30 berbeda situs restriksi. Tipe B dominan ditemukan pada semua kelompok sampel.
Tipe C hanya ditemukan di kelompok sampel 1, tipe D di kelompok sampel 4 dan tipe E di kelompok sampel 5.
Enzim Mbo I menghasilkan 2 hingga 4 tipe restriksi, dimana tipe A dominan di semua kelompok sampel. Dua tipe restriksi yang sama yaitu tipe A dan C
ditemukan pada kelompok sampel 2 dan 5, tiga tipe restriksi pada kelompok sampel 1 dan 4, namun berbeda situs restriksi, dan empat tipe restriksi hanya pada
kelompok sampel 3. Enzim Hin6 I menghasilkan dua tipe restriksi yang sama pada kelompok
sampel 1 dan 2, dan tiga tipe restriksi yang sama pada kelompok sampel 3, 4 dan 5. Tipe B dominan hampir ditemukan pada semua kelompok sampel, kecuali pada
kelompok sampel 2. Hasil pemotongan yang menunjukkan ukuran panjang fragmen berbeda
akan memberikan tipe pemotongan haplotipe yang berbeda pula. Tipe pemotongan yang berbeda pada setiap individu dalam suatu populasi maupun
antara populasi dapat disebabkan oleh terjadinya pergantian, penambahan atau hilangnya basa tertentu pada urutan pasangan basa D-Loop mtDNA-nya sehingga
enzim tertentu tidak memotong pada situs yang sama. Hal ini mengakibatkan terjadinya pergeseran situs pemotongan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan urutan pasangan basa pada individu yang mempunyai tipe pemotongan basa yang berbeda. Hal ini mengindikasikan adanya keragaman
genetik di dalam populasi dan antara populasi.
4.2.2 Keragaman Haplotipe Haplotype Diversity
Hasil pemotongan produk PCR dengan menggunakan empat enzim restriksi menghasilkan 23 komposit haplotipe mtDNA D-Loop region. Tipe komposit
haplotipe yang diperoleh tersaji pada Tabel 11. Setiap enzim memiliki tipe restriksi tipe pemotongan yang berbeda.
Analisis komposit haplotipe menghasilkan 23 komposit haplotipe pada seluruh kelompok sampel. Jumlah terendah yang diamati adalah pada kelompok
sampel 5 7 komposit haplotipe, sedangkan jumlah tertinggi terdapat pada kelompok sampel 1 12 komposit haplotipe. Nilai keragaman haplotipe bervariasi
31 antara 0,5578 kelompok sampel 5 hingga 0,8136 kelompok sampel 4 Tabel 11
dan Lampiran 1.
Tabel 11 Distribusi frekuensi menurut tipe komposit haplotipe pada lima kelompok sampel ikan tuna mata besar
Frekuensi haplotipe No
Tipe komposit haplotipe
Total Kelompok sampel 1
Kelompok sampel 2
Kelompok sampel 3
Kelompok sampel 4
Kelompok sampel 5
1 AAAA
1 0,02
- -
- -
2 BBAB
86 0,50
0,54 0,27
0,30 0,65
3 ABAB
33 0,14
0,05 0,43
0,24 -
4 BAAB
4 0,04
0,03 -
- 0,03
5 BBAA
14 0,14
0,08 -
0,03 0,10
6 BABA
1 0,02
- -
- -
7 BBCA
3 0,02
- -
0,03 0,03
8 BBCB
16 0,04
0,15 0,05
0,12 0,06
9 ABCB
4 0,02
- 0,08
- -
10 BBBA
3 0,02
- 0,05
- -
11 CBAA
1 0,02
- -
- -
12 BCAA
1 0,02
- -
- -
13 BAAA
5 -
0,08 0,05
- -
14 ABAA
5 -
0,03 -
0,12 -
15 BBAC
5 -
0,03 0,03
- 0,10
16 ABAD
1 -
0,03 -
- -
17 BADA
1 -
- 0,03
- -
18 CBEB
1 -
- -
0,03 -
19 BDAA
1 -
- -
0,03 -
20 DBAA
1 -
- -
0,03 -
21 DBAB
1 -
- -
0,03 -
22 BAAC
1 -
- -
0,03 -
23 BEAB
1 -
- -
- 0,03
Jumlah sampel sirip ekor
190 50 39 37 33 31
Jumlah tipe komposit haplotipe
12 9 8 11 7 Keragaman
haplotipe 0,7048 0,6693 0,7232 0,8136 0,5578
Komposit haplotipe BBAB tertinggi ditemukan pada kelompok sampel 5 65, selanjutnya berurutan adalah kelompok sampel 2 54, kelompok sampel
1 50 dan kelompok sampel 4 30, dan komposit haplotipe ABAB 43 pada kelompok sampel 3. Komposit haplotipe BBAB dan BBCB terdistribusi
pada semua kelompok sampel, sedangkan ABAB terdistribusi pada empat
32 kelompok sampel yaitu kelompok sampel 1, 2, 3 dan 4. Komposit haplotipe
BBAB dan BBCB merupakan haplotipe utama major composite haplotypes karena keduanya terdapat pada lima kelompok sampel, sedangkan ABAB
merupakan haplotipe umum common haplotype karena terdapat pada empat kelompok sampel dari lima kelompok sampel.
