4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sampel Ikan Tuna Mata Besar
Pada dasarnya ikan tuna genus Thunnus dapat dibagi dalam kelompok besar berdasarkan penyebarannya secara geografis, yaitu kelompok yang hidup di
perairan dingin atau beriklim sedang temperate species seperti ikan tuna sirip biru utara Thunnus thynnus, ikan tuna sirip biru selatan T. maccoyii dan
albakora T. alalunga, dan kelompok yang hidup di perairan tropis tropical species
seperti ikan tuna sirip kuning atau madidihang T. albacares. Ikan tuna mata besar T. obesus mempunyai sifat kedua kelompok tersebut, karena ikan
tuna mata besar dapat hidup di daerah yang sangat luas mulai dari daerah tropis hingga daerah beriklim sedang Suzuki 1988, diacu dalam Sumadhiharga 2001.
Posisi geografis pengambilan sampel sirip ikan tuna mata besar yang juga merupakan daerah penangkapan ikan tuna mata besar secara tepat disajikan pada
Gambar 4 dan Tabel 9. Lokasi daerah penangkapan kapal tuna longline yang diamati berada di perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur, Bali
hingga ke Nusa Tenggara. Sebagian besar lokasi penangkapan di sebelah selatan lintang 13
o
LS, dimana wilayah ini merupakan perairan laut bebas karena sudah di luar ZEE Indonesia.
Tabel 9 Posisi dan ukuran panjang kelompok sampel ikan tuna mata besar
Kelompok sampel Posisi geografis pengambilan sampel
Ukuran ikan cm 1 113
o
13-114
o
12 BT 14
o
23-16
o
07 LS 61-139
2 110
o
15-112
o
59 BT 13
o
59-15
o
13 LS 86-155
3 113
o
21-118
o
35 BT 11
o
49-13
o
48 LS 73-156
4 115
o
26-116
o
25 BT 13
o
03-14
o
25 LS 65-145
5 113
o
26-116
o
58 BT 09
o
11-12
o
32 LS 102-178
Jika dilihat dari posisi geografis penangkapannya, ikan tuna mata besar yang dijadikan sampel diduga masih dalam satu populasi. Pada Gambar 4 terlihat
bahwa lokasi penangkapan antara kelompok sampel 1 hingga kelompok sampel 5 tidak terlalu jauh. Menurut Bremer et al. 1998 hanya ada 2 dua populasi ikan
tuna mata besar di dunia, yaitu populasi ikan tuna mata besar dari Samudera
26 Atlantik dan populasi dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal ini
dibuktikan oleh hasil penelitiannya yang mengindikasikan bahwa sampel ikan tuna mata besar dari Samudera Atlantik secara genetik berbeda dari sampel ikan
tuna mata besar dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Selain itu, hasil penelitian genetik ikan tuna mata besar yang diambil dari 5 lima lokasi
pengambilan sampel di perairan Samudera Hindia Indonesia, Madagaskar, Seychelles, barat Samudera Hindia dan bagian barat Australia yang dilakukan
oleh Appleyard et al 2002 mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang sangat nyata antara sampel ikan tuna mata besar yang dikumpulkan dari
sebelah timur dan barat Samudera Hindia. Hal ini diperkuat oleh penelitian Chiang et al. 2008 yang mengambil sampel dari 4 lokasi di perairan Samudera
Hindia Kepulauan Cocos, Seychelles, sebelah tenggara dan baratdaya Samudera Hindia yang menyatakan bahwa ikan tuna mata besar dari Samudera Hindia
merupakan satu populasi. Ukuran ikan tuna mata besar yang diambil siripnya untuk dianalisis
genetiknya berkisar 60-180 cm FL dengan modus 100-110 cm Gambar 6. Sebagian besar 90 ikan tuna mata besar tersebut telah matang gonad. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Nootmorn 2004 yang memperkirakan ukuran pertama kali matang gonad size at fist maturity ikan tuna mata besar di
Samudera Hindia yaitu 88,08 cm untuk betina dan 86,85 cm untuk jantan.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
Ju mla
h e
k or
60-69 70-79
80-89 90-99
100-109 110-119 120-129 130-139 140-149 150-159 160-169 170-179
FL cm
Gambar 6 Sebaran ukuran panjang ikan sampel tuna mata besar.
27
4.2 Keragaman Genetik Ikan Tuna Mata Besar