5.3.2 Pengganda Pendapatan
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai pengganda pendapatan tipe I maupun tipe II tertinggi adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 2,54664 dan
3,28127. Sektor pariwisata berada pada urutan ke empat baik pengganda pendapatan tipe I maupun tipe II yang masing-masing mempunyai nilai sebesar
1,62828 dan 2,09799. Pengganda pendapatan tipe I pada sektor pariwisata menunjukkan bahwa, ketika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor
pariwisata Rp. 1 juta, maka pendapatan pada semua sektor akan meningkat sebesar Rp. 1.628.280.
Nilai pengganda pendapatan tipe I pada sektor pariwisata, setelah ditambahkan pengeluaran rumahtangga maka didapatlah pengganda pendapatan
tipe II untuk sektor tersebut yaitu sebesar 2,09799. Hal ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar Rp. 1 juta, maka pendapatan
pada semua sektor perekonomian Jawa Barat akan meningkat sebesar Rp. 2.097.990.
Analisis pengganda pendapatan pada sektor pariwisata menunjukkan bahwa, sektor tersebut berada pada urutan keempat besar dalam kontribusinya
terhadap peningkatan pendapatan pada keseluruhan sektor-sektor ekonomi. Artinya bahwa sektor pariwisata berpotensi dalam peningkatan pendapatan, baik
peningkatan pendapatan tenagakerja maupun peningkatan pendapatan pada perusahaan. Dengan demikian, sektor pariwisata tersebut sangat berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 5.14 Pengganda Pendapatan Sektor-Sektor Perekonomian Jawa Barat
SEKTOR Initial
First Indust
C ons’m
Total Elast
Type I Type II
Pertanian 0,15862 0,01737
0,01148 0,05408 0,24155
0,07957 1,18189 1,52282
Pertambangan dan
Penggalian 0,07399 0,01551
0,00496 0,02725 0,12171 -0,03561
1,27672 1,64501 Industri
Pengolahan 0,10352 0,06141
0,04480 0,06050 0,27023
0,94041 2,02596 2,61039
Listrik, Gas, dan Air bersih
0,06479 0,06005 0,04016
0,04760 0,21260 0,22162
2,54664 3,28127 Bangunan
0,17814 0,07960 0,06557
0,09327 0,41658 2,14364
1,81494 2,33849 Perdagangan
0,16575 0,03324 0,02126
0,06353 0,28378 0,60492
1,32881 1,71212
Pariwisata 0,12933 0,05182
0,02944 0,06075 0,27134
0,42932 1,62828 2,09799
Komunikasi 0,14978 0,03266
0,01667 0,05744 0,25655
0,01035 1,32940 1,71289
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
0,08518 0,03376 0,01580
0,03887 0,17361 0,02370
1,58186 2,03818 Jasa-jasa
0,40730 0,05247 0,03315
0,14219 0,63511 0,76290
1,21020 1,55930
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Barat Tahun 2003, Klasifikasi 10 sektor diolah
Nilai pengganda pendapatan subsektor pariwisata dalam Tabel 5.15 menunjukkan bahwa, pengganda tipe I maupun pengganda tipe II tertinggi adalah
subsektor pengangkutan yang masing-masing sebesar 2,16710 dan 2,79605. Hal tersebut menunjukkan ketika terjadi peningkatan permintaan akhir pada subsektor
pengangkutan sebesar Rp. 1 juta, maka akan meningkatkan pendapatan semua sektor sebesar Rp. 2.167.100. Jika sektor rumahtangga dimasukkan sebagai
variabel endogen, maka ketika terjadi peningkatan permintaan akhir sektor tersebut Rp. 1 juta akan meningkatkan pendapatan terhadap seluruh sektor
perekonomian Jawa Barat sebesar Rp. 2.796.050.
Tabel 5.15 Pengganda Pendapatan Subsektor Perekonomian Jawa Barat
SEKTOR Initial
First Indust
C ons’
m Total
Elast Type I
Type II Hotel
0,1656 5
0,0454 9
0,0282 8
0,0694 9
0,3089 1
0,5711 1,4453
6 1,8648
5 Restoran
0,2003 7
0,0266 5
0,0173 2
0,0709 1
0,3152 5
0,0365 7
1,2194 3
1,5733 4
Pengangkuta n
0,0872 8
0,0650 0,0368
7 0,0549
0,2440 5
0,8229 2,1671
2,7960 5
Hiburan dan Rekreasi
0,1268 0,0436
3 0,0217
6 0,0557
8 0,2479
7 0,4873
2 1,5157
1 1,9556
1
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Barat Tahun 2003, Klasifikasi 13 sektor diolah.
Analisis pengganda pendapatan yang dilakukan pada subsektor pariwisata menunjukkan bahwa, subsektor pariwisata yang mempunyai nilai pengganda
pendapatan terbesar adalah subsektor pengangkutan. Hal tersebut mempunyai arti bahwa subsektor pengangkutan berkontribusi besar dalam hal pertumbuhan
pendapatan terhadap keempat subsektor lainnya termasuk subsektor pengangkutan sendiri. Dengan potensi subsektor pengangkutan yang cukup besar maka,
perlunya perhatian yang khusus pada subsektor tersebut. Karena dengan meningkatnya kontribusi subsektor pengangkutan akan meningkatkan kontribusi
sektor pariwisata terhadap seluruh sektor perekonomian, melalui pertumbuhan pendapatan dan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi
Jawa Barat.
5.3.3 Pengganda Tenagakerja