Selain komposite haplotipe utama dan umum, kelima kelompok sampel juga dicirikan dengan komposit haplotipe unik unique composite haplotypes, yaitu
komposit haplotipe yang terdapat pada satu kelompok sampel tetapi tidak terdapat pada kelompok sampel yang lainnya. Komposit haplotipe AAAA, BABA, CBAA,
BCAA, ABAD, BADA, CBEB, BDAA, DBAA, DBAB, BAAC dan BEAB adalah komposit haplotipe unik yang masing-masing hanya terdapat pada satu
kelompok sampel yang berbeda. Komposit haplotipe AAAA, BABA, CBAA dan BCAA hanya ditemukan pada kelompok sampel 1, ABAD hanya ditemukan pada
kelompok sampel 2, BADA hanya ditemukan pada kelompok sampel 3, CBEB, BDAA, DBAA, DBAB dan BAAC hanya ditemukan pada kelompok sampel 4
dan BEAB pada kelompok sampel 5. Berdasarkan tipe haplotipe BBAB dan BBCB, yang ditemukan pada semua
kelompok sampel, menunjukkan kedekatan secara geografis. Dengan demikian dapat diduga secara genetik kelima kelompok sampel tersebut memiliki asal stok
yang sama. Nilai keragaman haplotipe yang diperoleh berkisar dari 0,5578 pada
kelompok sampel 5 hingga 0,8136 pada kelompok sampel 4 Tabel 10. Nilai keragaman haplotipe, secara umum sangat tergantung pada ukuran sampel Nei
1981; Tabata dan Mizuta 1997, diacu dalam Rina 2001. Tingkat keragaman genetik, yang ditunjukkan dengan jumlah maupun
keragaman haplotipe, pada ikan tuna mata besar yang diamati setara dengan jumlah haplotipe ikan laut lainnya yang berjumlah antara 6-17 dengan nilai
keragaman 0,600-0,900 Nugroho, 2001. Hasil penelitian keragaman genetik ikan tuna mata besar yang dilakukan oleh Bremer et al. 1998 di perairan Samudera
Atlantik, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik menunjukkan bahwa ikan tuna mata besar dari tiga perairan tersebut memiliki 13 komposit haplotipe, dimana
pada Samudera Hindia memiliki 5 komposit haplotipe. Begitu pula halnya dengan
33 komposit haplotipe ikan tuna sirip kuning hasil penelitian Permana et al. 2007
dari perairan Bali, Sulawesi Utara dan Maluku Utara memiliki 15 komposit haplotipe.
Nilai keragaman genetik haplotipe rata-rata adalah 0,6937. Nilai ini lebih rendah dibandingkan nilai keragaman rata-rata ikan tuna sirip kuning yaitu 0,857
Permana et al. 2007, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis ikan laut perenang cepat lainnya seperti ikan hiu 0,64 Heist 1999, diacu dalam
Permana et al. 2007. Graves dan McDowell 1994 diacu dalam Tabata et al. 1997 menjelaskan bahwa keragaman haplotipe keseluruhan mtDNA ikan striped
marlin adalah 0,82 dan Avise et al. 1989 diacu dalam Tabata et al. 1997
menyatakan bahwa keragaman haplotipe keseluruhan mtDNA untuk beberapa ikan berada dalam kisaran 0,473-0,998. Relatif tingginya keragaman haplotipe
pada ikan tuna mata besar ini memberikan indikasi bahwa keadaan populasinya belum banyak terganggu khususnya kelompok sampel 4 dan 3. Selain itu, keadaan
ini juga menunjukkan bahwa ikan tuna mata besar mempunyai tingkat migrasi yang lebih tinggi dibandingkan ikan air laut lainnya sehingga peluang untuk
adanya persilangan dengan populasi yang lainnya semakin besar pula Wild 1994, diacu dalam
Permana et al. 2007. Keragaman haplotipe terkecil, yaitu 0,5578 terdapat pada ikan tuna mata
besar kelompok sampel 5 dan yang tertinggi, yaitu 0,8136 pada kelompok sampel 4. Fenomena ini mengindikasikan bahwa ikan tuna mata besar dari kelompok
sampel 5 mempunyai keragaman genetik yang rendah dan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan empat kelompok sampel lainnya. Leary et al. 1985
diacu dalam Ayu 2005, menyatakan bahwa rendahnya keragaman genetik akan
mengakibatkan munculnya sifat-sifat negatif, antara lain menurunnya pertumbuhan, keragaman ukuran, kestabilan perkembangan organ, tingkat
kelangsungan hidup, serta adaptasi terhadap perubahan lingkungannya.
4.2.3 Jarak Genetik