Pengukuran Jarak Genetik Studi Tentang Genetika Populasi Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) Hasil Tangkapan Tuna Longline yang Didaratkan Di Benoa

18 adalah DNA mitokondria, DNA figerprinting, amplifikasi DNA dengan PCR dan sekuensing protein dan DNA mikrosatelit. Metode untuk mengukur keragaman genotip yang sekarang ini banyak digunakan oleh para ahli genetika salah satunya adalah DNA mitokondria. Pengukuran tingkat DNA ini mempunyai hasil yang lebih akurat Ryman dan Utter 1987.

2.7 Pengukuran Jarak Genetik

Unit stok, sekelompok individu atau sub kelompok dari suatu spesies yang memiliki kesamaan dalam struktur atau pola genetik, dapat dipelajari berdasarkan frekuensi genetik dari setiap gen yang terlibat dalam ekspresi fenotipik. Pada tingkat molekular DNA ikan laut menunjukkan keragaman genetik walaupun dalam derajat yang lebih rendah dibanding ikan air tawar baik pada level supraspesifik maupun taksa kelompok individu populasi dan subpopulasi dimana pada tingkat protein studi allozyme tidak terlihat Suwarso 2002. Berdasarkan sifat polimorfisme DNA mitokondria, keragaman genetik populasi dapat diketahui oleh dua ukuran divergensi yaitu divergensi di dalam populasi intrapopulasi dan divergensi antar populasi interpopulasi. Selanjutnya dikatakan oleh Hartl 1980 bahwa divergensi interpopulasi diperoleh berdasarkan parameter jarak genetik genetic distance dan analisis statistik sampling varian terhadap perbedaan situs restriksi. Jarak genetik merupakan ukuran perbedaan genetik antar populasi karena mutasi, seleksi, persilangan acak dan penghanyutan gen yang akan mengubah genetic make up populasi; dan migrasi akan menyebabkan terjadinya evolusi. Keragaman intrapopulasi dinyatakan dengan parameter diversitas haplotipe atau diversitas nukleon h, banyaknya nukleomorf unit polimorfisme pada nukleon yang terdapat dalam bentuk pola situs restriksi, jumlah rata-rata perbedaan situs restriksi, jumlah segresi situs retriksi atau jumlah situs retriksi polimorfisme dalam sejumlah sampel nukleon. Nukleon merupakan suatu segmen DNA, identik dengan gen dalam DNA inti, yang dicirikan oleh peta situs restriksi atau jumlah dan ukuran frgamen DNA Nei dan Tajima 1981. Penggunaan teknik molekuler tingkat DNA menambah dimensi baru dalam penyusunan filogeni dan reklasifikasi filogeni organisme karena lebih teliti dan 19 akurat, selain itu telah melahirkan interes baru dalam pengujian tentang hipotesis mekanisme evolusi. Algoritma dasar dalam rekonstruksi pohon filogenetik didasarkan pada asumsi bahwa bila satu gen pada sepasang spesies atau populasi berevolusi secara clocklike fashion dengan derajat divergensi gen menyimpang selama t generasi, maka diperkirakan gen terpisah dari nenek moyang umumnya selama ½ generasi Hartl dan Clark 1997, diacu dalam Suwarso 2002. Asumsi ini dipakai dalam menerapkan metode rekonstruksi pohon filogenetik yang didasarkan pada ukuran jarak genetik. Salah satu metode yang sederhana adalah metode jarak rata-rata Unweighted Pair-Group Method with Arihmatic Mean, UPGMA method atau disebut metode least square. Dengan asumsi bahwa seluruh sekuen berevolusi dengan laju sama, metode ini meminimalkan deviasi dari jumlah kuadrat statistik sum of square. Topologi pohon disusun berdasarkan matrik jarak secara berpasangan pairwise distances matrix, sedang pengklusteran dimulai dari takson yang memiliki jarak genetik terkecil hingga terbesar. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian