commit to user
15
Tabel 2.5. Komposisi kimia Metakaolin
Sumber: Laboratorium Kimia Analitik Fak.MIPA UGM, DIY
b. Slag
Slag diperoleh dari limbah pengecoran logam yang sudah tidak dapat digunakan lagi, slag adalah lime, silica dan alumina yang bereaksi pada temperatur 1600
C, dan berbentuk cairan. Bila cairan didinginkan cara berlahan akan mengkristal yang bisa
digunakan untuk agregat, dan apabila didinginkan secara mendadak akan membentuk granulated glass yang sangat reaktif, yang cocok untuk pembuatan semen slag.
Slag adalah kerak yang berasal dari bahan sisa dari pembuatan besi pig iron, dimana prosesnya memakai dapur tanur furnance yang bahan bakarnya dari udara yang
ditiupkan blast yang dihasilkan oleh industri besi dan baja blast furnance slag. Yang membedakan antara ladle slag dengan slag yang umumnya biasa digunakan
melt down slag, selain ukurannya yang halus adalah proses terbentuknya ladle slag itu sendiri. Jika pada melt down slag terbentuk dari proses pertama yaitu proses
peleburan besi baja, di mana besi-besi bekas dan biji besi dilebur menjadi satu dan menghasilkan terak pertama yang disebut melt down slag. Kemudian besi bekas dan
biji besi yang telah mengalami proses peleburan tersebut diproses kembali yaitu proses pemurnian di mana pada proses pemurnian ini ditambah gamping, karbid dan
flour spar sehingga menyisakan terak yang kedua yang disebut ladle slag, yang berbentuk butiran yang sangat halus. Mula-mula ladle slag terdiri dari FeO
2
, SiO
2
dan
Oksida Kapur Cao
Silika SiO2 Alumunia Al2O3
Besi Fe2O3 Magnesia MgO
Na2O K2O
1.90 73.35
15.74 4.28
0.48 1.60
1.35
commit to user
16
CaO dalam kadar rendah. CaO dan SiO
2
mempunyai titik leleh terendah yaitu 1713 K
dan 1709 K 1440
C dan 1436 C. Komposisi tersebut mulai berubah saat pencairan
CaO dan SiO
2
. Cairan Dolomite CaMg CO
2
dan Flour Spar CaF
2
ditambahkan untuk menurunkan suhu pencairan slag. Pancoworo dan Wijanarko, 1998. Menurut
data yang diperoleh dari PT. Ispat, pabrik pengolah besi di Surabaya, komposisi kimia ladle slag
jika dirata-ratakan selama periode januari sampai dengan september 2001 dan dibandingkan dengan kandungan yang sama pada melt down slag dalam periode
yang sama dapat dilihat dalam tabel 2.7 sebagai berikut :
Tabel 2.6.
Perbandingan Melt Down Slag dan Ladle Slag
Senyawa Ladle Slag
Melt Down Slag
CaO SiO2
MgO 57,05
26,14 7,37
31,04 13,55
5,93 Sumber : PT. Ispat Indo
Unsur CaO dan SiO
2
adalah unsur yang berpengaruh pada campuran beton, baik itu sebagai beton normal ataupun beton sebagai akibat penambahan suhu. Dalam hal ini
CaO bebas dalam campuran beton akan bereaksi dengan air selama proses hidrasi. Reaksi Kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
CaO + H
2
O Ca OH
2
Ca OH
2
+ SiO
2
+ H
2
O CaO.SiO
2
.2H
2
O CSH Dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Saat kapur CaO bereaksi dengan air akan menghasilkan kapur yang berbentuk kristal Ca OH
2
, Calcium Hidroxite yang mempunyai volume besar sehingga menyebabkan beton mengembang.
commit to user
17
2. Kemudian SiO
2
mempunyai sifat sangat reaktif dalam campuran beton akan menginkat Ca OH
2
tersebut dan membentuk Calsium Cilicate Hydrate CSH atau CaO.SiO
2
,2H
2
O yang bersifat padat. 3. Selain itu mengapa slag bila dicampur dengan air akan mengeras. Hal ini kerena
slag mengandung silika amorf yang membentuk senyawa kalsium hidroksilikat. 4. Untuk mempercepat proses pengikatan awal, didalam campuran adukan beton
tersebut ditambahkan aktivator Na
2
CO
3
. Dalam penelitian ini akan dicoba pemaanfaatan sisa pembakaran dari bijih baja
yang berupa slag baja sebagai salah satu bahan dalam semen replika untuk pengganti semen dengan persentase tertentu di dalam beton. Yang nantinya juga
akan diberikan semacam aktivator sebagai zat yang akan berfungsi sebagai peningkat kecepatan slag untuk reaktif terhadap unsur-unsur pembentuk beton
sehingga menjadi sebuah campuran beton.
Tabel 2.7. Komposisi kimia Slag
Sumber: Laboratorium Kimia Analitik Fak.MIPA UGM, DIY
c. Kapur Padam