HPGW Hasil perhitungan statistik dengan metode Chi square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara ukuran kelompok dengan luas wilayah jelajah harian P-Value 0,05. Tidak berbeda dengan hasil perhitungan sebelumnya, hasil uji statistik dengan metode Chi square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara ukuran kelompok dengan wilayah jelajah selama empat hari, jarak jelajah harian dan jarak jelajah selama empat hari P-Value 0,05. Hasil perhitungan statistik uji hubungan antara ukuran kelompok dengan wilayah jelajah harian, wilayah jelajah selama empat hari, jarak jelajah harian dan jarak jelajah pada wilayah jelajah selama empat hari menggunakan metode Chi square selengkapnya tersaji pada Lampiran 2. Hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa luas wilayah jelajah dan jarak jelajah tidak dipengaruhi oleh ukuran kelompok. Pada penelitian ini luas wilayah jelajah monyet ekor panjang di HPGW diduga dipengaruhi oleh ketersediaan pakan, musim berbunga dan berbuah, waktu pergantian kematangan buah dan 46 wilayah jelajah kelompok lain. Hal ini sependapat dengan Alita 1993 bahwa variasi temporal penyebaran satwa aktif dipengaruhi oleh musim berbunga dan berbuah. Hal ini tidak berbeda juga dengan penelitian Hendratmoko 2009 bahwa monyet ekor panjang di CA Pangandaran koloni Pasir Selatan memiliki wilayah jelajah terluas karena sangat tergantung dengan ketersediaan pakan alami. Rata-rata wilayah jelajah terluas terluas monyet ekor panjang di HPGW dimiliki oleh Kelompok A yaitu 10,45 Ha tetapi masih lebih kecil dari penelitian Hendratmoko 2009 bahwa rata-rata wilayah jelajah kelompok monyet ekor panjang di CA Pangandaran adalah 13,06 Ha. 5.3 Karakteristik Wilayah Jelajah 5.3.1 Karakteristik Habitat