Pengembangan Masyarakat .1 Definisi dan Konsep Pengembangan Masyarakat
14
Tabel 1. Kriteria Kepuasan Masing-Masing Stakeholder
Stakeholders Kriteria Kepuasan
Pemegang saham Prestasi keuangan
Karyawan Kepuasan kerja
Konsumen Kualitas, pelayanan, lokasi, harga
Kreditor Creditwothiness
Komunitas Konstribusi terhadap komunitas
Pemasok Transkasi yang
memuaskan Pemerintah Kepatuhan
terhadap hokum
Sumber: Wibisono 2007
2.1.2 Pengembangan Masyarakat 2.1.2.1 Definisi dan Konsep Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah salah satu metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui
pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial. Menurut Johnson 1984 dalam Suharto 2005, pengembangan
masyarakat merupakan spesialisasi atau setting praktik pekerjaan sosial yang bersifat makro macro practice. Meskipun pengembangan masyarakat memiliki peran
penting dalam pekerjaan sosial, pengembangan masyarakat tidak dilakukan oleh para pekerja sosial. Pengembangan masyarakat juga menjadi bagian dari kegiatan profesi
lain, seperti perencanaan kota, pengembangan perumahan, dan bahkan kini sangat populer diterapkan oleh para industriawan di perusahaan-perusahaan besar, seperti
Caltex, Rio Tinto, Freeport, dan Pertamina melalui pendekatan yang dikenal dengan nama corporate social responsibility atau corporate social investment.
Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai metode yang memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu
memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya AMA 1993 dalam Suharto 2005. Secara khusus pengembangan
15
masyarakat berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh
diskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku, gender, jenis kelamin, usia dan kecacatan. Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong
anggota masyarakat yang memilki kesamaan minat bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Sebagaimana asal katanya, yakni pengembangan masyarakat terdiri dari dua
konsep, yaitu “pengembangan” dan “masyarakat”. Secara singkat pengembangan atau pembangunan merupakan usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. Bidang-bidang pembangunan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya. Sementara itu, masyarakat
dapat diartikan dalam dua konsep, yaitu Mayo, 1998:162 dalam Suharto 2005: 1.
Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografis yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di
daerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan. 2.
Masyarakat sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama
pada masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama berdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu seperti halnya kasus para orang tua yang
memiliki anak dengan kebutuhan khusus anak cacat fisik atau bekas para pengguna pelayanan kesehatan mental.
Pemberdayaan masyarakat intinya adalah bagaiman individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai keinginan mereka Shadlow 1998 dalam Ambadar 2008. Community development diimplementasikan dalam bentuk a proyek-proyek
pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh dukungan dalam memenuhi kebutuhan atau melalui b kampanye dan aksi sosial yang
memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak lain
16
yang bertanggung jawab Payne 1995:165 dalam Ambadar 2008. Prinsip-prinsip yang sebaiknya dipegang dalam pengembangan masyarakat berdasarkan acuan dari
ICSD 2004 dalam Ambadar 2008, anatar lain: 1.
Kerjasama, bertanggung jawab, mengetengahkan aktivitas komunitas yang tidak membedakan laki-laki dan perempuan, dan mobilitas individu-individu
untuk tujuan saling tolong-menolong diri sendiri, memecahkan masalah, integritas sosial dan atau tindakan sosial.
2. Sebanyak mungkin adanya kemungkinan dan kesesuaian. Community
development harus mempercayakan dan bersandar pada kapasitas dan inisiatif
dari kelompok relevafan dan komunitas lokal untuk mengidentifikasi kebutuhan, masalah dan merencanakan serta melaksanakan pelatihan tentang
tindakan. 3.
Sumberdaya komunitas dan kemungkinan sumberdaya dari luar komunitas harus dimobilisasi dan kemungkinan untuk diseimbangkan dalam bentuk
kesinambungan dalam pembangunan.