5.1.3 Struktur Konsumsi Pemerintah
Jumlah konsumsi pemerintah Jawa Barat menurut Tabel Input-Output Jawa Barat adalah sebesar Rp. 13,21 triliun atau 100 persen. Hal tersebut berarti
jumlah konsumsi pemerintah semuanya dialokasikan terhadap Sektor Jasa-jasa tanpa terkecuali Sektor Pariwisata.
Sektor jasa-jasa yang menjadi konsumsi pemerintah meliputi jasa pendidikan swasta, jasa kesehatan swasta, jasa kemasyarakatan, dan jasa-jasa
lainnya. Padahal dalam Tabel input output jasa hiburan dan rekreasi merupakan bagian dari sektor jasa, namun dalam hal konsumsi pemerintah jasa hiburan dan
rekreasi tidak mendapat konsumsi sedikitpun. Hal ini terjadi karena pemerintah lebih mengutamakan jasa-jasa lainya yang tidak bersifat permodalan. Padahal jika
melihat kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian yang cukup besar, seharusnya jasa hiburan dan rekreasi mendapat konsumsi dari pemerintah sebagai
wujud upaya pembangunan sektor kunci pada perekonomian Jawa Barat dari sisi konsumsi.
5.1.4 Struktur Investasi
Berdasarkan Tabel Input-Output total Investasi Jawa Barat adalah sebesar Rp. 48,34 triliun. Jumlah investasi ini merupakan selisih antara Pembentukan
Modal Tetap dengan Perubahan Stok dari setiap sektor perekonomian yang ada di Jawa Barat. Sektor yang memiliki nilai investasi tertinggi adalah sektor industri
pengolahan yaitu sebesar Rp. 23,42 triliun atau 48,44 persen. Sektor Pariwisata dalam kontribusi terhadap investasi Jawa Barat berada pada peringkat kelima
yaitu sebesar Rp. 0,35 triliun atau 0,73 persen, dan total investasi tersebut hanya berasal dari sektor pariwisata yaitu subsektor pengangkutan.
Tabel 5.3 Investasi Sektor-Sektor Perekonomian Jawa Barat
No Sektor
Pembentukan Modal Tetap
Juta Rupiah Perubahan Stok
Juta Rupiah Investasi Juta
Rupiah Investasi
Persen
Non Pariwisata 40635979,00
7353179,00 47989158,00
99,27
1. Pertanian
253454,00 70935,00
324389,00 0,67
2. Pertambangan
dan Penggalian 0,00
-723668,00 -723668,00
-1,50 3.
Industri Pengolahan
16467156,00 6950599,00
23417755,00 48,44
4. Listrik, Gas, dan
Air bersih 0,00
0,00 0,00
0,00 5.
Bangunan 21000103,00
0,00 21000103,00
43,44 6.
Perdagangan 2263610,00
1055313,00 3318923,00
6,87 7.
Komunikasi 0,00
0,00 0,00
0,00 8.
Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan 0,00
0,00 0,00
0,00 9.
Jasa-jasa 651656,00
0,00 651656,00
1,35
Pariwisata 237485,00
114103,00 351588,00
0,73
10. Hotel
0,00 0,00
0,00 0,00
11. Restoran
0,00 0,00
0,00 0,00
12. Pengangkutan
237485,00 114103,00
351588,00 0,73
13. Hiburan dan
Rekreasi 0,00
0,00 0,00
0,00
Total 40873464,00
7467282,00 48340746,00
100,00
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 diolah.
Dalam struktur investasi sektor pariwisata yang menduduki peringkat kelima besar, hanya berasal dari subsektor pengangkutan. Sehingga subsektor
pengangkutanlah yang dapat diandalakan dalam mendorong investasi untuk pertumbuhan sektor pariwisata. Nilai positif tersebut menunjukkan bahwa, adanya
investasi yang surplus. Sektor pariwisata mengalami surplus investasi dari subsektor pengangkutan. Sedangkan dari subsektor lainnya berimbang atau berada
pada keseimbangan.
5.1.5 Struktur Ekspor dan Impor