Penanaman dan pemeliharaan Pemberian Mikoriza Perlakuan Cekaman Kekeringan Pengamatan Indeks Sensitivitas Kekeringan

Faktor pertama adalah kombinasi penyiraman dan FMA yaitu: W0M0 : Dengan penyiraman dan tanpa FMA W1M0 : Tanpa penyiraman dan tanpa FMA W0M1 : Dengam penyiraman dan diberi FMA W1M1 : Tanpa penyiraman dan diberi FMA Faktor kedua merupakan 10 jenis tanaman yang terdiri dari : Setaria splendida SS, Chloris gayana CG, Panicum maximum PM, Paspalum notatum PN, Paspalum dilatatum PD, Melinis minutiflora MM, Stenotaphrum secundatum SSC, Brachiaria humidicola BH, Brachiaria decumben BD, Digitaria decumben DD 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Media Tanam Media tanam yang digunakan terdiri dari tanah latosol dan pupuk kandang dengan perbandingan 9 : 1. Media tanah dan pupuk kandang terlebih dahulu diayak kemudian dilakukan pencampuran secara merata dan dimasukan kedalam pot plastik kapasitas 5 kg tanah.

3.4.2. Penanaman dan pemeliharaan

Pols tiap jenis rumput dengan ukuran 15 cm ditanam dalam pot perlakuan. Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu dibuat lubang tanam sedalam ±5 cm dan tiap lubang tanam diberikan sebanyak 2 buah pols. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan untuk menumbuhkan tanaman rumput pada media. Pada saat tanaman berumur 3 minggu dilakukan triming dengan menyisahkan sepanjang 20 cm dari permukaan tanah.

3.4.3. Pemberian Mikoriza

Pemberian mikoriza dilakukan pada pot tanaman yang mendapat label M1. Mikoriza diberikan sebelum pols ditanam dalam pot, dimana dalam setiap lubang tanam diberikan sebanyak 20 gram mikoriza.

3.4.4. Perlakuan Cekaman Kekeringan

Perlakuan cekaman kekeringan dimulai ketika tanaman telah berumur 6 minggu setelah masa tanam SMT. Perlakuan cekaman kekeringan diberikan hanya pada tanaman yang mendapat label W1. Penyiraman perlakuan W1 diberikan hanya pada awal dimulainya perlakuan dimana tanah dalam pot disiram sampai jenuh, selanjutnya ditutup dengan mulsa plastik untuk mengurangi penguapan. Tanaman yang diberi perlakuan W1 dibiarkan sampai mengalami layu permanen selanjutnya tidak diukur lagi.

3.4.5. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berusia 6 minggu setelah masa tanam. pengamatan dilakukan terhadap respon morfologi dan fisiologi. Respon morfologi yang diamati meliputi: berat kering tajuk, berat kering akar, kadar air tanah, sedangkan respon fisiologi yang diamati meliputi : potensial air daun, defisit air daun dan kadar air relatif daun.

3.4.6. Indeks Sensitivitas Kekeringan

Indeks sensitivitas kekeringan IS bertujuan untuk menentukan jenis rumput kedalam tingkat toleransi cekaman sesuai dengan peubah yang diukur. Indeks sensitivitas kekeringan dihitung menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Fischer dan Mauren dalam Sartika 2008, yaitu : IS = 1 − YYp 1 − XXp Keterangan : IS = Indeks sensitivitas kekeringan Y = Nilai respon jenis rumput pada kondisi stres kekeringan W1 Yp = Nilai respon jenis rumput pada kondisi non stres kekeringan W0 X = Nilai rataan respon 10 jenis rumput pada kondisi stres kekeringan W1 Xp = Nilai rataan respon 10 jenis rumput pada kondisi non stres kekeringan W0 Kriteria untuk menentukan tingkat sensitivitas suatu jenis tanama rumput terhadap stres kekeringan adalah jika : IS ≤ 0,5 = Toleran 0,5 IS ≤ 1,0 = Agak Toleran IS 1,0 = Peka 3.5. Peubah yang diamati 3.5.1. Kadar Air Tanah