29
11. Pentingnya transparansi keuangan dan jangkauan.
Informasi yang akurat, standar, dan informasi kinerja keuangan dan sosial yang dapat diperbandingkan dari lembaga-lembaga keuangan yang menyediakan pelayanan
untuk orang miskin adalah sangat penting. Badan pengawas dan penyusun peraturan bank, donor, investor, dan lebih penting lagi, masyarakat miskin yang merupakan
para pelanggan keuangan mikro membutuhkan informasi ini agar dapat menilai risiko dan hasilnya secara memadai.
2.1.5 Taraf Hidup
Tarah hidup dilihat dari Data BPS tahun 2005 dalam Rahman 2009a yaitu variabel kemiskinan yaitu luas lantai bangunaan tempat tinggal, jenis lantai bangunan
tempat tinggal, jenis dinding bangunan tempat tinggal, fasilitas tempat buang air besar, sumber penerangan rumah tangga, sumber air minum, bahan bakar ungtuk
memasak, konsumsi dagingayamsusuperminggu, pembeliaan pakaian baru setiap anggota rumah tangga setiap tahun, frekuensi makan dalam sehari, kemampuan
membayar untuk berobat ke puskesmas atau dokter, lapangan pekerjaan kepala rumah tangga, pendidikan tertinggi kepala rumah tangga dan kepemilikan assetharta
bergerak maupun tidak bergerak. Taraf hidup adalah tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.1.6 Efektivitas Implementasi Corporate Social Responsibility
Wibisono 2007 mengungkapkan, untuk melihat sejauhmana efektivitas program CSR, diperlukan para meter atau indikator unutk mengukurnya. Setidaknya
ada dua indikator internal dan indikator eksternal. Indikator internal yaitu terdapat ukuran primerkualitatif M-A-O terpadu dan ukuran skunder. Ukuran
primerkualitatif M-A-O terpadu yaitu 1 Minimize, meminimalkan perselisihankonflikpotensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat, dengan
harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif; 2 Asset, aset perusahaan yang terdiri dar pemilikpemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan
30
fasilitas pendukungnya terjadi dan terpilihnya dengan aman, 3 Operasional, seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancer, sedangkan ukuran skunder yaiu 1
tingkat penyaluran dan kolektibilitas umumnya untuk PKBL BUMN dan 2 tingkat compliance
pada aturan yang berlaku. Indikator eksetranal terdiri dari indakator ekonomi yang terdiri dari tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum,
tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonmis dan tingkat pengingkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan, sedangkan
indikator sosial terdiri dari frekuensi terjadinya gejolakkonflik sosial, tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat, dan tingkat kepuasan
masyarakat dilakukan dengan survey kepuasan Nurdiana 2008 dalam Rahmawati 2010 mengekukaan bahwa implementasi CSR merupakan pelaksanaan program-
program aktivitas CSR yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan dan masyarakat.
2.1.7 Partisipasi