Kerangka Pemikiran Biologi Ikan Tuna Mata Besar

5

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keragaman genetik dan struktur populasi ikan tuna mata besar dari perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa dan Nusa Tenggara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai keragaman genetik dan struktur populasi serta terbentuknya data dasar genetik ikan tuna mata besar dari perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa dan Nusa Tenggara sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan kajian untuk pengelolaannya.

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah terdapat perbedaan secara genotip ikan tuna mata besar hasil tangkapan tuna longline dari perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa dan Nusa Tenggara.

1.6 Kerangka Pemikiran

Permasalahan yang ada dalam pengelolaan sumber daya ikan tuna mata besar di Indonesia, terutama di Samudera Hindia adalah belum diketahuinya kondisi populasi spesies tersebut dan belum terkumpulnya informasi atau data dasar genetik dari spesies tersebut, sehingga tidak tersedianya informasi mengenai keragaman genetik dan struktur populasi dari spesies di lokasi tersebut. Kondisi populasi dan data dasar genetik ikan tuna mata besar dapat diprediksi melalui pendekatan dengan menggunakan analisis DNA. Analisis DNA dapat dilakukan dengan menggunakan metode Restriction Fragment Length Polymorphism RFLP DNA mitokondria. 6 Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian genetika populasi ikan tuna mata besar. Data dasar genetik Permasalahan spesies ikan tuna mata besar Metode RFLP DNA mitokondria Pengelolaan perikanan tuna mata besar Keragaman genetik Kondisi populasi Analisis DNA Struktur populasi 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Tuna Mata Besar

Menurut Saanin 1986, klasifikasi ikan tuna mata besar adalah sebagai berikut : dunia : Animalia sub dunia : Metazoa filum : Chordata sub filum : Vertebrata kelas : Pisces sub kelas : Teleostei ordo : Percomorphi sub ordo : Scombroidae famili : Scombridae genus : Thunnus species : Thunnus obesus Ikan tuna mata besar termasuk jenis tuna besar, sirip dada cukup panjang pada individu yang besar dan menjadi sangat panjang pada individu yang sangat kecil. Warna bagian bawah dan perut putih, garis sisi pada ikan yang hidup seperti sabuk berwarna biru membujur sepanjang badan, sirip punggung pertama berwarna kuning terang, sirip punggung kedua dan sirip dubur berwarna kuning muda, jari-jari sirip tambahan finlet berwarna kuning terang, dan hitam pada ujungnya. Panjang cagak maksimum lebih dari 200 cm, dan pada umumnya 180 cm. Ikan ini tersebar di seluruh perairan di dunia baik di perairan tropis maupun subtropis yang meliputi perairan Samudera Atlantik, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik tetapi tidak terdapat di Laut Mediterania. Tuna jenis ini bersifat epipelagik, mesopelagik, berada pada permukaan sampai kedalaman 250 m, dapat ditemukan pada perairan dengan suhu 13-29 o C, tetapi batas optimumnya antara 17-22 o C Collette dan Nauen 1983. 8 Sumber: FAO 2005 Gambar 2 Ikan tuna mata besar Thunnus obesus. Menurut Fukofuka dan Itano 2006, ikan tuna mata besar mempunyai ciri- ciri luar sebagai berikut : • Sirip ekor mempunyai lekukan yang dangkal pada pusat celah sirip ekor; • Pada ikan dewasa matanya relatif besar dibandingkan dengan tuna-tuna yang lain; • Profil badan seluruh bagian dorsal dan ventral melengkung secara merata; • Sirip dada pada ikan dewasa, 14-13 kali fork length FL; • Sirip dada pada anak ikan tuna yuwana lebih panjang dan selalu melewati belakang sebuah garis yang digambar di antara tepi-tepi anterior sirip punggung kedua dan sirip anal; • Ikan-ikan tuna mata besar dengan ukuran 75 cm 10 kg mempunyai sirip dada yang lebih panjang dari pada ikan tuna sirip kuning dari ukuran-ukuran yang sebanding; • Ikan-ikan yuwana sering mempunyai 7-10 strip-strip yang berwarna putih dan tidak terputus-putus, menyilang tegak lurus pada sisi-sisi bagian bawah, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ikan tuna sirip kuning. Di Indonesia, daerah penyebaran tuna, termasuk tuna mata besar, secara horisontal meliputi perairan barat dan selatan Sumatera, selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Laut Banda dan sekitarnya, Laut Sulawesi dan perairan barat 9 Papua. Semua jenis tuna terdapat di Indonesia kecuali tuna sirip biru utara dan tuna sirip hitam, karena tuna sirip biru utara menghuni Samudera Pasifik dan Atlantik, sedangkan tuna sirip hitam hanya terdapat di Samudera Atlantik Uktolseja 1988. Sumber: FAO 2005 Gambar 3 Peta penyebaran ikan tuna mata besar di dunia.

2.2 Hasil Tangkapan Ikan Tuna Mata Besar Didaratkan di Benoa