Kerangka Pemikiran .1 Kerangka Teoritis Operasional

Terdapat dua jenis multiplier, yaitu tipe I dan tipe II. Multiplier I dan II digunakan untuk mengukur efek dari output, pendapatan, maupun tenagakerja masing-masing struktur perekonomian yang disebabkan karena adanya perubahan dalam jumlah output, pendapatan, dan tenagakerja yang ada di suatu wilayah. 2.6 Kerangka Pemikiran 2.6.1 Kerangka Teoritis Operasional Perekonomian Jawa Barat secara menyeluruh saat ini terus mengalami peningkatan, namun belum bisa mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di Provinsi Jawa Barat. Angka kemiskinan dan pengangguran pada provinsi ini terus mengalami peningkatan yang menunjukkan keseriusan. Sektor Industri Pariwisata sekarang ini tidak dapat dipungkiri keberadannya dalam hal kontribusi terhadap perekonomian suatu daerah atau regional, dimana dapat dilihat bahwa PDRB Produk Domestik Regional Bruto yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Jawa Barat merupakan sebuah provinsi yang mempunyai keanekaragaman wisata yang cukup lengkap. Kontribusi yang terlihat dari peningkatan jumlah PDRB setiap tahun dari beberapa sektor, ternyata kontribusi sektor pariwisata mempunyai potensi yang besar dimana sektor ini menduduki peringkat empat besar pada tahun 2008-2009 dalam hal kontribusinya terhadap perekonomian Jawa Barat. Sektor Industri Pariwisata diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dialami provinsi Jawa Barat terutama masalah kemiskinan dan pengangguran. Sehingga perlu adanya suatu penelitian mengenai kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Jawa Barat dengan menggunakan analisis input-output. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar sektor pariwisata berperan dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Masalah kemiskinan yang mencakup masalah pendapatan masyarakat dianalisis dengan analisis pengganda multiplier pendapatan. Melalui analisis ini akan terlihat seberapa besar kontribusi pariwisata merangsang peningkatan pendapatan rumahtangga yang bekerja pada sektor tersebut dan sektor-sektor lain. Sedangkan masalah kesempatan kerja dapat dianalisis dengan analisis pengganda multiplier tenagakerja. Analisis ini memperlihatkan bagaimana kemampuan sektor pariwisata dalam menyerap tenagakerja bagi sektor pariwisata dan sektor- sektor lain. Sedangkan untuk mengetahui keterkaitan sektor pariwisata dilakukan analisis keterkaitan, kemudian untuk menganalisis seberapa besar pertumbuhan output Jawa Barat maka dilakukan analisis pengganda output multiplier. Bedasarakan uraian dari kerangka pemikiran peneliti tersebut, maka peneliti dapat melihat dampak yang ditimbulkan dari tindakan pemerintah melalui strategi pembangunan Provinsi Jawa Barat. Apabila melalui analisis pengganda dan keterkaitan sektor ternyata sektor pariwisata sangat berkontribusi dalam pembangunan perekonomian Jawa Barat dalam hal pengentasan kemiskinan dan pengangguran, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pemerintah dalam hal penyusunan Strategi Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Barat. Dengan cara memfokuskan pada pengembangan sektor industri pariwisata sebagai sektor unggulan yang terus berkelanjutan tanpa mengabaikan sektor lain. Gambar 2.3 Alur Kerangka Pemikiran Kontribusi terhadap Tenagakerja Perekon omian Provinsi Jawa Barat Kemiskinan Masalah Ekonomi Pengangguran Sektor Pariwisata Kontribusi terhadap Output Keterkaitan Sektor Kontribusi terhadap Pendapatan Strategi Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Kontribusi Sektor Pariwisata

III. METODOLOGI PENELITIAN