Struktur Konsumsi Rumahtangga Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 .1 Struktur Permintaan dan Penawaran

atau sekitar 4,00 persen dari total permintaan akhir Provinsi Jawa Barat. Kontribusi sektor pariwisata menunjukkan bahwa, jumlah permintaan antara lebih besar daripada jumlah permintaan akhir lihat Tabel 5.1. Hal tersebut memberikan arti bahwa, sektor pariwisata lebih dominan menggunakan input dari sektor lain daripada menyediakan input untuk sektor lain.

5.1.2 Struktur Konsumsi Rumahtangga

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah konsumsi masyarakat Provinsi Jawa Barat terhadap output domestik adalah sebesar Rp. 167,28 triliun. Jumlah konsumsi masyarakat terbesar berada pada Sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar Rp. 81,79 triliun atau 48,90 persen, diikuti oleh Sektor Pertanian yaitu sebesar Rp. 27,09 triliun atau 16,19 persen, sedangkan Pariwisata berada pada peringkat ketiga dengan nilai sebesar Rp. 21,75 triliun atau 13,00 persen. Subsektor pariwisata yang memiliki bagian terbesar dalam konsumsi rumahtangga Jawa Barat adalah subsektor Restoran, yaitu sebesar Rp. 11,31 triliun atau sekitar 6,76 persen dari jumlah total konsumsi rumahtangga, disusul oleh subsektor Pengangkutan sebesar Rp. 9,32 triliun atau 5,57 persen, subsektor hotel sebesar Rp. 0,79 triliun atau 0,47 persen dan paling akhir subsektor hiburan dan rekreasi sebesar Rp. 0,34 triliun atau 0,20 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa subsektor restoran mampu memberikan kontribusi paling besar diantara subsektor lainnya dalam sektor pariwisata. Tabel 5.2 Konsumsi Rumahtangga Terhadap Sektor Perekonomian Jawa Barat No Sektor Konsumsi Rumahtangga Juta Rupiah Persen Non Pariwisata 145526811 87,00 1. Pertanian 27088077,00 16,19 2. Pertambangan dan Penggalian 406,00 0,00 3. Industri Pengolahan 81795263,00 48,90 4. Listrik, Gas, dan Air bersih 6257595,00 3,74 5. Bangunan 24860,00 0,01 6. Perdagangan 13267291,00 7,93 7. Komunikasi 1545207,00 0,92 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3622037,00 2,17 9. Jasa-jasa 11926075,00 7,13 Pariwisata 21749588,00 13,00 10. Hotel 785532,00 0,47 11. Restoran 11309087,00 6,76 12. Pengangkutan 9316917,00 5,57 13. Hiburan dan Rekreasi 338052,00 0,20 Total 167276399,00 100,00 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 diolah. Dalam konsumsi rumahtangga, sektor pariwisata berkontribusi besar yaitu berada pada peringkat ketiga. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa, sektor pariwisata dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyararakat terutama wisatawan yang menggunakan output dari sektor pariwisata dalam pemenuhan kebutuhannya secara langsung maupun tidak langsung. Walaupun sektor ini tidak berada pada posisi satu namun, sektor pariwisata dapat dijadikan sebagai sektor kunci dalam pemenuhan kebutuhan wisatawan mengingat akan posisi sektor tersebut yang berada di peringkat tiga besar.

5.1.3 Struktur Konsumsi Pemerintah