Panicum maximum Setaria splendida Paspalum dilatatum Brachiaria decumbens

hifa eksternalnya yang dapat meningkatkan total daerah perakaran dari sistem perakaran tanaman dan meningkatkan volume tanah yang dieskploitasi oleh air, ini menyebabkan lebih banyak air yang tersedia bagi tananam inang. Penetrasi hifa pada korteks akar sampai pada bagian endodermis, sehingga memberikan alur kecil bagi pergerakan air di dalam akar.

2.5 Rumput Sebagai Pakan Ternak

Pada bidang peternakan rumput merupakan fondasi yang kuat dalam usaha peningkatan produksi protein hewani. Rumput sebagai hijauan makanan ternak telah umum digunakan oleh peternak dan diberikan dalam jumlah yang besar, hal ini karena rumput mampu tumbuh cepat setelah pemotongan atau pengembalaan. McIlroy 1977 menyatakan beberapa sebab rumput digunakan sebagai pakan ternak yaitu: 1 cepat membentuk tunas-tunas baru setelah pemotongan atau pengembalaan, 2 rumput yang berkembang biak dengan rhizoma dan stolon akan mudah membentuk akar tambahan sehingga cepat menutup permukaan tanah, 3 sistim perakaran kuat, 4 rumput mampu mempertahankan pertumbuhan vegetatifnya dan hanya berhenti pada musim kering dan musim dingin. Menurut Rukaman 2005 mengatakan bahwa rumput sangat berpengaruh pada produksi ternak. Oleh karena itu, pemberiannya harus mencukupi kebutuhan ternak, baik untuk hidup maupun pertumbuhannya. Selanjutnya dikatakan kekurangan rumput pada musim kemarau merupakan hal yang sangat umum ditemukan pada berbagai daerah, hal ini mendorong petani untuk mencari pakan- pakan yang potensial, baik hijauan makanan yang dibudidayakan maupun yang tumbuh secara alami.

2.5.1. Panicum maximum

Di Indonesia rumput ini dikenal dengan nama rumput Bengala, di Inggris dikenal dengan nama Guinea grass dan di jawa dikenal dengan nama Suket londo. Daerah asalnya di Afrika tropis dan sub tropis. Rumput ini didatangkan dari zimbabwe termasuk tipe sedang dengan tinggi tanaman 1,5 - 2,5 m. Rumput ini merupakan tanaman tahunan yang tidak membentuk hamparan tetapi membentuk rumpun. Tekstur daun halus, lebih lebar dan panjang dengan tulang daun tengah yang lebih nyata, tepi daun kasar, bunganya membentuk mayang dan mudah berbiji Skerman Riveros 1990. Rumput ini sesuai untuk daerah dengan curah hujan 760 - 1000 mm per tahun, dapat ditanam dengan biji, pols atau stek Mannetje Jones 1992.

2.5.2. Setaria splendida

Rumput Setaria splendida disebut juga setaria gajah, merupakan rumput hasil introduksi. Rumput ini berasal dari afrika tropika sebelah timur. Tumbuh baik di dataran rendah hingga pegunungan asal curah hujan merata diatas 1000 mmtahun. Mc ilroy 1977 rumput Setaria splendida ini bisa ditanam dengan menggunakan anakan dan biji, tetapi lebih disukai bila ditanam dengan cara vegetatif. Setaria splendida merupakan rumput yang produktif dan disukai ternak ruminansia serta mempunyai nilai gizi yang cukup baik.

2.5.3. Paspalum dilatatum

Rumput ini berasal dari Argentina dan masuk ke benua Australia pada tahun 1870 dan akhirnya meluas menjadi rumput benua Australia. umumnya rumput ini ditanam dengan menggunakan pols, dan mampu hidup pada ketingian 0-2000 m dari permukaan laut dengan curah hujan kurang dari 900-1.200 mmtahun. Selanjutnya dikatakan bahwa rumput Paspalum dilatatum termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak dan bisa mencapai tinggi 60-150 cm. Rumput ini berdaun rimbun dan toleran terhadap kekeringan karena sistim perakaran luas dan dalam dan tahan genangan air. Rumput ini merupakan rumput gembala yang baik, palatabel dan banyak nilai gizinya AAK 1983.

2.5.4. Brachiaria decumbens

Rumput Brachiaria decumbens sering disebut Signal grass. Rumput ini berasal dari daerah Afrika tropis. Sifat tanaman ini adalah tumbuh menjalar membentuk hamparan lebar dengan ketinggian antara 30 - 45 cm, daun kaku dan pendek, ujung daun runcing dan mudah berbunga. Rumput B. decumbentumbuh baik di daerah berbagai tempat termasuk di lereng-lereng yang terjal. Rumput ini tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan tahunan 1000 mm atau lebih dan mampu bersaing dengan alang-alang. Produksi hijauan dapat mencapai 40-75 tonhektartahun Rukmana 2005.

2.5.5. Stenotaphrum secundatum