2010. Angka tersebut menunjukkan, bahwa Jawa Barat menpunyai sisi permodalan yang cukup kuat dalam perekonomian provinsi tersebut.
Tabel 4.4 Perekonomian Jawa Barat Tahun 2008-2010
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat dilihat dari PDRB mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi pada triwulan IV tahun 2009,
meskipun sempat mengalami penurunan lagi pada triwulan I tahun 2010. Hal tersebut masih dianggap pada batas kewajaran, karena setidaknya telah
mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya sehingga penurunan PDRB pada tahun 2010 tidak terlalu signifikan. Kemudian laju inflasi menunjukkan
peningkatan yang relatif tinggi pada tahun 2008-2009, dan kemudian mengalami penurunan pada tahun 2010 yaitu mencapai angka 2,99 persen.
4.4. Kondisi Pariwisata Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat memiliki kekayaan budaya dan pariwisata yang banyak, lengkap, dan beragam jenis. Beberapa diantaranya memiliki kualitas dan
daya tarik yang tinggi sehingga potensi pariwisata di Jawa Barat relatif tinggi. Dalam hal ini sektor pariwisata dapat dijadikan sebagai salah satu usaha inti dari
pembangunan ekonomi regional makro Jawa Barat, karena dengan potensi wisata yang dimiliki dirasakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah
tersebut. Wilayah Jawa Barat atau sering disebut Tatar Sunda memiliki kekayaan
Indikator 2008
2009 2010
Tw.IV Tw.I
Tw.II Tw.III
Tw.IV Tw.I
PDRB harga konstan Rp miliar
74.020 72.980
73.390 77.680
78.560 77.200
Pertumbuhan PDRB
4,5 4,4
3,2 4
6,1 5,8
Laju inflasi tahunan 11,11
7,45 3,13
1,87 2,02
2,99 Sumber: BPS Jawa Barat 2010
dan keberagaman sumber daya pariwisata yang tinggi, meliputi: wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus.
Berikut sembilan karakter potensi wisata di Jawa Barat menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2009
30
: 1.
Hutan Gede Pangrango Kab. Cianjur, Kawah Putih Kab. Bandung. Tangkuban Perahu Kab. Bandung Barat.
2. Perkebunan Kebun Teh Puncak Kab. Bogor, dan Perkebunan Teh
Walini Kab. Purwakarta. 3.
Pantai Pantai Cimaja kab. Sukabumi, Pangandaran Kab. Ciamis, Batu Hiu Kab. Ciamis, Batu Karas Kab. Ciamis, Ciamis Santolo dan
Gunung Gender Kab Garut. 4.
Unik Wisata Minat Khusus merupakan penjelajahan ke dalam perut bumi di penambangan emas Aneka Tambang Jasinga, Arum Jeram
Citarik Kab. Sukabumi dan Produk Kriya. 5.
Kepurbakalaan Situs Batujaya Kab. Karawang, Gunung Padang Kab Cianjur, dan Goa Pawon Kab. Bandung Barat.
6. Tradisi Komunitas Adat Kampung Naga Kab Tasikmalaya, Cipta
Gelar Kab. Ciamis, Kampung Kuta Kab. Ciamis, Kampung Mahmud Kab. Bandung, dan Kampung Pulo Kab. Garut.
7. Heritage Kota Bandung, Kota Bogor dan Keraton-keraton Cirebon
30
[Disparbud] Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan. 2010. Pariwisata dan Kebudayaan dalam Angka 2009. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Bandung. Hal II-3.
8. Atraksi Kesenian dan Ragam Festival Wayang Golek, Kampung
Perupa Jelekong, Ronggeng Gunung Banjar, Festival Surving Internasional, dan Alimpaido.
9. Wisata Belanja Kota Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon.
Tabel 4.5 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan di Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2009
Wisatawan Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 Mancanegara
270.258 217.838
256.171 424.500
504.218 Nusantara
5.398.510 5.774.581
5.798.456 6.347.298 6.761.190
Jumlah 5.668.768
5.992.419 6.054.627 6.771.798 7.265.408
Sumber: Disparbud Jawa Barat 2009
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa, pariwisata Jawa Barat mempunyai daya tarik yang tinggi baik di kalangan wisatawan nusantara maupun
mancanegara. Dalam periode tahun 2005-2009 sektor pariwisata ini selalu mengalami peningkatan. Sehingga potensi pariwisata Jawa Barat diharapkan
mampu membangun daerahnya dalam hal optimalisasi pariwisata tersebut agar ke depannya pariwisata Jawa Barat dapat menjadi sektor unggulan baik dalam
penyerapan tenagakerja, peningkatan pendapatan maupun keterkaitan dengan sektor lain.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN